" part 8 "

74 3 0
                                    


Pagi-pagi sekali Seokjin sudah duduk dibangku tempat dia menyelesaikan tugas magangnya. Seokjin memperhatikan setiap orang yang masuk melalui pintu, seakan dia sedang menunggu seseorang

Sangat jelas dia memang menunggu seseorang, terbukti Seokjin langsung berdiri saat melihat seseorang berjalan melewati meja kerjanya memasuki ruangan yang bertuliskan " RUANG CEO " di atas pintu

Tangan kanan Seokjin asal mengambil berkas dan memasukkannya kedalam sebuah map kosong. Perlahan namun pasti langkah kakinya mendekat didepan ruang CEO yang ternyata adalah ruangan milik Yoongi

" Apa yang kau lakukan disini? " Sekretaris

" Kamcagia " suara Seokjin dengan sedikit terkejut

" Kenapa kau berdiri didepan ruangan CEO? Ada perlu apa? " Sekretaris

Seokjin nampak kebingungan mencari alasan, dia terlalu fokus dengan niatnya bertemu Yoongi untuk memastikan sesuatu hingga dia lupa bahwa Yoongi adalah orang yang tidak mudah untuk dia temui

" Ee.. igo.. " Seokjin memperlihatkan map yang sedari tadi dia pegang

" Apa itu? Kau sudah menyelesaikan laporan kemarin? Kemarikan, biar kuperiksa dulu " Sekretaris hendak mengambil map ditangan Seokjin

" Aniya. Aku ingin CEO Yoongi langsung yang mengkoreksinya" Seokjin menarik kembali map itu

" Apa kau tau aturan disini? Semuanya harus melalui aku terlebih dulu, paham? Cepat kemarikan! " Sekretaris sedikit memaksa meraih map Seokjin

Namun berulang kali Seokjin menjauhkam map itu dari jangkauan sekretaris

Kring kring.. kring kring

Tiba-tiba saja telepon dimeja sekretaris berdering

" Tunggu disini dan jangan masuk sebelum kuperiksa isi map itu! " kata sekretaris sambil mengacungkan jari telunjuknya didepan wajah Seokjin

Seokjin memiliki kesempatan untuk mengintip kedalam ruangan Yoongi namun tidak begitu terlihat jelas karena jendela tertutup tirai kayu

Plak

Satu pukulan dibahu Seokjin kembali membuatnya terkejut hingga Seokjin harus mengatur nafasnya dan memegang dada kirinya. Rasanya seperti jantung itu akan terlepas. lol

" Kau boleh masuk " kata sekretaris

Seokjin hanya mengangguk dan membuka pintu perlahan meninggalkan sekretaris yang masih berdiri menatapnya

Yoongi tersenyum melihat Seokjin dengan gelagatnya yang mirip seperti maling yang tertangkap basah oleh pemilik rumah

" Maaf mengganggu, pak. Saya mau mengantarkan ini " Seokjin dengan sopan meletakkan berkas dimeja Yoongi

Yoongi mengangguk mengambil berkas dan membukanya lembar perlembar kemudian kembali meletakkannya dimeja

" Hanya karena ini kau sampai harus membuat keributan didepan ruanganku? " Yoongi

Seokjin yang sejak tadi menunduk, kini pandangannya fokus menatap Yoongi

" Tae-.. ma-maksudku V. Apa kau mempunyai adik bernama V? " Seokjin to the point

" Bagaimana kau mengenal adikku? " Yoongi

" Jadi benar yang dia maksud adalah Yoongi dirimu " Seokjin tersenyum

"  Kau belum menjawab pertanyaanku " Yoongi

" Ah. Aku ingin meminta maaf karena aku tidak sengaja menabrak V dan menyebabkan kakinya terkilir. Apa sekarang dia dirumah? Aku sempat membawanya kerumah sakit untuk rontgent tapi dia pergi tanpa memberitahuku, jadi aku sedikit hawatir. Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah melakukan perawatan pada kakinya? " Seokjin

DEMONSWhere stories live. Discover now