Chapter 7 For The First Time

13 2 0
                                    

Setelah menghubungi sekretarisnya, Gleda Caldwell duduk sambil mencondongkan tubuh ke depan, jemarinya dijalin di meja. "Mr. Walwyn akan mencoba menunjukkan bahwa penerbitan Red Ruby melanggar hukum karena telah sengaja menerbitkan buku yang tokoh dalam sampulnya mirip dengan kliennya tanpa seizin kliennya, dan itu semua dilakukan semata-mata untuk memperoleh keuntungan.

"Dia sudah meminta kita membawa angka-angka penjualan buku-buku itu untuk memperlihatkan bahwa pendapatan Red Ruby meningkat ketika kliennya muncul di sampul.", lanjutnya.

"Ini semua salahku," bisik Raissa, semakin lama merasa semakin bersalah. "Seharusnya aku yang dibawa ke pengadilan, bukan perusahaan."

"Di Red Ruby kita satu keluarga. Kita akan membela diri dan akan membuktikan semua ini murni ketidaksengajaan. Hal terburuk yang akan terjadi, kita pasti dilarang menggunakan lagi sampul yang tokohnya menyerupai Mr. Stanwick.

"Sebenarnya sungguh disayangkan," tambah Gleda. "Karena meskipun dia bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur baru di seluruh dunia, sembilan puluh sembilan persen pembaca kita tidak tahu Mr. Paige Stanwick itu benar-benar ada. Mereka hanya peduli pria di sampul-sampul itu luar biasa tampan."

Raissa mengalihkan tatapannya. "Dia memang tampan."

"Dan kaulah seniman hebat yang memberinya berbagai kehidupan memesona dalam setiap lukisan sampul yang kaubuat. Under Manhattan menjadi salah satu dari sepuluh novel terlaris yang pernah diterbitkan Red Ruby. Itu merupakan prestasi bagimu dan Brianna Walker yang menulis cerita mengagumkan itu. Red Ruby beruntung memiliki kalian berdua."

"Terima kasih. Kuharap kau akan tetap berkata begitu bila sidang pemeriksaan sudah berakhir."

"Aku tak cemas. Kebenaran akan membebaskan kita, Sayang. Bagaimana jika kau ceritakan padaku proses yang kau lalui sejak saat Dre meneleponmu untuk dibuatkan sampul Under Manhattan sampai kau mengirim lukisanmu ke New York? Jangan khawatirkan tentang tanggal. Dre sudah menyediakan semua detail yang kubutuhkan sehubungan dengan ini."

Tanpa pikir panjang, Raissa menjelaskan bagaimana ia menyusun suatu proyek. Gleda menyela dengan pertanyaan di sana-sini. Tanpa terasa jam makan siang berlalu. Mereka masih berbicara. Jam tiga telepon di kantor Gleda berdering.

Ayah Raissa menelepon, perusahaan Colan telah menerbangkannya ke Las Vegas menggunakan helikopter dan akan tiba sebelum tengah malam.

Mata Gleda berbinar mendengar berita itu. "Adikmu salah satu saksi kunci yang membelamu. Aku senang sekali dia bisa datang. Ini lebih baik daripada yang kuharapkan."

"Aku percaya saja padamu," gumam Raissa.

"Benar. Besok pagi kita akan berkumpul jam setengah sembilan di ruang rapat koridor bawah. Aku akan menggambarkan apa yang kira-kira bakal terjadi dan menyiapkan ibu serta adikmu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan Mr. Walwyn selama pemeriksaan silang. Tugasmu adalah tampil dan menunjukkan bakatmu pada Mr. Walwyn."

Raissa mengerutkan dahi. "Apa maksudmu dengan tampil dan menunjukkan bakat?"

"Aku punya firasat dia akan memperlihatkan foto pria atau wanita yang belum pernah kaulihat, lalu memintamu menggambarnya berdasarkan ingatanmu. Dia akan menyediakan buku gambar dan pensil untukmu."

"Itu bukan masalah."

"Tentu saja."

"Aku harus pakai baju apa?"

"Baju seperti yang kaukenakan hari ini juga tidak masalah."

Raissa bangkit dari kursi. "Baiklah, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku takkan pernah bisa membalasnya."

Something Bring Us Together [COMPLETE] √Where stories live. Discover now