🪵Sebuah Gay Series
⚠️Bagi Homophobic gak usah membacanya....
_________________________________
Ketika awal sebuah hubungan berjalan dengan baik-baik saja, "BF Kedua" itu muncul di lahannya yang sama. Menawan. Matang. Tak tercela... kecuali dia mant...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
🔞
Asgar dan Davi sama-sama merasakan kembali sebuah lumatan bibir yang nikmat dan penuh perasaan... sampai Asgar kepikiran buat menjadikan Davi sebagai BF kedua alias selingkuhannya...
"Aku sebenarnya udah ada yang punya Dav..." cetus Asgar tiba-tiba. Meruntuhkan puncak kepuasan yang baru saja dirasakan Davi ketika berhasil menikmati batang kejantanan abang kekar itu!
"Heghh... maksudnya Bang?" tanya Davi pura-pura tak mengerti.
"Tapi bukan begitu intinya, cuma maksudnya.... Aku pengen kamu jadi cowok keduaku...!" ungkap Asgar tau reaksi seperti apa yang bakal diberikan Davi. Tapi kalau Asgar mengira cowok barunya itu bakal keberatan, ternyata Ia salah.... Karena Davi justru mengangguk patuh seperti seorang murid yang baru saja diberikan tugas sama gurunya.
"Err... kamu gak apa-apa Dav?" ulang Asgar dengan masih memangku tubuh atletis Davi dan kontol gede mereka juga sama-sama masih ngaceng keras! Terlebih lagi punya Davi yang barusan cuma mengisepi kontol Asgar saja! Rasanya pengen sekalian dientoti...
"Heghh... iya Bang its okey... santai aja, lagian laki-laki perkasa kayak kamu mustahil juga kalo belum ada yang punya...." ujar Davi setenang mungkin. Dan sebenarnya Ia juga tak masalah karena sudah terbiasa dengan masa lalunya yang sering bergonta-ganti lelaki!
"Namanya Ardi. Dia kira-kira beberapa tahun lebih muda darimu..." imbuh Asgar yang sekarang tangan Davi malah mengusapi wajah manly abang kekarnya itu!
"Yahh, kapan-kapan kenalin sama BFmu itu Bang... biar sekalian kita maen bertiga...!" kata Davi sambil melumati sekali lagi bibir Asgar, dan bilang kalau Ia mau cepat pulang karena pasti sudah ditunggu sama bapaknya! Melupakan obsesinya barusan buat sekalian minta dientoti....
"Hemm... yasudah kalo begitu... ohya kita belum tukeran nomer HP nih..!" kata Asgar dengan menurunkan tubuh Davi dan mengenakan kembali celana serta sempaknya, meskipun batang kontolnya masih saja awet ngaceng! Dan ditatapinya juga tonjolan 'milik' Davi yang agaknya masih kepengen lanjut lagi...
Mereka berdua saling bertukar nomer HP sampai Asgar juga menanyakan dimana rumah Davi kalau sewaktu-waktu dirinya mau mampir... "Di gang Jambu nomer 10 Bang... tapi kabarin dulu yak kalo mau maen,"
"Hemm yahh... biar kamu siap-siap dulu ya buat ketemu sama abangmu ini?!" seringai Asgar dan menatapi Davi ketika laki-laki itu meninggalkan kedainya.
🪵 Ketika Davi sudah sampai di depan rumahnya, Ia bertemu bapaknya yang tengah duduk di teras dengan memakai sarung dan kaos singlet sambil ngerokok! Tampangnya cukup tegang dengan peluh keringat masih melingkupi wajahnya. "Lho pak, malem-malem gini tumben di depan?" tegur Davi ikutan duduk di samping pak Adi.
"Eh..Dav, udah pulang kamu, lama juga bayar nasi goreng sama isi kuotanya?" sahut pak Adi sambil meluruskan kontol ngacengnya yang miring, dan sempat dilihat Davi.
