CHAPTER 3

2.4K 340 32
                                    

"ALJHEL MAIN SAMA AKUUUU SINI" setelah kejadian itu anak berkacamata ini sama sekali tidak ingin berpisah dengan arzhel barang sedetikpun, namanya zion. Dia bercerita jika hanya tinggal bersama dengan daddynya, sedangkan ibunya berada di tempat yang jauh sekali membuat zion tidak bisa bertemu ibunya lagi, tentu arzhel mengerti hal ini. Bundanya pernah mengatakan tentang orang yang sangat jauh pergi dan hanya bisa bertemu jika nanti sudah waktunya.

"Jion gantian nepan belum main sama alzhel" Disini terdapat 15 anak, kenapa mereka harus berebut bermain dengan arzhel. Bahkan Hendry hanya diam saja, iya diam diam memeluk dan menempeli arzhel dari belakang membuatnya sulit bergerak.

"aaa awas jangan dekat-dekat aljhel"zion mulai mendorong Hendry yang masih berusaha untuk memeluk arzhel, sedangkan nevan sudah mulai menangis. Arzhel? Dia juga ingin menangis karena badan serta tanganya mulai sakit di tarik tarik.

"aduh ini kenapa" Bu guru langsung memisahkan mereka, lebih tepatnya memisahkan mereka dengan arzhel yang juga sudah menangis. Nevan, zion dan Hendry berhenti menangis ketika melihat kearah arzhel yang menangis.

'Lucu' batin anak itu bertiga, bu guru sampai heran ketika ketiga anak ini terdiam melihat kearah arzhel.

"ALJELLLLLLLLL" Dari arah pintu terdapat anak kecil yang berdiri di luar kelas, ketika melihat arzhel menangis anak itu langsung menghampiri arzhel dan memeluknya.

"Hiks jallel" Ternyata itu jarrel, mereka satu tk hanya saja di kelas yang berbeda. Tentunya ketiga anak didepannya terkejut ketika arzhel yang ikut membalas pelukan anak itu dan membelai rambut arzhel yang menangis bahkan arzhel terlihat sama sekali tidak keberatan.

"Siapa kamu? Kok peluk peluk aljel" Nevan memandang sengit kearah jarrel, sedangkan ibu guru sudah pusing melihat tingkah keempat anak di tambah satu anak yang datang ntah dari mana ini.

Ketika melihat jam ternyata memang sudah waktunya jam istirahat, pantas saja anak kelas sebelah ini keluar kelas.

"Ayo ayo sudahh jangan menangis, dan berbaikan waktunya jam istirahat kalian boleh bermain di luar" Setelah mengucapkan itu ibu guru keluar meninggalkan kelima anak itu didalam kelas.

"Arzhel?" Mereka bertiga menoleh kearah pintu lagi, dan mendesah. Sebenarnya siapa mereka kenapa arzhel tampak bergantung kepada mereka berdua lihat wajah arzhel sudah nampak Sumringah.

"Kak mallon" Marlon harus memanjat tembok belakang sekolahnya demi bertemu dengan arzhel, karena dia ingin melihat arzhel memakai seragam tk pasti terlihat imut. Namun ketika didepan kelas dia melihat jarrel yang tengah memeluk arzhel yang menangis dan didepannya terdapat 3 anak yang marlon sendiri tidak tau siapa.

"Kenapa menangia arzhel?" Ok nevan sudah muak melihat arzhelnya di sentuh sentuh, dengan modal nekat menghalangi marlon yang saat itu akan ikut memeluk arzhel.

"Kakak siapa? Jangan dekat dekat aljel" Marlon tersenyum melihat anak kecil yang tengah seolah melindungi arzhel yang bahkan tingginya masih lebih tinggi arzhel.

"Aku pacar arzhel" Marlon menahan tawanya ketika melihat ketiga oh tidak keempat termasuk adiknya jarrel yang menatap Marlon kebingungan.

"Pacal? Apa itu?" Arzhel menatap kearah zion, arzhel juga penasaran tentang apa itu pacar. Apakah itu hal enak yang bisa dimakan?

"Pacar itu adalah hubungan antara dua orang, yang saling mencintai" Hal terlalu rumit untuk di pikirkan oleh arzhel, sedangkan keempat anak kecil lainya hanya mengangguk, Lalu nevan mengangkat tangan miliknya.

"Cinta? Itu apa?" Arzhel juga setuju, dia juga tidak terlalu paham kata itu tapi yang pasti bunda dah ayahnya selalu mengatakan itu di depannya.

"Rasa suka terhadap seseorang" Jika bunda mengatakan cinta pada ibunya berati ayah dan ibunya saling suka? Wah itu adalah hal yang mengejutkan, mereka berdua sering kali berdebat bahkan saat ditengah malam arzhel pernah memergoki bundanya yang mendesah untuk minta berhenti tapi ayahnya mengatakan cinta cinta dan cinta.

"Jadi aljel pacal aku?" Celetukan Hendry membuat kelima anak itu menoleh kearahnya.

"Pacal aku juga" Kelima anak itu kini menatap keadah arzhel yang melamun karena memikirkan kata cinta.

"Kenapa?" Arzhel terkejut ketika sadar dari lamunannya kelima anak di depannya tengah menatapnya dengan cara pandang yang berbeda.

TBC.

Tanya tanya disitu.

https://tellonym.me/skdid31

A Litte Friend [ Renjun Harem ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang