Hari ke-12 : Gajah dan semut

65 16 0
                                    

Pembullyan baik dimasa lalu, bahkan hingga tahun 2075 masih saja ada. Kebiasaan turun temurun yang sulit dihilangkan.

Hari ini Fauna High School kedatangan murid baru, yaitu Semut.

Saat perkenalan, seisi kelas terlihat menyambut Semut dengan hangat. Namun saat jam makan siang tiba, semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Tidak ada yang menghiraukan Semut.

Semut sudah mencoba mengajak Belalang dan Bebek untuk makan siang bersamanya, tapi mereka menolak karena sudah ada janji untuk makan siang di London bersama sepupu Bebek.

Belalang dan Bebek pergi menggunakan fasilitas teleportasi sekolah karena khusus hari ini destinasi ke benua Eropa sedang diskon hingga 70%. Siapa yang tidak suka diskon.

Semut berjalan pelan menuju kantin dengan kepala tertunduk, ia sedih karena di hari pertamanya sekolah tidak mendapat teman.

"Semut!" panggil sebuah suara.

Semut mendongakkan kepalanya, ternyata Gajah yang memanggilnya.

"Lo sendirian aja? Anak kelas pada ke mana? Kok gak bareng mereka?" tanya Gajah bertubi-tubi.

Semut hanya menggeleng lemah.

"Oh yaudah, kalo gitu lo mau ikut gue gak?"

"Ikut ke mana?" Semut balik bertanya.

Gajah tersenyum, "Makan siang bareng yang lain, udah ikut aja. Mau ya?"

Semut membalas senyuman Gajah sambil mengangguk semangat, "Mau banget!"

Semut tidak tahu Gajah akan membawanya ke mana, sedari tadi mereka melewati beberapa lorong hingga kini berada di bangunan belakang sekolah yang terbengkalai.

Semut sedikit merasa janggal, agak aneh jika makan siang di tempat seperti ini.

"Gajah, kita beneran mau makan siang di sini? Yang lain mana?" tanya Semut ragu.

"Di belakang lo." sahut Gajah.

Semut berbalik lalu setelahnya ia tidak bisa melihat apapun lagi, yang Semut rasakan adalah seragam serta sekujur tubuhnya basah kuyup.

Entah apa yang disiramkan oleh teman-teman Gajah, namun yang jelas memiliki bau yang menyengat. Semut rasanya ingin muntah.

"Mampus lo anak baru."

Samar-samar Semut mendengar suara Gajah menertawainya.

Semut benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi, kenapa Gajah melakukan ini padanya.

"Udah, guys. Ayo kita cabut."

Detik berikutnya Semut merasakan ada yang menendang bokongnya, ia jatuh tersungkur.

Semut menangis setelahnya, bahkan hingga jam makan siang berakhir.

Sepulang sekolah, saat Gajah baru saja tiba di rumahnya, ia melihat Semut berada di depan rumah menunggunya.

Penampilan Semut tidak seberantakan tadi, ia sudah berganti baju.

"Mau ngapain lo?" ucap Gajah menatap semut dengan tajam.

Semut tidak menjawab dan berlari secepat kilat, kini ia sudah berada di samping Gajah, lalu menggigit lengan kiri Gajah.

Kejadian tersebut terjadi begitu cepat, kurang dari satu detik saking cepatnya.

Gajah mendorong Semut ketika menyadari Semut sedang menggigit lengan kirinya.

"Apa-apaan lo?!" ucap Gajah penuh amarah.

Semut tersenyum miring, "Satu, dua, tiga..."

Setelah Semut selesai berhitung, Gajah tiba-tiba jatuh tergeletak tak berdaya. Gajah masih sadar namun ia tidak bisa menggerakan tubuhnya. Bahkan sekedar membuka mulut pun tidak bisa.

"Enjoy your little karma."













"Gimana? Bagus gak karya gue?" tanya Ian bangga.

Ila tidak menjawab, sebelah tangannya menyentuh kening Ian, "Gak demam kok,"

Ian menepis tangan Ila, "Apa sih?!"

Ila mendengus, "Cerita loh aneh banget, gue sampe gak bisa berword-word saking abstrudnya. Gue gak ngerti barusan baca apaan."

"Ini tuh cerita di tahun 2075, jadi Semut membalaskan dendamnya ke Gajah dengan cara digigit. Efek sampingnya itu lumpuh selama tiga hari. Masa itu doang gak ngerti sih?" jelas Ian.

"Semut jahat banget." komentar Ila

"Kan Gajah yang duluan ngebully Semut. Astaga, lo baca gak sih cerita gue?"

"Kan gue bilang gak ngerti sama cerita gaje lo itu, Ian jamettt."





— To be continue






Tema : Pilih salah satu fabel di Indonesia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Tema : Pilih salah satu fabel di Indonesia. Recreate dengan latar waktu tahun 2075.

A/n :
Lebih gaje dan abstrud cerita buatan Ila dichapter sebelumnya, atau cerita buatan Ian dichapter ini?

Jangan lupa vote kalo sayang Ian dan Ila

Best Friend Ever | Jaelia ✔️Where stories live. Discover now