Chapter 3 • Too Much?

187 33 8
                                    


Keesokan harinya pada hari Sabtu yang cerah, Riki bangun lebih awal untuk menjemput Jungwon. Ia berniat mengajak kekasihnya berjalan-jalan sejenak dan mungkin membahas permasalahan kemarin, setidaknya kekasihnya itu perlu untuk berada dalam suasana hati yang baik sehingga pembahasan mereka tidak didasari amarah atau emosi,

Berbeda dengan kekasihnya, ia memilih untuk tinggal di asrama, dimana ia lebih mudah mendapat relasi, walau memang peraturannya sangat ketat. Namun sayangnya jarak antara asramanya dan apartemen kekasihnya sedikit jauh, perlu sekitar 10 menit berjalan kaki dari asramanya, tapi tentunya ia menggunakan motor sehingga tidak begitu terasa jauh,


tok tok tok


cklek


"pagi, hyungie" Riki menyodorkan sebucket bunga dan tidak melupakan senyuman manis yang ia pamerkan kepada sang pemilik apartemen, "pergilah, aku sedang tidak mood." Riki dengan cepat menahan pintu yang sudah hampir tertutup, mengabaikan sepatu barunya yang ia jadikan penahan,

"ayolah hyung, hari ini liburkan? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan" ajak Riki sembari menerobos masuk dengan mata yang ia kedipkan beberapa kali, Jungwon pun dengan malas memutar bola matanya kemudian menerima bucket bunga yang diberikan oleh Riki, "tunggu."

Riki pun dengan wajah yang kembali berseri menurut dan duduk di kursi meja makan kecil sembari memperhatikan kekasihnya berganti pakaian, "apa lihat-lihat?" Jungwon melempar kaos tidurnya hingga mengenai muka Riki dan membuat lelaki yang lebih muda itu mengeluh, "kotor hyungg" Riki membantu Jungwon memasukkan pakaian tidurnya ke dalam keranjang laundry kemudian memeluk kekasihnya yang sedang bercermin,

"ayoo" keluh Riki karna Jungwon kini sibuk bercermin, merapikan pakaiannya yang sudah rapi dan menata rambutnya yang sudah tertata, "sabar," Jungwon kemudian memakai hoodie hitamnya dan masih dengan muka yang ditekuk-tekuk ia menghadap Riki yang tidak ada hentinya tersenyum padanya,

"cantiknyaa" puji Riki sembari melingkarkan tangannya pada pinggang Jungwon dan menghujani kekasihnya dengan kecupan pada pipi dan keningnya, "udaah" Jungwon mendorong Riki pelan dan Riki pun menggandeng tangan Jungwon keluar dari apartemennya,


"mau kemana sihh" keluh Jungwon yang memeluk Riki erat bermaksud berpegangan saat keduanya tengah mengendarai motor Riki entah kemana destinasi mereka, "sabaar" Riki menolehkan badannya saat mereka berhenti di lampu merah yang baru saja berganti sebelum mereka melintas, "capek?"

Jungwon dengan pelan menggelengkan kepalanya, pasalnya keduanya sudah mengendarahi motor Riki selama hampir 15 menit, "nanti kotor mukanya," ucap Riki sembari menutup kaca helm Jungwon yang sebelumnya ternyata tidak ia tutup, "fokus aja sana, huh" Jungwon membalikkan kepala Riki menghadap depan membuat kekasihnya itu tertawa, dan ia pun tersenyum tipis melihat kelakuan kekasihnya itu,

Hari-hari seperti inilah yang ia rindukan, saat lelaki yang lebih muda ini perhatian padanya, saat ia membuatnya berdebar-debar, saat ia tiba-tiba saja muncul di depan pintu apartemennya, mengajaknya pergi entah kemana, walau harus mengendarai motor sport yang membuat punggungnya sakit karna posisi duduknya tidak nyaman, tapi ia tetap menyukainya,


"sampaii" Riki kemudian melepas helmnya dan menoleh pada Jungwon yang nampak kesusahan, "sini-sini," Riki kemudian menunduk sedikit untuk melihat buckle helmnya, "bisa sendiri tau." sinis Jungwon dan Riki pun hanya tertawa menanggapi sembari melepaskan buckle helm Jungwon, "hyung tidak mau turun?"

Bills • wonkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang