Part 2

174 24 2
                                    

JENO POV

Aku dan teman-temanku sedang berjalan menuju kantin tapi tiba-tiba seseorang tengah menabrak kami dan membuat bajuku kotor, aku langsung menatap tajam kearah orang yang tengah menabraku tadi, tenyata dia adalah cowo culun yang sering kami bully, dia langsung meminta maaf padaku dengan tangan yang gemetar, aku langsung menghempas tangannya kasar dan membuat dia terjatuh kemudian aku berjalan mengambil air yang ada dimeja dan menyirkannya ke rambut cowo itu, semua orang yang melihat disana tertawa, aku pun tersenyum puas.

"Lu ngapain sih disini" tanya jisung sambil berjongkok di hadapan renjun.
"Ma-af a-aku lapar" jawab renjun gemetar, matanya tak berani menatap kearah jisung dann yang lainnya
"Kalau orang ngomong tuh di tatap orangnya, lu gak diajarin"
"Ahh lu lapar kan?" Tanya chenle yang langsung dapat anggukan dari renjun
Chenle berjalan kearah meja makan dan langsung menumpahkan makannya kebadan renjun.
"Nihh makan, katanya lapar"
"Tuh makan dong, masa diliatin doang"
"Makan! Lu tuli apa" aku berjongkon di hadapan renjun dan mencengkram rambut renjun, cowo itu meringis kesakitan, pelan-pelan renjun mengambil nasi yg di lantai dan berniat memakannya.
Tapi tiba tiba ada yang melemparku dengan susu yg membuat bajuku kotor, sungguh nih orang benar benar cari mati pikir ku.
"yak!! Apa yang kalian lakukan hah!!" sepertinya aku sangat fameliar dengan suaranya jadi aku menongak untuk melihatnya, dan betapa terkejutnya aku melihat seseorang yang aku sayang sekarang berada dihadapanku, aku masih tidak percaya dengan kedatangannya, kenapa dia berada disini, apa yang dia lakukan, kenapa dia menghalangiku itulah yang aku pikirkan saat ini dan dia hanya menatap kearahku dengan tatapan marah. Tapi tiba-tiba lambunan ku buyar ketika mendengar suara mark.

"yak!! Kau siapa beraninya menghentikan kesenangan kami" ucapnya membentak Jaemin, tapi Jaemin tetap memandang kearahku, sejujurnya aku takut kalau Jaemin yang akan jadi target selanjutnya, aku bingung harus seperti apa jadi aku memilih untuk diam.

"wahhh teryata lo ingin jadi pahlawan hah" ucap chenle
"Maaf gak sengaja" ucap jaemin
"Lu udah ganggu kesenangan kita, jadi lu harus tanggung akibatnya" aku tersentak kaget ketika mendengar perkataan mark
"mending kita cabut aja yok" ucapku, sejujurnya aku sangat takut kalau akan terjadi sesuatu ke jaemin nantinya, aku tau bagaimana teman teman ku, orangnya nekat dan tidak pernah mandang bulu.
"Kenapa lu tiba-tiba gini jen, lu takut?" aku langsung mentap jisung tak suka, benar-benar nih anak sepertinya meremahkan ku.
"Sembarangan kalau ngomong" balasku tak terima "Tapi.. sepertinya gue baru pertama kali melihat lu di sekolah ini" aku menatap wajah jaemin seperti kelihatan terkejut, sungguh hatiku sebenarnya sangat merasa bersalah karena tidak mengakuinya. Seandainya aku berani mengatakan kalau dia adalah kekasihku, tapi apalah dayaku pasti orang orang disini meremehkanku.
"Mau anak baru kek siapa kek, gue gak peduli. Yang jelas dia sudah berani-beraninya menggangu kesenangan kita" jisung cowo itu berjalan mendekati Jaemin entah apa yg dia bisikan ke lelaki itu, sungguh aku sangat penasaran. Aku berharao semoga setelah ini jaemin tidak kena masalah lagi.
Jisung langsung meninggalkan kantin diikutin dengan yang lainya, sementara aku asik dengan pikiran-pikiran ku tapi tiba-tiba satu tepukan tangan berhasil membuyarkan lamunanku.
"Yok jen cabut" ucap Jaehyun yang ku balas dengan anggukan.

JENO POV END

"Jem lo gak papa kan?"tanya yangyang , gue Cuma mengelengkan kepala

"sudah gue bilangkan Jaem jangan ikut campur urusan mereka.. kalo gini caranya pasti mereka selau ganguin loe lagi" ucap Jungwo khawatir

"gwhencana.. gue bisa mengatasinya sendiri kok.. makasih ya kalian udah mau peduli sama gue" ucap Jaemin memandang teman-temannya, detik selanjutnya gue memandang kearah Renjun. Niatnya aku ingin menghampiri renjun tapi tangaku ditahan oleh yangyang " jangan pernah berteman dengannya kalau lo gak mau di bully juga" gue hanya tersenyum menanggapi perkataan yangyang dan aku tetap meneruskan perjalanan ku membantu Renjun. Mereka memandangku dan kemudian pergi dari tempat itu. Tanpa Jaemin sadari tadi ada seseorang yang memandangnya dengan senyum yang sangat manis.

Jaemin ingin membantu Renjun tapi langsung ditolak mentah-mentah oleh lelaki itu, Jaemin bingung dengan sikap Renjun. Tapi dia tidak ambil pusing dan memilih pergi dari tempat itu, ditengah perjalanan ada seseorang yang menarik tangannya.

"yak!!" Jaemin berterikak dan hampir saja akan menampar orang yang berada didepannya itu, tapi orang itu dengan sigap memegang tangan Jaemin.

"Maaf.. ya sayang" ucapnya dengan raut yang merasa bersalah "maaf yang aku beneran minta maaf, aku tak bermaksud berkata seperti itu.. aku hanya tidak ingin si pandang remeh oleh Jisung. Sayang dengarkan aku tolong jangan pernah ikut campur urusan orang lain, karena aku takut kamu yang akan celaka nantinya"

"Jeno-ah.. apa kau tau aku sungguh kecewa padamu, tapi aku juga mengerti kau melakukan tadi karena kau tak enak dengan teman-temanmu aku bisa mengerti,, tapi satu hal yang kau harus tahu aku tak mungkin bisa membiarkan orang menderita" jawab Jaemin sambil melepas gengaman tangan Jeno

"Sayang.. kumohon jangan pernah kau dekat dengan cowo culun itu dan jangan pernah terllibat dalam masalah orang lain karena aku.."ucapan Jeno langsung dipotong oleh jaemin "aku mengerti" kemudian jaemin meninggalkan jeno sendirian.

..................

Renjun sekarang berada di dalam kelas, karena hari ini jadwal mereka olahraga jadi anak-anak yang lain sudah berada dilapangan, sedangkan renjun niat awalnya hanya ingin mengambil minumnya di dalam tas tapi ternyata dia tak sengaja bertemu dengan karina and the gang. Yang memandangnya dengan tatapan remeh.

"wahhh.. upik abu ternyata punya teman baru " ucap ningning

"apa mau kalian?" Renjun memandang kearah ningning

"hahaa..sekarang ternyata kau berani dengan kita" Karin tersenyum remeh dan langsung menarik rambut Renjun serta karina menyeret lelaki itu keluar dari kelas dan langsung menghempaskannya. renjun terjatuh sambil meringis kesakitan Karina tersenyum puas melihat itu. "mau kita lo pergi dari sekolah ini, karena lo gak cocok sekolah disini" sambung Winter sambil mengeluarkan pupur tabur didalam tasnya dan menumpahkannya kekepala Renjun, tak hanya itu mereka juga menendang badan renjun.

Jaemin tak sengaja lewat melihat itu dari kejauhan dia ingin sekali menolong Renjun tapi dia ingat kata-kata Jeno padanya, dia benar-benar bingung sekarang hatinya benar-beanr tak tega melihat orang lain diperlakukan seperti itu tapi disisi lain dia takut kalau Jeno akan marah padanya. Dia benar-benar tak tahan kakinya melangkah menghampiri Karina dan the geng saat dia sudah dekat dengan mereka.

"Berhenti!!!" seketika Karina and the geng menoleh kearah suara itu dan mereka sangat terkejut melihat orang yang telah menghentikan aktifitas mereka.

Typo bertebaran dimana-mana

Jangan lupa vote dan coment yah.. Karena vote dan coment kalian adalah semangat bagi aku buat nulis😊😉

Makasih yang sudah meluangankan waktunya untuk membaca cerita aku yang gk jelas ini😩😩

high school love onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang