“Terima kasih, Haechan” Jawab Jaemin yang di angguki oleh Haechan.

“Raja pasti merindukanmu. Berapa usiamu?” Tanya Haechan membuat Jaemin menggeleng.

“Satu tahun?” Tanya Haechan lagi.

“Mungkin” Jawab Jaemin pelan membuat Haechan lagi-lagi menghela nafas.

“Nana, dengarkan aku. Jangan percaya siapa pun di dunia ini. Manusia tidak sebaik yang kau pikirkan”

“Tapi Jeno baik” Sahut Jaemin.

“Kita tidak tahu, Nana. Kita adalah objek, kita di buru. Jadi, tetap waspada meskipun itu Jeno”

Lagi-lagi, Jaemin hanya bisa mengangguk mendengar nasihat Haechan. Setidaknya, sekarang Jaemin memiliki sekawanan dari portalnya. Mungkin nanti, mereka bisa kembali bersama.

“Kau, tidak berencana kembali ke Dreamland?” Tanya Jaemin.

“Mana bisa” Kekeh Haechan.

“Aku sudah ratusan tahun jika kembali ke sana” Lanjutnya.

“Ayah pasti senang jika kau kembali” Gumam Jaemin.

“Aku sudah cukup senang berada di sini. Sejauh ini, aku aman. Kebetulan juga aku tidak harus menjadi penerus karena aku memiliki kakak saat itu. Jadi aku tak harus kembali” Celoteh Haechan yang di angguki oleh Jaemin

“Baiklah. Aku harus kembali bekerja. Ingat pesanku”

Jaemin mengangguk-anggukkan kepalanya atas nasihat Haechan. Dia lihat pria itu beranjak dan mulai menjauh darinya.

Sekarang, Jaemin sendiri. Masih pada tempatnya dan berkutat pada pembicaraannya dengan Haechan. Kepalanya berdenyut nyeri, dia masih belum bisa mencerna perbincangan mereka tadi. Tapi dia akan berusaha mengingat nasihat Haechan.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Jaemin keluar dari kamar setelah mandi, seperti biasa dia akan mengenakan Hoodie dan celana training kesukaannya. Kedua tangannya berayun lucu dan bibirnya senantiasa mengulum senyum. Langkahnya dengan cepat terhenti saat dia melihat Jeno masuk.

“Lee Jeno, sudah pulang?” Tanya Jaemin.

Pria itu tak mengatakan apa-apa, dia menyerahkan kantung plastik yang ia bawa kepada Jaemin dan serigala itu dengan bingung menerimanya.

“Makanan!” Pekik Jaemin dengan mata berbinarnya.

“Ini dari mana Lee Jeno?” Tanya Jaemin mengekori Jeno yang hendak naik ke lantai atas menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

“Beli” Jawab Jeno masih dengan wajah tanpa ekspresinya.

“Sudah sana, makan di bawah. Aku mau mandi dulu”

Jaemin pun menuruti perintah Jeno, dia urungkan niatnya untuk mengekori pria itu ke kamar dan memutuskan duduk pada sofa ruang tengah dan menyantap hotdog yang di bawa Jeno selepas pulang bekerja.

Jeno melempar handuk bekas mengusap rambut basahnya menuju keranjang pakaian kotor, dia berdiri di depan lemari dan memakai kaosnya, setelahnya dia memakai pelembab dan Pomade. Di tengah kegiatannya, ponselnya di atas meja rias berdenting.

Ada sebuah pesan masuk dari Profesornya membuat Jeno menautkan alisnya.

“Akhir bulan ini, purnama. Jadi pastikan kita mendapatkannya”

Jeno memandangi pesan itu lalu mengingat lagi tentang Jaemin. Buru-buru dia kunci layar ponselnya. Setelah menyemprotkan parfum, dia turun dan menghampiri Jaemin yang asik menikmati hotdog yang dia bawa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NANA ; The Stranded Wolf [NOMIN]Where stories live. Discover now