7) The annoying Jaemin

2.5K 466 32
                                    

Haechan hanya tersenyum kikuk menatap sosok didepan Jeno bergantian. Sementara sang sahabat hanya menghela nafas berat. Sudah tak bisa lagi berkata-kata denga kelakukan Jaemin yang makin hari makin ada saja.

“Jeno?” Tanya Haechan menuntut penjelasan

“Kau tidak bilang sudah menikah? Kenapa aku tidak tahu?” Tanya Haechan lagi.

“Bukan...” Sahutnya nampak frustasi seraya mengibaskan tangannya di hadapan Haechan.

“Bukan? Kita tidak menikah? Tapi aku lihat di tv begitu” Celetuk Jaemin

“Diam dulu Jaemin” Sentak Jeno membuat Jaemin terdiam.

“Kami tidak menikah, dia sepupuku yang baru datang dari Bucheon dan dia sedikit...” Jeno menyilangkan telunjuknya diatas kening seraya melirik kearah Jaemin membuat Haechan dan Renjun ber-oh ria diiringi anggukan.

“Ya benar, aku sedikit...” Sahut Jaemin menirukan gaya jari Jeno degan gembira, dia kira itu sesuatu yang menyenangkan membuat Haechan tersenyum kikuk melihat tingkah aneh pria didepannya.

Tapi Renjun sejak tadi memperhatikan benda perak dengan Ruby yang melingkari leher Jaemin dengan alis bertaut.

“Kalungmu...!” Pekik Renjun, Haechan menarik kecil lengan Renjun membuat pria itu sontak menoleh dan ucapannya terhenti.

Didetik berikutnya Renjun hanya mengulum bibirnya, enggan melanjutkan perkataannya membuat Jaemin merasa bingung, dia melihat kalungnya sejenak.

“Kenapa?” Tanya Jaemin

“Kalungmu bagus. Hati-hati di curi. Kelihatannya sangat mahal” Gumam Haechan seraya menatapi kalung itu, Jaemin tersenyum mendengarnya.

“Lee Jeno, di curi itu apa?” Tanya Jaemin menatap Jeno dengan wajah polosnya membuat sang dominan hanya bisa menepuk jidatnya dengan helaan nafas.

“Tolong jangan bicara sesuatu yang tidak dia pahami. Dia ini seperti balita baru belajar bicara” Omel Jeno

“Mana aku tahu” Decak Haechan sebal, dia lantas memilih duduk di samping Jeno, ikut bergabung kebetulan dia Renjun sudah mengenal Jeno.

“Jeno, kapan kita akan menikah?” Tanya Jaemin dengan kedua tangan melipat diatas meja, pertanyaan yang polos itu sontak membuat Haechan dan Renjun yang tengah melihat buku menu sontak membulatkan matanya.

“Hei, Jaemin berhenti bicara seperti itu. Kau tidak tahu menikah itu apa” Omel Jeno dengan mata mendelik.

“Aku tahu, menikah itu seperti kita. Tinggal satu rumah, lalu kau bekerja untuk hidup kita, kita melakukan banyak hal. Ah!” Jaemin memekik diakhir kalimatnya.

“Kita juga tidur bersama kan?” Tanyanya dengan senyum cerah, membuat Jeno tersenyum horor. Dia menatap Haechan degan gelengan, ia harap Haechan mengerti bahwa Jaemin hanya mengarang atau setidaknya jangan mempercayai ucapan Jaemin.

“Hahahah Jaemin kau bicara apa?” Kekeh Jeno.

“Ka-kalian tidur bersama?” tanya Haechan tergagap.

“Bukan, kami tidak melakukan hubungan itu. Jangan salah paham” Sahut Jeno setengah berteriak

“Melakukan apa? Lee Jeno, ayo nanti kita coba lakukan itu” Ajak Jaemin bersemangat.

“Haechan sudah ya. Aku mau pulang, haha anak ini aneh sekali” Umpat Jeno seraya beranjak. Dia menarik lengan Jaemin dan serigala lucu itu dengan bingung beranjak mengikuti Jeno.

“Dadah, sampai bertemu. Nanti datang ke rumah kami ya. Kita cerita banyak hal” Teriak Jaemin menyampaikan suaranya pada Haechan dan Renjun yang menjauh darinya.

NANA ; The Stranded Wolf [NOMIN]Where stories live. Discover now