Panik

498 22 12
                                    

Saat Saki sedang santai-santainya menikmati makan siang dengan Shiho, Hona, dan Ichi, ia membuka ponselnya dan menemukan notif dari Nene. Dengan hati masih agak senang ia membuka notif itu dan seketika perasaannya berubah.

Selama beberapa detik ia terdiam sampai ia berteriak keras.

"HWAAAA!!!!" Teriak Saki mengalihkan semua perhatian.

Sontak hampir semua orang yang ada di taman sekolah melirik ke arah Saki

Secepatnya Ichika menepuk bahu Saki dan Hona di sampingnya melakukan hal yang sama. Sedangkan Shiho hanya membuka earbudnya dan melirik aneh ke arah Saki.

"Kenapa?" Tanya Shiho singkat padat dan jelas dengan wajah flat

Saki terdiam sebentar sampai ia meloncat dan memegang bahu Shiho.

"Kalian pasti ngak percaya!" Ujar Saki.

"Apa?" Tanya mereka kompak dengan bingung.

"Oni chan menstruasi!!!" Teriak Saki kaget.

Ketiga wanita di depannya hanya kedip-kedip karna agak ngelag sampai ikut berteriak kaget (kecuali Shiho yang cuman memasang wajah bingung)

"Maksudnya Tsukasa, oni chanmu itu?" Tanya Shiho memastikan.

Saki angguk-angguk panik masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Ini gawat... kak Tsukasa pasti tak mengerti apapun..." Komentar Honami prihatin.

"Bukan hanya itu... bahkan oni chan sama sekali tak mengerti apapun tentang kewanitaan!" Panik saki

Ichika tetap mengelus bahu Saki.

"Tenang Saki... kita pasti bisa membantunya..." Lirih Ichika.

Saki hanya bisa cemberut.

Shiho berdecih dan melirik lagi ke arah Saki.

"Tenang saja Saki... aku sudah meminta bantuan kepada seseorang yang pasti sangat mengerti.. saat aku menstruasi pertama kali... ia juga yang banyak mengajariku..." Shiho bercerita dengan wajah flat walau pipinya memerah karna malu.

Mereka bertiga terdiam bingung sampai terdengar suara langkah kaki yang sedang berlari ke arah mereka.

Shiho mulai tersenyum miring tahu siapa yang datang.

"Nah.. itulah manusia yang ku maksud.." Jawab Shiho dengan percaya diri.

Beberapa saat dari sana tubuh Shiho di hantam oleh Shizuku yang senang hati memeluknya dan hampir membuat mereka berdua jatuh ke lantai.

Untuk beberapa saat mereka terdiam karna kebrutalan(?) Atau mungkin kasih sayang Shizuku yang terlalu ngeclang.

"Heh... Kasihan itu adiknnya..." peringatan Airi dari belakang yang dari tadi mengikuti Shizuku.

Shizuku hanya tersenyum senang sambil ndusel di pipi Shiho.

"Uhm.. iya nanti di lepas..." Tapi gesturnya masih meneluk erat Shiho

"Kak... lepas... napas..." ujar Shiho udah pasrah.

"Oh ya!" Shizuku langsung melepaskan Shiho dan Shiho langsung mengambil banyak langkah mundur menjauhi Shizuku.

Shizuku hanya terkekeh senang sambil mengelus pipinya sendiri.

"Ara.. jadi apa imouto menelepon kakakmu ini? Kakak tidak tahu cara membalas telepon, makannya kakak memilih lari ke sini.." Ujae Shizuku senang.

Shiho hanya menepuk jidantnya pasrah.

"Jadi gini kak..." Shiho mulai menceritakan tentang Tsukasa menstruasi.

Aku Itu Laki!Where stories live. Discover now