21. Hero Killer!

1.1K 117 26
                                    

Disebuah tempat yang terasa lembab, bau anyir darah dimana-mana tubuh para pahlawan yang sudah tidak bernyawa tergeletak mengenaskan disana

Halilintar maju menyusuri jalan itu mencari tempat yang dikirimkan oleh midoriya setelah berjalan beberapa lama ia menemukan Lida terduduk dengan luka ditubuhnya disana ada midoriya sepertinya tidak dapat menggerakkan tubuhnya

Orang yang berada didepan lida bersiap memberikan serangan menggunakan pedangnya. Halilintar yang melihat itu mempercepat laju lariannya dan menepis pedang yang hampir mengenai temannya

"Rejatan halilintar!!" petir merah muncul menyebar menyetrum stein dan berhasil mendorongnya menjauh dari lida namun stein berhasil bertahan dari rejatan halilintar

"Apa kau baik-baik saja. Lida" ucap Halilintar pada lida yang menetapnya terkejut. Halilintar tak memperhatikan lida dan terus menatap lurus kearah hero killer

Halilintar marah melihat kondisi teman-temannya yang dilukai oleh hero killer... Namun ia harus tetap tenang dan tidak terbawa emosi

"Boboiboy... Syukurlah kau datang.."

"Maaf aku terlambat. Aku ada sedikit masalah sebelumnya" ucap halilintar dengan datar masih fokus menatap stein dihadapannya

"Kau..."

"Yo. Kita bertemu lagi, Stein!" ucap Halilintar dengan pandangan dingin dan tajam pada orang didepannya

"Ternyata memang kau... Bagus!! Dengan ini aku bisa membunuhmu bersama dengan kedua temanmu!!" ucap hero killer dengan tawa mengerikan membuat semua yang ada disana bergidik ngeri kecuali halilintar yang terlihat biasa saja

Lida yang mendengar percakapan antara boboiboy dan hero killer merasa terkejut. Boboiboy pernah bertemu dengan hero killer?!!

"Boboiboy disini berbahaya!! Pergilah aku tidak ingin kau terluka karna a-"

"Jangan pikirkan soal itu, Lida. Lagipula kami memiliki urusan yang belum selesai" ucap Halilintar dengan dingin dan melirik lida dari ekor matanya

"Dengarkan aku, lida. Aku tidak ingin kau menjadi seorang pendendam, dendam tidak akan menghasilkan apapun. Nyatanya dendam adalah langkah awal untuk menjadi penjahat. Kita sebagai pahlawan tidak pernah dilahirkan dari kebencian. Ma'af tapi aku sudah mengetahui apa yang membuatmu dendam padanya. Ma'af aku tidak ada saat kau sedang terpuruk, dan aku yakin kakakmu tidak ingin kau menjadi seorang pendendam" ujar Halilintar panjang lebar

"Aku mengerti. Orang ini benar-benar berdarah dingin... Tapi aku tidak ingin kau menaruh dendam padanya" ucap Halilintar agak melembutkan nada suaranya

"Cih! Kau sepertinya memang memiliki hati seorang pahlawan tapi... Ucapanmu hanyalah omong kosong! Bukankah aku sudah mengatakannya padamu?! Didunia ini... Pahlawan adalah gelar yang diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar melakukan prestasi yang benar-benar hebat. Namun, terlalu banyak yang tidak pantas nenerima gelar itu!"

"Mereka berlagak seperti seorang pahlawan yang sebenarnya hanyalah seorang penggila harta!" ucap hero killer menggeram

"Hati-hati dengan pisaunya boboiboy! Jangan sampai dia mendapatkan darahmu! Dengan menggunakan darah dia dapat melumpuhkanmu" ucap midoriya memperingati Halilintar yang mendengar itu mengangguk mengerti

Stein mulai menyerang dangan menggunakan pedangnya. Halilintar tak tinggal diam ia juga langsung bergerak. Saling beradu pedang. Mereka bergerak menggunakan kecepatan dan juga kepandaiannya dalam menggunakan pedang. Halilintar pun semakin lihai dalam pertarungan karna pelatihan yang ia lakukan selama bersama Ramenman

"Cepat sekali! Boboiboy bisa mengimbangi gerakan Hero Killer!" ucap midoriya melihat pertarungan Halilintar dan Stein

"Tapi tetap saja yang ia lawan adalah... Hero Killer" ucap lida menetap pertarungan dihadapannya ia berharap boboiboy tidak terluka

Boboiboy X Boku No Hero AcademiaWhere stories live. Discover now