-Siapa?

403 72 8
                                    

🏀 Happy Reading 🏀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏀 Happy Reading 🏀

Cuman berdua sama papa Will bikin Chandra mati kutu. Seakan akan kalo dia bergerak sedikit aja bakalan di bom sama papanya. Padahal papa Will santai-santai aja, Chandra nya aja emang agak berlebihan.

"Udah, akhirnya selesai. Kamu aman sekarang" papa Will buka suara. Nyoba buat menghapus suasana canggung di dalam mobil.

Chandra ngangguk, mulutnya nggak mau kebuka buat sekedar bilang 'iya'. Sidang terakhir udah selesai. Si cewek yang hampir bunuh Chandra waktu itu berakhir dipenjara. Terimakasih buat bapak-bapak polisi yang udah berkerja keras demi keamanan hidup Chandra.

"Hey, tenang..." papa Will menepikan mobilnya. Tangannya bergerak menggenggam satu tangan Chandra, ngusap-ngusap lembut. "Nggak usah takut lagi, oke?"

Sejujurnya papa Will itu khawatir. Di sidang tadi Chandra bener-bener nggak mau lepas dari papa Will. Dan papanya nggak bodoh, papa Will tau anaknya lagi ketakutan. Apalagi pas ditatap sama si cewek yang masih sempet-sempetnya ngancem Chandra.

Lihat, sekarang aja tangannya masih gemeteran.

Mencoba buat senyum kecil, Chandra ngangguk pelan. "Chandra tidur ya? Nanti kalo udah sampe tolong bangunin"

Ngeliat papanya yang ngangguk, Chandra cari posisi nyaman terus pejamin matanya. Tanpa diduga-duga sandaran kursinya diturunin sama papa Will. Bikin anak itu kaget. Ini bapaknya ga bilang-bilang motivasi nya apaan sih?! Chandra kan jantungan!

"Papa!" nggak sengaja, serius. Reflek ninggiin suaranya karena dia kaget. "A-aa Chandra nggak maksud—"

"Maaf, papa yang salah"

Chandra yang awalnya panik itu jadi tenang ketika papa Will nggak marahin dia dan malah puk-puk kepalanya. Terus ngucapin selamat tidur juga. Hatinya Chandra jadi menghangat.

Pap Will lanjutin perjalanan, sementara Chandra tidur gitu aja. Kayak, 'tring'—udah. Jadi sleeping beauty.

Sampai akhirnya Chandra kebangun karena jalannya nggak mulus, dia terguncang-guncang di posisinya. Chandra kan bukan pak jokowi.

"Ini... dimana?" Chandra duduk, ngeliat ke kanan dan kiri isinya cuma sawah sama pohon-pohon. Beda banget sama daerah tempat dia tinggal yang mana di perkotaan. Ini lebih ke pedesaan, tapi ngapain papa Will ngajak Chandra kesini? Lagian mereka gak punya kerabat atau keluarga yang dari desa.

"Pa?" panggil Chandra. Papanya malah diem aja bikin dia mikir yang nggak-nggak. Gimana kalau papa Will malah buang dia di tengah jalan biar gak bisa balik ke rumah?

"Papa nggak berniat ninggalin Chandra disini, kan?"

Papa Will seketika noleh dan natap kaget anaknya. Ini bapaknya juga gak nyangka Chandra punya pikiran kayak gitu. "Astaga, nggak mungkin papa ninggalin kamu. Mikir apa sih?"

Bola Basket Chandra | NCT Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang