02

354 35 30
                                    

Chapter 02
Keinginan sang Kaka.

--------------------------------------------

"[name], besok tetap dirumah" - Sakusa

"hum? Buat apa? Besok aku ingin bermain keluar bersama yang lain" - [Name]

"Besok 'mereka' pulang" - Sakusa

"OHH! OKAY - OKAY!" - [Name]

"Hanya ingin memberitahu itu saja nii-san?" - [Name]

"..." - Sakusa

"Jaga dirimu baik baik, Kaka tidak suka melihat kamu bersama banyak lelaki seperti itu, ingat [Name] Kau sudah dijodohkan" - Sakusa

"Nii-san khawatir seperti biasa ya!" - [Name]

"Kalau aku ingin membatalkan perjodohan itu gimana ka?" - [Name]

Pertanyaan tiba tiba yang tentu saja membuat sang lawan bicara membeku.

Perjodohan memang adalah hal yang salah.

Mengapa mereka tidak berhak memilih pasangan hidupnya sendiri? Mengapa harus dijodohkan dengan orang yang tidak dikenal dan tidak saling mencintai?

"Bisa [Name] kau bisa membatalkannya, tapi ayah pasti bakal marah kalau pasanganmu lebih buruk dari pilihannya, jadi pikirkan baik baik" - Sakusa

[Name] yang mendengar itu sedikit ceria, dia sudah tau calon yang pas untuk dirinya nanti!

Kalian perlu clue? Jawabannya lebih tua dari [Name]

Perlu clue lagi? Setiap chap bakal ada cluenya

"Sudah ka? Aku balik ya!" - [Name]

"[Name] pulang sekolah jangan kemana mana dulu ya? Tunggu didepan kelas Kaka, Kaka punya keinginan" - Sakusa

"Hum?" - [Name]

Awalnya [Name] bingung, sejak dulu kakanya jarang meminta sesuatu. Beberapa hari yang lalu adalah ulang tahun sakusa [Name] memberikan sebuah surat yang berisikan "katakan keinginanmu, maka aku akan mewujudkannya" surat yang masih berlaku kalau tidak hilang.

"Ohh! Oke kak, tapi kayanya aku agak pulang sore, ada rapat osis lagi hehe" - [Name]

"Gamasalah, apapun untuk gadis kecilnya aku" - sakusa

"KAKK! INGET KITA ADEK KAKA" - [Name]

"Kalau gitu cium dipipi ga ada masalah kan?" - Sakusa

"Ck, yaudah sini" - [Name]

Cup.

Sebuah ciuman singkat mendarat dipipi sang Kaka

"Udah yaa, aku balik duluu nii-san!" - [Name]

"..." - Sakusa

[Name] meninggalkan Sakusa dan langsung berlari kearah kantin

Jarak kantin dengan tempat yang mereka pakai berbicara sebenarnya dekat. Namun entah kenapa kantin tiba tiba ramai

Jamet Osis Where stories live. Discover now