2. 𝐌𝐮𝐫𝐢𝐝

158 21 0
                                    

(Y/N) menyembunyikan ekspresi kagetnya dan diganti dengan ekspresi datar. "Jangan panggil aku nenek." Ucap (Y/N) berpura-pura kesal

Enryu membuka mulutnya seakan ingin mengucapkan sesuatu, tapi seorang gadis tiba-tiba datang lalu memeluk (Y/N). "Ibu, selamat pagi~!" Ucap gadis itu dengan ceria

(Y/N) kaget, siapa dia? Kenapa dia memanggil memanggilku ibu?

Entah kenapa tangan (Y/N) bergerak sendiri untuk mengelus kepada gadis itu.

Rambut yang berwarna pink dengan mata ungu cerah, mirip dengan seseorang, tapi siapa?

Seorang gadis berambut hitam panjang dan warna mata merah menarik kerah belakang baju gadis berambut pink.

"Hey Sychtia, sudah kubilang jangan memanggil guru 'ibu' bodoh." Ucap gadis berambut hitam kecampur putih

"Akh! Hey Yuna! Lepaskan tanganmu!!" Ucap Sychtia kesal

Yuna melepaskan kerah belakang baju Sychtia yang membuat Sychtia jatuh ke lantai. "Auch, hey!!"

Yuna membiarkan protes Sychtia kepadanya. Yuna menatap (Y/N) yang menatap datar mereka. "Guru, si kakek tua ingin bertemu guru." Ucap Yuna

(Y/N) bingung tetapi dia tidak mengubah tatapan datarnya.

Enryu mendekat, "Tapi kami bilang guru masih 'tidur', jadi si kakek tua itu pulang ke tempatnya." Ucap Enryu

"Suruh dia mendatangi ku." Pinta (Y/N) ke mereka walaupun (Y/N) tidak tahu siapa 'kakek tua' yang mereka bicarakan

"Males ah, nanti paling dia datang lagi," Enryu duduk di sofa. "Jadi tunggu saja."

"Benar kata Enryu, guru." Ucap Yuna setuju dengan ucapan Enryu karena dia kesal dengan 'dia' yang dekat-dekat dengan gurunya.

"Yasudah." (Y/N) mengira maksud 'nanti' mereka itu siang atau malam atau besok, tapi dia tidak tahu maksud 'nanti' itu berpuluh-puluh tahun kemudian.

BRAKK

Pintu kamar (Y/N) lagi-lagi didobrak oleh seseorang.

(Y/N) tidak kaget, berbeda dengan Enryu, Yuna dan Sychtia yang sedikit kaget.

"Guru, si pak tua gila ingin menemui mu." Ucap seorang lelaki berambut biru

"Heh Edward, kalau masuk tuh buka pintu jangan didobrak!" Ucap Enryu kesal, ga ngaca emang-

Yuna menatap datar Enryu, "Kau juga Enryu."

"Kenapa pak tua gila ingin menemui guru?" Tanya Yuna kesal

"Gatau." Jawab Edward

Urat perempatan muncul di dahi Yuna dan Enryu. "Kok gatau??" Tanya Yuna dan Enryu yang semakin kesal

"Kan aku disuruh doang, jadi aku tidak tahu." Jawab Edward santai

Edward, Enryu dan Yuna beradu mulut, (Y/N) diam karena bingung apa yang dibicarakan oleh murid-muridnya.

Saat (Y/N) menoleh kebawah dia baru menyadari salah satu muridnya yang bernama Sychtia sedang tertidur pulas di pangkuannya.

Lucu.

Itulah yang (Y/N) pikirkan saat melihatnya, dia mengelus kepala Sychtia pelan agar tidak membangunkannya dan tersenyum tipis.

Yuna, Enryu dan Edward melihat (Y/N) yang mengusap kepala Sychtia pelan dan tersenyum lembut menatap tajam Sychtia.

Iri.

Itulah yang mereka rasakan, mereka juga ingin mendapat perlakuan seperti itu. Tapi sayangnya gurunya tidak peka, gurunya merasa bahwa mereka tidak membutuhkan perlakuan seperti itu. Jadi hanya Sychtia saja yang di perlakukan seperti itu, Sychtia sungguh beruntung, bukan?

The Secret Princess Zahard  ||『Tower Of God × Readers』Where stories live. Discover now