Pertemuan

26 6 0
                                    

      "Wow, maknae sudah datang, selamat datang, sebenarnya kami akan membubarkan saja, tetapi karena kau mengikuti kita, jadi kita tidak akan dibubarkan" ucap Alberich.

      "Iya, katanya karena aku sudah kembali kita akan tampil ya?" tanya Adharma.

      "Iya, kita akan tampil membawakan lagu....

      "Tak perlu dia di kasih tahu, nanti kita akan rapat lagi dengan member yang full" ucap Kevin memotong perkataan Yusuf.

      "Baiklah, jadi kau benar-benar ingin membantu kami?" tanya Adhikari.

      "Iya, tetapi kalian juga harus membantu ku" jawab Adharma.

      "Bantu apa?, kebiasaan lo dari kecil nyusahin" tanya Yusuf.

      Yusuf memang selalu berkata bahwa Adharma hanya menyusahkan 'nya sejak kecil, tetapi Adharma tahu bahwa Yusuf berkata seperti itu memang benar ada 'nya, seperti tulang tangan Adharma patah karena bermain sepeda dengan Yusuf dan mereka hampir tertabrak oleh mobil, dan Yusuf disalahkan karena Adharma celaka, Adharma pernah kabur dari rumah saat pulang sekolah bersama Yusuf dan Yusuf disalahkanoleh Darius, dan Adharma ketika membutuhkan apapun selalu meminta padanya meskipun ada Darius, dan Alberich.

      Tetapi Adharma tahu, meskipun Yusuf sering berkata seperti itu, sebenarnya Yusuf sangat menyayangi 'nya, saat Adharma tidak sengaja membuat dapur di rumah mereka terbakar Yusuf berkata bahwa dia yang menyebabkan 'nya, karena Yusuf tahu, adik 'nya pasti akan dimarahi oleh Darius, Yusuf tidak mau adik 'nya dimarahi oleh siapapun.

      "Bantu aku cari perempuan yang sudah menemaniku saat aku Masih sekolah" jawab Adharma.

      "Lo pikir cari orang itu gampang?, lo harus tahu cari orang itu susah" ujar Yusuf.

      "Asal lo tahu, kalau ayah sampai tahu tentang ini, lo gak akan pernah jadi Ceo Xandra Group" lanjut Yusuf.

      "Tetapi kita ini mata-mata bukan?"

      "Asal lo tahu Al, siang ini gue hampir ketahuan sama ayah karena ulah ini anak" ucap Yusuf.

      "Dia manggil gue dengan panggilan abang di depan ayah" lanjut Yusuf.

      "Kalau seperti itu memang benar, Adharma belum siap menjadi mata-mata, bisa saja Adharma ketahuan ayah, dan rencana yang sudah kita buat gagal" ujar Alberich.

      "Kalau lo mau, besok lo datang ke rumah gue, ini alamat 'nya" ucap Yusuf memberikan Alamat rumah 'nya.

      Ini yang disukai Adharma dari Yusuf, meskipun Yusuf sering merendahkan 'nya tetapi di balik itu semua ada Yusuf dengan hati baik 'nya. Yusuf menjadi seperti ini karena ulah Darius yang selalu memperlakukan Yusuf berbeda dengan Alberich, Adharma, dan Anwealda, meskipun Yusuf, dan Adharma kembar, tetapi kasih sayang yang diberikan berbeda.

      "Kalau gue besok datang ke rumah lo, gue bisa ketemu sama kakak ipar?" tanya Adharma.

      "Iya bisa, tapi jangan kamu ganggu dia ya" jawab Yusuf.

      "Tunggu, sebenarnya di keluarga kalian, panggilan untuk yang lebih tua itu apa?" tanya Adhikari.

      "Sebenarnya semua 'nya panggil abang, tapi khusus kita bertiga panggil 'nya bebas" jawab Adharma.

      "Sekarang kita susun rencana kita, karena bantuan kita bertambah satu" ajak Kevin.

      Jika mereka belima sedang membuat rencana berbeda hal dengan istri mereka, yang sedang berkumpul di markas 'nya mereka.

      "Assalamualaikum, maaf terlambat, tadi aku sempat gak boleh, tapi aku bilang aja ada kakak" salam Anwealda.

      "Waalaikumsalam"

      "Kok... kalian murung?" tanya Anwealda.

      "Kamu penasaran?" tanya Amita.

      "Iya, aku penasaran" jawab Anwealda.

      "Kamu belum tahu ya, aku sebenarnya anak kembar, dan aku adalah anak ketiga, bukan anak bungsu, sama seperti aku dia juga di rawat oleh paman, dan bibi yang berbeda dengan ku, niat 'nya satu bulan setelah aku kembali dia juga akan kembali, karena kesehatan 'nya memburuk dia harus kembali lain kali" ucap Fatimah.

       "Kesehatan memburuk?" tanya Anwealda.

      "Iya, dia terlalu memikirkan adik 'nya sampai lupa diri 'nya sendiri bulan ini Kesehatan 'nya juga memburuk" jawab Amita.

      "Hah?, maksudnya?" tanya Anwealda masih belum mengerti apa yang dibicarakan oleh kakak ipar 'nya.

      "Iya, Fatimah, dan kembaran 'nya itu sebenarnya kondisi 'nya kurang sehat sejak lahir, maka dari itu mereka sengaja diasingkan sementara" jawab Amita.

      "Oh ya, kamubsudah izin dengan Kevin 'kan?" tanya Fatimah.

      "Sudah, kakak tenang saja" jawab Anwealda.

      "Kakak, sebenarnya kita kesini untuk apa?" tanya Fatimah.

      "Kakak juga gak tahu, kakak bosan saja kalu hanya di rumah" jawab Amita.

      "Kak Fatimah, aku boleh minta tolong gak?" tanya Anwealda.

      "Minta tolong apa?" tanya Fatimah.

      "Aku mau belajar masak" jawab Anwealda.

      "Boleh, besok kamu ke rumah kakak aja" jawab Fatimah.

      "Oh iya, memang kamu sudah berani untuk memasak?" tanya Fatimah.

      "Sebenarnya aku masih takut, tapi gak mungkin kak Kevin setiap hari harus beli makan" jawab Anwealda.

      "Ya sudah, kakak akan ajarkan dua masakan kesukaan kak Kevin" ujar Fatimah.

      "Kakak gak Bohong?" tanya Anwealda.

      "Kalau kamu fikir kakak bohong?"

      "Kalau menurut ku kakak gak bohong" jawab Anwealda.

      "Ya sudah"

      "Kak Fatim" panggil Anwealda.

      "Ya, kenapa?"

      "Abang Yusuf tahu tentang kesehatan kakak?" tanya Anwealda.

      Fatimah tersenyum mendengar pertanyaan Anwealda "A'a Yusuf gak tahu dan.... sebaiknya memang tidak tahu"

      "Aku tahu hubungan pernikahan kita hanya sebatas mengetahui dendam, tapi sebaiknya kak Fatim beri tahu bang Yusuf" saran Anwealda.

      "Iya, kakak tahu bahkan A'a Yusuf juga tidak akan membiarkan kakak terluka, tapi.... kalau A'a Yusuf tahu pasti dia akan khawatir, jadi sebaiknya tidak tahu" ucap Fatimah.

      "Sebaiknya kau segera pulang Fatimah, di kesehatan mu yang seperti ini tidak baik bagi mi berada di luar saat malam" ucap Amita agar Fatimah segera kembali.

      * * *

      Terimakasih yang sudah membaca, Selamat membaca.

      Maaf up 'nya lama dan sedikit karena aku lagi sedikit tertarik pada menonton.

      Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

YUSUFA Where stories live. Discover now