3 • Flashback pt1

Mulai dari awal
                                    

Namun hanya dibalas senyuman kecil oleh Net.

"Kalau mau tahu tinggal dibuka saja,"

James menurut, awalnya hanya membuka sedikit saja dengan mata yang mengintip kedalam paper bag itu, sementara Net terlihat menahan rasa gemasnya terhadap James saat ini.

"Tuxedo?"aju James setelah berhasil melihat seutuhnya isi didalam paper bag pemberian Net itu.

Matanya kembali melirik kearah Net, ia menuntut sebuah penjelasan pada pemuda berkulit tan itu.

Net tersenyum lebar, seiring dengan kepalanya yang mengangguk.

"Hm, untukmu, dipakai ya, buat perpisahan nanti malam, satu lagi.."Net menjeda ucapannya, dengan James senantiasa menunggu.

"Kau harus mau menjadi pasanganku untuk acara dansanya. Bagaimana?"lanjutnya.

Membuat kedua mata James membulat mendengarnya.

Sontak saja James menggelengkan kepalanya, sebagai pertanda jika ia menolak.

Bahkan ia menyodorkan kembali paper bag ditangannya kearah Net, yang mendorong paper bag itu kembali kearah James.

"Aku tidak mau!"tolaknya tegas.

"Kenapa?"

"Nanti penggemar-mu bisa mengamuk pada-ku tentu saja!"sungut James kesal.

Net tertawa melihat raut kesal James saat ini, mengusak bagian depan rambut James, yang mendelik tajam padanya.

"Ada aku, aku akan melindungi-mu, tidak akan aku biarkan mereka mengusik-mu James. Mau ya?"tutur Net dengan segala bujuk rayunya, agar James mau menuruti permintaannya.

James terdiam sejenak, ia sebenarnya ingin, hanya saja penggemar Net luar biasa brutal, ia pernah merasakan dinginnya air bekas mengepel lantai menyiram tubuhnya, hanya karena melihat dirinya dipeluk oleh Net kala itu, dan mereka menyiramnya saat Net tidak ada disampingnya.

Mengerikan sekali bukan?

Namun sebuah sentuhan lembut ditangannya ia rasakan, dan pelakunya adalah Net, yang kini melayangkan tatapan memohon padanya.

James mana tega.

Hingga akhirnya ia mengangguk pasrah.
"Baiklah, aku mau,"putusnya.

Senyuman lebar itu terbit diwajah tampan Net yang menarik James kedalam pelukannya.

"Nanti malam aku jemput, sekarang masuklah,"bisik Net ditelinga James, lalu melepaskan pelukan mereka.

James mengangguk singkat, kemudian memberikan senyuman manisnya.

"Eum! Terimakasih untuk tuxedo-nya Net,"serunya, sebelum untuk kemudian tangannya bergerak melepaskan sabuk pengamannya, lalu membuka pintu samping kemudi dan keluar.

Karena saat ini mereka memang sudah berada didepan kediaman James.

Net menurunkan kaca jendela dimana James tadi terduduk.

Memberikan lambaian tangan pada James, seiring dengan senyuman lebarnya terus terulas.

"Sama-sama James! See you!"

James membalas lambaian itu.
"See you too! Hati-hati dijalan!"

Kaca jendela itu kembali bergerak naik, setelahhya mobil Net-pun melaju dan berlalu dari hadapan James, yang tak pernah memudarkan senyumannya.

Matanya melirik paper bag ditangannya.

Melangkah riang memasukki rumahnya, dan tidak sabar menanti malam.

Dimana awal kehancuran kedekatannya bersama Net.

short flashback end.

"Aku merindukan senyuman-mu untuk-ku James, bukan raut wajah tanpa ekspresi seperti saat ini,"lirih Net, sebelum untuk kemudian ia jatuh tertidur.

to be continue.

nah, flashback-nya baru part satu.

Zee Pruk Panich.
26tahun.

Max Kornthas Rujeerattanavorapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Max Kornthas Rujeerattanavorapan.
26tahun.

terus ini biasnya siapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terus ini biasnya siapa?

oh iya, kalian ngeh nggak sih, dari awal foto Net James, sampai cast lainnya, bajunya pada item-item semua, hahaha.

author sengaja pilih item-item, sampai ngubek-ngubek pinterest, scroll atas-bawah🤣

cuma karena mau cari foto-foto mereka yang pakai baju item, plus foto yang kece badai biar kalian meleyot, ambyar, lebur kek bubur.

𝘾𝘼𝙎𝙎𝘼𝙉𝙊𝙑𝘼 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang