05. Ketakutan ataukah Karma?

211 34 22
                                    

Kekehan terdengar manja seiring desah perlahan menguasai ruangan sempit yang tertutup. Cahaya pagi masih malu-malu melirik dari jendela, tapi keduanya sudah tidak bisa dipisahkan barang sejam sejak pergumulan semalam.

Juhyun mendongak membiarkan Kyuhyun menggigit lehernya. Dia menggeliat.

"Aku mau mandi, Kyuhyun."

"Sebentar."

Nyatanya wanita itu tahu kata sebentar yang Kyuhyun katakan bukanlah satu dua menit belaka. Karena kini tangan si pria sudah lebih dulu menurunkan celana dalamnya, berlutut di depan perutnya dan diangkat kemeja besar itu. Juhyun terkikik saat napas Kyuhyun menggelitik pusarnya.

Turun semakin ke bawah.

Juhyun memejamkan mata, walau dia menolak namun sejujurnya perlakukan Kyuhyun selalu dia sukai. Pria itu tahu dimana letak sensitifnya, melakukannya dengan lembut seakan ini adalah pertama kali mereka lakukan. Jemari Juhyun menekan kepala Kyuhyun.

"Hm."

Pria itu tetap tenang, melakukan tugasnya sebaik mungkin, meski jemarinya sibuk meremas bokong si wanita.

"Kyu.."

Juhyun menunduk melihat bagaimana si pria merayunya dengan mengedipkan sebelah mata sebelum mempercepat tempo permainan mereka. Dia memekik.

Juhyun tersudut di wastafel kamar mandi pria ini. Yang bisa dia lakukan hanya mengangkat satu kakinya agar lidah Kyuhyun lebih leluasa melakukan apa yang dia inginkan. Tangan Juhyun berpegang pada sekitar, kegiatan ini, dia selalu suka jika Kyuhyun yang melakukannya.

Tapi matanya terbuka, menelisik dinding kamar mandi dengan pikiran yang baru saja dia ingat sepersekian detik barusan. Di tengah gencar tusukan lidah Kyuhyun, Juhyun berusaha menyadarkan dirinya lagi.

"Kyu, aku mau bicara. Ouch!"

Kyuhyun mendongak. "Jangan ganggu."

Juhyun meremas rambut itu. "Aku serius, ah, Sayang. Hoon! Kyuhyun, Hoon."

Kali ini jari pria itu yang memuaskannya. "Kenapa?"

Juhyun menutup mulut, menunggu sesaat ketika dia sudah lebih dulu menguasai diri. "Kapan dia pulang sekolah?"

Kyuhyun terdiam. Bingung. Juhyun sedikit lemas, tapi dengan senyuman wanita itu menarik pinggang Kyuhyun mendekat.

"Kenapa tanya jadwal sekolah Hoon?"

"Aku hanya mau tahu saja." Juhyun bermain pada kancing piyama Kyuhyun. "Aku ingin menjemputnya hari ini."

Kyuhyun mengerjap. "Tumben."

Juhyun tersenyum riang, mengalungkan tangan di lehernya. "Aku sudah mantap akan merebut hati Hoon. Ini salah satu caranya."

Kyuhyun terkekeh, menyibak anak rambut si wanita yang agak berantakan saat pagi hari, namun tidak sedikit pun mengurangi kecantikannya.

"Dia pulang jam 2. Kau bisa jemput dia di sekolah, dia selalu menunggu di sana."

Juhyun mengingat-ingat.

"Oke, kalau begitu khusus hari ini aku yang akan jemput Hoon."

Kyuhyun tersenyum manis, mengangguk.

Mereka berpelukan erat. Juhyun sandarkan pipinya pada dada si pria.

"Hoon akan suka padaku bukan?"

"Hoon selalu menyukaimu, Sayang."

Juhyun diam sangat lama.

"Aku rasa ada yang mengusiknya. Hoon jadi memikirkan banyak hal, tapi dia selalu menyukaimu. Itu katanya padaku."

Juhyun mencoba mengurai seulas senyum.

[END] Janji Suci 2 : After LoveWhere stories live. Discover now