❤🇳🇱 bab 8 ❤🇳🇱

112 12 0
                                    

♡my instructor is my husband♡
♡banyak typonya♡
♡mengandung kata-kata kasar♡
♡maaf terjadi kesalahan nama dll♡
♡jangan lupa tekan ⭐ dan komen♡
♡selamat membaca😊😊♡
$$
$$
$$
$$
$$
$$
🇳🇱

Karena terlalu asyik ngobrol membuat Ja pulang sedikit sore ke apartementnya.Awalnya Aek terus memaksa Ja untuk singgah ke rumahnya dulu namun Ja menolak dengan alasan jika besok ia mengajar pagi dan siangnya ia harus ke kantor.Mau tidak mau akhirnya Aek membiarkannya pulang lebih dulu sedangkan ia harus mengantar Anda pulang dulu

Sampai di apartementnya Ja tidak mendapatkan First,lebih tepatnya First belum pulang dari kampus karena Ja tidak melihat sepatu milik First dan kamarnya juga masih rapi."Dimana anak itu? Apa dia belum pulang juga?"tanya Ja pada dirinya sendiri sambil duduk di sofa dan melepaskan sepatunya

Ja menyandarkan badannya pada sandaran sofa.Sungguh hari ini ia sangat lelah dibandingka jika ia pulang mengajar karena tidak terlalu lelah seperti ini.Sejak pagi ia berkutat dengan beberapa berkas dan Bright juga memintanya untuk meng-handel meeteng dengan koleganya dari Jepang.Makanya Ja merasa jika badannya hapir remuk

Ingatan Ja kembali mengingat pembicaraannya tadi dengan Aek di kafe.Ja menjadi cemas sekarang karena First belum pulang juga.Ja memang menyimpan nomor ponselnya yang ia mibta dari Anda namun ia tidak berani hanya untuk sekedar mengirimnya pesan dan menanyakan keberadaanya saat ini

Flasbak on

Ja dan kedua sahabatnya itu ngobrol hal-hal random sambil minum.Bahkan mereka juga membicarakan masa-masa dimana mereka masih sekolah dulu

"Ja aku mau nanya,First hari ini kemana? Dia nggak masuk kampus loh hari ini"tanya Aek dengan tatapan ingin tau.Anda yang sedang bermain ponselnya juga ikut terkejut.Jangan di tanya lqgi bagaimana dengan reaksi Ja

Ja menatap balik Aek dengan wajah terkejutnya.Setaunya tadi pagi First itu benar-benar berangkat ke kampus dan katanya ia di jemput oleh sagabatnya."Bukanya tadi ke kampus yah? Tadi pagi dia benar-benar bilang mau ke kampus kok.Pas aku nawarin buat nganterin dia ke kampus tapi di tolak.Katanya dia dijemput sama temanya"jawab Ja kemudian

Anda meletakan ponselnya lalu menatap Ja."Apa kamu tidak menelfonya? Setidaknya kamu menanyai keberadaanya"tanya Anda

Ja menggeleng."Kamu tau kan kalau aku tidak berani dan aku juga tidak tau kalau hari ini dia tidak masuk kampus"jawab Ja yang kini membalas tatapan Anda

"Ya juga sih,tapi aku kawatir jika terjadi seauatu pada anak itu"guman Anda lalu kembali meminum kopi miliknya yang tersisa sedikit

"Semoga tidak terjadi apa-apa dengannya"tambah Ja yang ikut kawatir."Atau mungkin ia di rumah orang tuanya An"ucap Ja lalu menatap Anda yang sepertinya akan mengatakan kalau First tidak ada di sana

Anda menggeleng cepat."Itu tidak mungkin Ja karena hari ini paman sama bibi berangkat ke Paris karena perusaan di sana sedang bermasalah,jadi nggak mungkin  jika First pulang ke rumahnya"balas Anda membuat Ja tambah cemas sekarang

"Sudahlah Ja! First akan baik-baik saja kok lagipula dia bukan anak kecil lagi kan,jadi dia pasti bisa menjaga dirinya"Aek menenangkan sahabatnya itu.Terlihat jelas dari wajah Ja jika saat ini ia sangat mengkawatirkan First

Flasbak off

Ja terlalu asyik melamun sehingga ia sedikit terkejut melihat First yang sudah pulang dengan wajah bahagianya.Ia sama sekali tidak merasa kasihan dengan Ja yang mengkawatirkan karena First bisa melihat dengan jelas jika Ja memang sedang mengkawatirkannya saat ini tapi First memilih bodo amat

MY INSTRUCTOR IS MY HUSBANDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum