Bab 5 | Kolam Teratai

Start from the beginning
                                    

"Hamba memahami, adapun dengan Tuan Chen Yi—"

Wang Jiang mengangkat pandangannya dan menatap pria tua di depannya, "itu adalah urusan saya."

"Hamba memahaminya Yang Mulia."

Wang Jiang mengusir Penantua Wei sesegera mungkin dan hendak pergi ke taman air, hari ini Wei Yuanyi akan mengadakan pesta teh dengannya di sana. Mereka ingin membangun keintiman sebelum Wang Jiang akan sepenuhnya sibuk dengan persiapan lamaran dan pernikahannya.

Di sisi lain, Chen Yi merasa tubuhnya sedang tidak begitu sehat belakangan ini. Selain ia merasa cepat lelah, ia juga tidak menyukai banyak hidangan yang biasa ia makan. Tabib Chu akan memeriksanya malam ini dan Chen Yi harus bersabar, ia benar-benar kebingungan dengan reaksi ini. Jadi untuk menghabiskan waktu dan menghibur dirinya sendiri—Ia pergi ke taman air untuk menonton teratai yang bermekaran.

Namun ia terhenti saat melihat Wei Yuanyi mengatur beberapa porselen di gazebo indah yang ada di tengah kolam, Chen Yi merasa asam di hatinya—Tempat ini jelas adalah taman yang buat berdasarkan prefensinya beberapa tahun lalu dan hanya anggota keluarga kerajaan yang bisa masuk, namun seorang Nona muda dari keluarga bangsawan telah melangkah maju untuk bertindak sebagai Nyonya di Istana.

"Salam Tuan Chen," sapa Wei Yuanyi.

"Salam kepada Nona Wei. Saya sedang berjalan-jalan untuk mengganti suasana, saya tidak menyangka akan bertemu dengan anda di sini."

"Saya telah meminta izin Yang Mulia untuk mengadakan pesta teh di sini hari ini dan mengundang teman juga Yang Mulia untuk menikmati teh juga pemandangan kolam teratai ini."

Chen Yi mengangguk paham, "begitu... Saya tidak akan mengganggu acara anda dan Yang Mulia."

Wei Yuanyi tidak senang dengan  reaksi Chen Yi yang acuh, ia lalu mendekat dan memandang Chen Yi dengan ekspresi tidak senang. Ia melihat bahwa orang di depannya masih pucat seperti biasa namun tidak mengurangi kecantikannya, sekarang adalah awal musim semi dan udara masih cukup dingin.

Mata Wei Yuanyi melirik ke arah kolam teratai dan berniat melakukan sesuatu.

"Saya bertanya-tanya, mengapa Yang Mulia seperti enggan mengusir anda dari posisi saat ini sebagai tunangan yang telah bersama selama bertahun-tahun. Mungkinkah karena kecantikan ini atau karena kehebatanmu dalam melayani semua aspek yang dimiliki oleh Pangeran."

Chen Yi memahami perasaan Wei Yuanyi namun ia tidak dalam suasana hati yang baik, "mungkin keduanya? Sudah terkenal di seluruh harem Yang Mulia bahwa ia tidak akan tidur dengan wanita yang sama selama bertahun-tahun, tapi pada kenyataannya ranjang saya tidak pernah dingin sebab Yang Mulia selalu datang kepada saya."

Wei Yuanyi semakin memiliki ekspresi wajah yang jelek, "kau hanya seorang pelacur di sini."

"Tidakkah kita semua menjadi seperti itu? Yang Mulia bisa tidur dengan siapapun namun saya adalah tunangannya selama bertahun-tahun dan saya adalah orang yang paling lama berada di sisinya selama ini."

"Jalang! Jangan besar kepala!“ Wei Yuanyi dengan kasar mengangkat tangannya dan menampar wajah Chen Yi dengan keras lalu saat itu semua orang tidak menyangka bahwa Chen Yi yang sedang tidak sehat, tidak memiliki banyak tenaga untuk berdiri dan akhirnya tubuhnya kehilangan keseimbangan.

Byuuuuur—

Suara air membuat semua orang terkejut dan melihat Chen Yi jatuh ke air. Kolam teratai di istana dalam, itu memiliki kedalaman tiga hingga empat meter. Pakaian yang dikenakan oleh Chen Yi berat setelah terkena air, ia panik dan mencoba naik ke permukaan. Tetapi ia tidak bisa melakukannya, akhirnya Chen Yi yang mulai kehilangan kesadarannya berhenti berjuang.

Namun Gu Ming yang bertugas tidak sengaja menabrak pelayan yang panik mencari bantuan dan mengetahui bahwa Chen Yi jatuh ke kolam dan tidak muncul ke permukaan. Gu Ming panik dan berlari menuju ke area taman teratai, ada banyak orang dan itu membuat Gu Ming tidak membuang waktu. Ia melepas sepatu dan jaket bagian luarnya sebelum terjun ke dalam kolam.

Wang Jiang yang mendengar apa yang terjadi bergegas menuju ke area kejadian.

Chen Yi merasa semakin tidak bisa merasakan apapun, namun ada gerakan di sekitarnya yang seolah memeluknya. Gu Ming berhasil menangkapnya di dalam air dan memeluknya untuk naik ke permukaan air.

"Menyingkir beri ruang!“ perintah Gu Ming sambil mengangkat Chen Yi ke pinggir kolam.

Ia membaringkan Chen Yi, mengecek napasnya dan meminta pelayan memanggil tabib Chu untuk menolong. Gu Ming menepuk wajah Chen Yi mencoba membuatnya sadar, namun usaha itu tidak memberi banyak respon.

" Tu-tuan Chen berdarah!“

Orang di sekitar Gu Ming menyadari bahwa di antara kaki Chen Yi ada darah yang cukup banyak. Semua orang panik dan Gu Ming tidak terkecuali, Wang Jiang sampai bersamaan dengan Tabib Chu. Ia mengetahui cara untuk menyelamatkan orang tenggelam yaitu dengan melakukan gerakkan menekan dada dan memberikan napas buatan, Gu Ming adalah orang yang bergegas menawarkan diri karena ia mengetahui gerakan itu dan ingin membantu.

Wang Jiang jelas memiliki ekspresi rumit di wajahnya namun tidak ingin terlihat picik di mata semua orang. Jadi dia mengizinkan Gu Ming untuk menyelamatkan, butuh waktu lima belas menit penuh untuk memompa udara ke tubuh Chen Yi yang semakin dingin.

"Uhk uhk uhk!" Chen Yi terbatuk dan kesadarannya kembali.

Tubuh Gu Ming menjadi rileks dan jatuh di sebelahnya, pakaiannya basah dan lengket karena air kolam dan keringat. Ia bersyukur orang di depannya bisa diselamatkan, namun wajah Chen Yi tidak membaik bahkan ia menangis kesakitan saat bangun.

"Tolong bawa Chen Yi segera ke Aula Medis."

Tabib Chu memerintahkan orang-orang untuk membawa Chen Yi, Gu Ming menjadi tegang lagi. Namun kali ini Wang Jiang tidak membiarkannya mengikuti dan menyuruhnya untuk menunggu. Wei Yuanyi yang menjadi penyebab kekacauan hari ini berdiri pucat, ia tidak dapat memikirkan apa yang terjadi saat ini dan ingin menangis dengan keluhan.

Namun semua orang sepertinya tidak memperhatikan suasana hatinya dan fokus pada Chen Yi. Ketika Chen Yi diangkat dia menangis dan mengeluh bahwa perutnya sakit dan Tabib Chu memeriksa denyut nadinya. Mulai meresepkan obat dan membantunya mengganti pakaian dan mengelap tubuhnya.

Darah berhenti setelah meminum ramuan pertama, namun sakit perutnya masih ada dan semakin menjadi, Tabib Chu memanggil Wang Jiang untuk hadir dan melihaf Chen Yi yang kesakitan ia bingung.

"Ada apa ini? Mengapa ia menjadi kesakitan seperti ini?"

"Tuan, hamba ini sebelumnya ragu atas kemungkinan yang ada namun setelah kejadian ini, hamba meminta maaf atas apa yang akan hamba sampaikan."

Wang Jiang diam dan Chen Yi mendengarkan, menunggu tabib Chu untuk mengatakan apa yang terjadi.

"Tuan Chen hamil selama satu bulan, namun anak ini tidak dapat dipertahankan karena kejadian ini."

Kata-kata tabib Chu membuat semua orang di aula terkejut, anak. Itu adalah anak Wang Jiang dan Chen Yi setelah delapan tahun bersama dan kenyataan bahwa itu hilang akibat kejadian hari ini, Chen Yi merasa ingin gila dan berteriak juga menangis. Wang Jiang lebih tidak percaya, bahwa ia kehilangan seorang anak saat ini.

"Karena itu, demi kesehatan Tuan Chen... Hamba sebagai tabib kerajaan berpikir bahwa anak ini harus disingkirkan saat ini."

Wang Jiang mengerutkan dahinya dan setelah beberapa saat berpikir, ia memberikan izin kepada Tabib Chu. Chen Yi menjerit dan melakukan pemberontakan karena itu Tabib Chu meresepkan bius dan melakukan pengerjaannya untuk membersihkan Chen Yi dari anak yang tidak ia sadari telah bersamanya sebulan ini.

Chen Yi menangis dalam tidurnya dan seolah-olah ia melihat sebuah garis hidup yang akrab dengannya namun tidak tahu bagaimana hal itu menjadi menyesakkan dadanya, seolah ia diberitahu akan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.



❖❖❖❖

Maaf awalnya mau update minggu kemaren tapi wp saya susah dibuka di hape 🥲

Selamat menikmati👍

[BL] Ger Umpan Meriam Diceraikan 🔞Where stories live. Discover now