9 : Milikku

1.2K 136 1
                                    

Korea Selatan, masih dalam jangkauan puncak musim dingin namun salju belim turun di wilayah perkotaan. Perkiraannya, salju akan turun menjelang Valentine. Sungguh romantis.

Zhang Hao, pria kebangsaan China yang sedang berada di Korea Selatan untuk mengejar impiannya tersenyum menatap ke arah jendela karena kencan keduanya akhirnya tiba. Sebenarnya Zhang Hao masih bingung, ini kencan atau bagaimana karena Hanbin mengajak Zhang Hao pergi ke cafe milik Ibu Hanbin.

Awalnya Zhang Hao tidak mau, mengingat mereka baru berpacaran tidak sampai dua minggu masa mau bertemu calon mertua. Tapi memang pada dasarnya Zhang Hao tidak akan pernah mampu menolak Hanbin, ia pun mengiyakannya.

Dan disinilah Zhang Hao, duduk di dekat jendela di lantai 3 cafe Ibu Hanbin yang bersifat privasi tanpa adanya pelanggan lain. Ia menunggu Hanbin menyiapkan minum untuknya dan menunggu Ibu Hanbin yang sejak pagi pergi bersama adik Hanbin. Katanya mereka sudah hampai sampai kemari.

"Selamat siang Zhang Hao"

Zhang Hao menoleh saat ia mendengar suara yang menyapanya dalam bahasa mandarin. Ia melihat seorang Ibu tersenyum menenteng banyak kantung plastik bersama seorang gadis remaja di sampingnya. Begitu tersadar itu siapa, Zhang Hao langsung membungkukkan badannya.

"Selamat siang, Eommo-nim" salam Zhang Hao sopan dalam bahasa Korea, dengan cepat Zhang Hao pun membantu membawa plastik belanjaan yang dipegang Ibu tadi ke arah mejanya duduk tadi.

"Omo, kau sangat manis. Hanbin tidak berlebihan saat menceritakan dirimu" seru Ny. Sung dengan senyuman. "Perkenalkan, aku Ibunya Hanbin, panggil Eomma saja seperti panggilan Hanbin. Ini adiknya Hanbin" Ny. Sung melingkari bahu gadis di sampingnya dan didorong ke arah Zhang Hao.

"Selamat siang Hao oppa, perkenalkan aku Sung Han Areum" ujar gadis itu sambil menundukkan kepalanya. "Aku, aku adalah penggemar beratmu, boleh aku minta tanda tangan?" sambungnya dengan gugup.

Zhang Hao membalas dengan menundukkan kepalanya juga lalu dia tersenyum. "Tentu saja. Kita juga bisa foto bersama nanti tapi jangan disebar ya, ini rahasia kita" balas Zhang Hao.

"Ayo duduk Hao" Ny. Sung memberi isyarat untuk Zhang Hao duduk, ia pun duduk disamping anak itu. Kemudian Areum duduk di hadapan mereka.

"Hao, gimana ceritanya kalian bisa pacaran? Hanbin itu cupu sekali. Dia tidak pernah berani mengungkapkan perasaan ke orang yang dia suka" cerita Ny. Sung.

"Aku yang mengungkapkannya duluan Eomma". Pipi Zhang Hao memerah malu.

Ny.Sung mengeluarkan Handphonenya dan menampilkan beberapa foto. "Ini Hanbin saat SD" ujarnya

Zhang Hao menatap foto-foto Hanbin kecil yang digeser-geser Ny. Sung di hadapannya. "ARGH.. DIA SANGAT MENGGEMASKAN" tanpa sadar Zhang Hao berteriak kemudian menutup mulutnya dengan cepat dan memberikan getstur minta maaf.

"Apa dia menggemaskan?" Ny. Sung tanpa sadar mengeluarkan air matanya saat melihat ekspresi Zhang Hao. Ny. Sung tidak tahu mengapa tapi dia sangat emosional jika ada yang dengan tulus memuji anaknya seperti ini.

Zhang Hao panik. "Eomma, maafkan aku karena berteriak"

"Hao, Hanbin menggemaskan?" tanya Ny. Sung lagi.

Zhang Hao mengangguk. "Dia sangat menggemaskan. Pipinya juga merah alami. Dia seperti mochi" cicit Zhang Hao.

Ny. Sung membelai rambut Zhang Hao dengan senyuman, air matanya tidak luruh lagi. "Saat SD, Hanbin populer dikalangan anak laki-laki karena dia selalu meminjamkan mainannya. Namun anak-anak perempuan tidak menyukai fisiknya, mereka membullynya. Saat kelas 6 SD dimana anak-anak perempuan mulai memberikan coklat Valentine ke anak laki-laki, Hanbin tidak mendapatkannya. Dia menangis karena ingin coklat juga"

Fall First, Fall Harder (Binhao/Haobin)Where stories live. Discover now