4 : Guru

1.3K 167 4
                                    

Saat ini Zhang Hao berjalan dengan gugup ke luar dorm, ia sedikit takut karena terlambat dari waktu yang sudah dijanjikan. Di tengah jadwal latihan yang padat, hari ini Zhang Hao diminta untuk pergi syuting singkat. Katanya ingin membuat video khusus untuk center. Sebenarnya ia sangat malas, namun mengingat hari ini ia akan pergi berdua saja dengan Hanbin tanpa trainee lainnya, Zhang Hao jadi sedikit bersemangat tapi tentu saja ia menyembunyikan perasaan itu dibalik raut wajah badass princess nya.

"Zhang Hao hyung, ayo sini" baru saja sampai diluar, ia sudah ditarik ke arah mobil yang akan mengangkut mereka oleh Hanbin. "Para staff sudah menunggu, hyung terlambat 5 menit jadi mereka pergi duluan mempersiapkan tempat. Kita sekarang berdua saja disini, eh tidak, bertiga bersama bapak supir" jelas Hanbin begitu mereka sudah naik mobil.

"Maafkan aku" Zhang Hao menyeringai pelan dengan senang. Ia jadi tidak merasa bersalah terlambat begini. Bisa berdua saja dengan Hanbin membuatnya senang, oh, mereka bertiga dengan pak supir. Zhang Hao lupa.

"Tidak apa-apa, para staff tidak akan marah kalau kita nanti sampai tidak terlalu berjarak dengan mereka" jelas Hanbin dibalas anggukan oleh Zhang Hao.

Tapi Hei, apa ini? Lagi-lagi Hanbin menggenggam tangannya. Zhang Hao sangat suka saat tangan Hanbin yang besar membalut tangannya. Ia pun menikmati momen ini sejenak karena Zhang Hao tidak tahu kapan lagi Hanbin akan menggenggam tangannya.

—- Chunhee Hwang —-

"Hyung, kenapa kau jauh-jauh ke korea dan ikut acara ini? Bukannya di China juga ada survival Idol?" baru saja ban mobil berputar, Hanbin sudah memiliki bahan pembicaraan. Pantas saja anak ini memiliki banyak teman. Padahal ini pertemuan ketiga mereka tapi Hanbin tidak canggung sama sekali. Iya, Zhang Hao menghitung saat dimana mereka berinteraksi berdua.

"Karena aku suka K-POP, aku mau jadi idol K-POP" jawab Zhang Hao.

"Alasanmu seperti template trainee pada umumnya hyung. Apa tidak ada yang lebih berkesan lagi?" protes Hanbin.

Zhang Hao menatap Hanbin lelah. "Ya memang begitu, memang alasanmu apa? Mau debut jadi Idol K-POP juga kan?"

Hanbin terkekeh. "Hehe iya juga ya. Semua trainee yang ikut acara ini pasti alasannya seperti itu juga"

"Tapi dulu cita-citaku itu mau jadi guru"

"HYUNG!! Sama!!" Hanbin langsung bersemangat saat mendengar ucapan Zhang Hao "Aku juga mau jadi guru dulu. Ohiya, saat start level test Hao hyung mengatakan kalau kau sudah punya sertifikat sebagai guru? Benarkah; "

Zhang Hao tampak semangat menjawab Hanbin. "Iya. Aku ini sudah punya sertifikat sebagai guru musik untuk mengajar di sekolah"

"Pantas saja hyung sangat hebat bermusik, ternyata sudah jadi guru" cibir Hanbin. "Sudah hebat, cantik juga. Hyung memang tipikal Idol yang sempurna kalau debut"

DEG

Zhang Hao bisa serangan jantung kalau terus bersama Hanbin. Mulutnya benar-benar berbahaya untuk kesehatan jantungnya. Mencoba tidak peduli, Zhang Hao memutuskan untuk bertanya? "Bukannya kau juga sudah jadi guru ya? Kudengar dari anak Yueha kau adalah dancer profesional, koreografer dan juga guru dance?"

Hanbin tersenyum bangga. "Iya hyung. Tapi sebenarnya dulu itu aku mau jadi guru BK"

"Pfft.. Guru BK? Kau?" Zhanghao menahan tawanya.

Hanbin merengut kesal."Hyung mengejekku?"

"Tidak tidak. Aku hanya kaget. Kenapa harus guru BK? Disekolahku dulu guru BK itu punya banyak haters" Zhanghao sedikit menahan tawanya karena kalau ia tertawa lepas, takutnya Hanbin akan marah.

"Guru BK itu keren hyung. Dia akan selalu ada saat siswanya punya masalah. Dia seperti pahlawan" terang Hanbin bangga. "Kalau ada yang tidak menyukainya pasti murid itu nakal, seperti hyung mungkin"

Zhanghao memicingkan matanya. "Enak saja, aku ini dulu siswa populer di sekolah. Semua orang menyukaiku"

Hanbin tersenyum. "Iya, aku percaya untuk yang satu ini. Aku kan juga menyukaimu"

DEG

Zhang Hao kembali terkejut. Hanbin ini sangat mudah mengumbar kata-kata manis. Apa semua orang diperlakukan seperti ini? Meski begitu, ia tetap terjatuh. Sialan.

"Ternyata kita punya banyak kesamaan ya Hyung"

—- Chunhee Hwang —-

Syuting mereka terpisah sehingga tak banyak dapat bersama di lokasi syuting. Zhang Hao tidak bisa melihat apa yang Hanbin lakukan padahal ia sangat penasaran. Ia tidak sabar menunggu video mereka dirilis.

Saat ini Zhang Hao dan Hanbin sudah di dalam mobil untuk kembali ke dorm. Mereka berdua saja, ah tidak, bertiga bersama pak supir. Zhang Hao ingin sekali mengobrol seperti saat pergi tadi tapi kenyataannya baru 5 menit ban mobil berputar, Hanbin sudah menjajali alam lain. Benar, anak itu tertidur.

Zhanghao sebenarnya ingin tidur juga tapi ia tidak mau. Ia sudah sering diberi tahu jika ia adalah pendengkur tingkat tinggi. Ia tentu tidak mau mendengkur di depan Hanbin yang notabenya adalah crushnya belakangan ini. Zhanghao harus menjaga citranya. Konsepnya, ia adalah orang elegan yang tidak mendengkur.

Tuk

"Hao hyung, tidur ya. Kau pasti lelah"

Glek. Zhanghao menelan ludahnya gugup. 'APA-APAAN DENGAN SEMUA KEDEKATAN INI', ingin sekali ia berteriak saat ini. Bagaimana tidak, Hanbin menariknya untuk menyandarkan kepala di bahu laki-laki itu. Diulangi. HANBIN MENARIK KEPALA ZHANG HAO UNTUK TIDUR DI BAHU

"Bahumu pegal nanti" walau kata-kata yang keluar dari mulutnya datar tapi sungguh jantungnya berdetak kencang saat ini. Ternyata Hanbin belum tidur dan malah memintanya untuk tidur.

"Pijit bahuku nanti sebagai bayarannya" cenda Hanbin pelan. "Mau di puk puk kepalanya hyung?" sebenarnya Hanbin bercanda mengatakan ini tapi Zhang Hao menarik tangan Hanbin dan meletakkannya di kepalanya.

Hanbin tersenyum dan mengusap lembut kepala Zhang Hao dengan tangannya yang tidak menjadi tumpuan Zhang Hao. Mungkin ini sedikit tidak sopan karena Zhang Hao lebih tua darinya namun keduanya setuju untuk itu jadi tidak masalah bukan?

"Tidurlah, aku akan membangunkanmu saat sampai" ucap Hanbin pelan. Zhang Hao mengangguk dan entah mengapa ia mengantuk. Masa bodoh dengan dengkuran. Ia hanya ingin tidur di bahu Hanbin saat ini. Karena kesempatan ini belum tentu datang lagi.

Hanbin tersenyum kecil menatap Zhang Hao yang sudah menutup matanya. Bulu mata Zhang Hao indah, hidung dan bibirnya juga indah. Hanbin terpesona untuk kesekian kalinya, hari ini kesempurnaan fisik Zhang Hao lah alasannya. Zhang Hao terlahir dengan bakat dan keindahan. Hanbin tidak bisa menyangkalnya lagi.

Ia jatuh cinta.

To Be Continued ~

.

.

.

Chunhee Hwang :
Udah lihat foto-foto ZB1 di airport ?
Itu kan awalnya, si Hao pake tas. Terus pas udah masuk ke dalem ruang tunggu, tasnya dibawa Hanbin terus tangannya Hao dipegang Hanbin. Mana ekspresi Hanbin keliatan marah gitu. Kayaknya mereka gak nyaman banget diiiuti. Sama ssg sampe mau naik pesawat 😭😭😭
Hanbin sweet banget gilaaaakkkk 😭😭
Btw aku gamau share foto2nya ya, ntar jatuhnya kayak ngedukung si ssg ini hiks, cuma infoin aja ke readers
Ohiya satu lagi yang ribut Haobin cere, NOH BUKTINYA, GAK CERE YAAA GES!! Hanbin masih sweet banget ke Hao kok 😭

Fall First, Fall Harder (Binhao/Haobin)Where stories live. Discover now