seventh.

162 37 0
                                    











"Kata Kalisha kamu tadi malam ke kost aku, kok gak samperin aku?" Tanya Jasmine lalu memasukkan buku-buku nya ke dalam Tote bag kanvas yang dibelikan Jenggala untuknya.

"Aku takut ganggu kamu sayang, kali aja kamu nugas kan?" Ujar Jenggala seraya tersenyum manis.

"Ih kamu kebiasaan deh, tugas bisa nanti, kenapa gak chat aku dulu coba? Ga enak aku sama kamu udah sampai kost aku malah putar balik."

"Iyadeh maaf ya, lain kali aku gak kaya gitu lagi, janji deh,"

"Oh iya jadi gimana semalem kamu main sama anak-anak?"

Jenggala benci pikiran nya. Kenapa Jasmine menanyakan itu? Kenapa pula ucapan Angga terus terngiang di kepala nya bagai kaset rusak?

"Ya gitu biasa aja, nothing special lah,"

"Ya ampun after kamu gak ketemuan sama mereka buat beberapa minggu kamu malah bilang nothing special? Aku kalo jadi temen kamu sih ya bakal aku coret kamu dari daftar teman aku!" Ujar Jasmine dengan wajah garang yang di buat, membuat Jenggala tertawa.

"Kaya kamu bisa aja jadi temen aku, Jasmine Athaya itu diciptakan untuk jadi pasangan aku bukan jadi temen aku," balas Jenggala membuat Jasmine mengeluarkan wajah geli nya karena kejayusan sang pacar.

"Udah deh, yuk ke kantin, aku lapar," ajak Jasmine.

Jenggala setuju dan membawa Jasmine keluar dari perpustakaan yang padat oleh mahasiswa pemburu jurnal tak terkecuali Jasmine yang taat akan jurnal kesayangan nya.

Sebenarnya fakultas Jenggala dan Jasmine itu cukup jauh, untung Jasmine inisiatif untuk mengajak Jenggala bertemu di perpustakaan saja, karena letak perpustakaan srategis tak jauh dan tak dekat.

"Kantin fakultas kamu ya, aku mau nyobain spaghetti itu, boleh ya?"

"Boleh sayang, apa yang engga buat kamu,"

"Ih gombal terus deh!"

Selepasnya dua insan itu berhasil memasuki kantin fakultas teknik walaupun dengan pandangan orang orang yang melihat Jasmine dan sedikit membuat gadis itu tak nyaman.

"Ya kok rame banget sih?" Ujar Jasmine cemberut.

"Kita balik aja yuk, makan spaghetti nya di tempat lain aja," usul Jenggala.

"Tapi aku pengen spaghetti yang di sini, bole ya? Katanya apa ya engga buat aku,"

Jenggala mau tak mau mengiyakan hal tersebut, udah kemakan gombalan sendiri  bapak nya.

"Itu Nandhi bukan teman kamu? Kosong tuh meja nya, ke situ aja yuk?"

Jenggala menghela napas pelan, hancur sudah kalau begini caranya.

yejeno; 168.Where stories live. Discover now