Bab 11 The Choice

469 40 19
                                    

Duduk di sofa di lantai atas Club & Bar milik  Wang Daren, diiringi musik dari bawah sana yang menembus dinding-dinding kamar Xiao Zhan menundukan kepala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Duduk di sofa di lantai atas Club & Bar milik  Wang Daren, diiringi musik dari bawah sana yang menembus dinding-dinding kamar Xiao Zhan menundukan kepala. Jari-jarinya saling bertaut satu sama lain, menggenggam dalam gelisah.

Terlebih saat menyadari, Wu Shixun sama sekali tidak mengalihkan pandangan darinya. Sorot mata itu sudah seperti ingin mengulitinya sampai habis. Raut muka itu sangat jelas menunjukkan bahwa sekarang Wu Shixun butuh penjelasan tentang apa yang dilihatnya kini.

Wajar memang kalau Wu Shixun sangat syok. Terlebih lagi, ini Xiao Zhan. Sosok yang selama ini sangat dia sayangi sepenuh hati ternyata mampu menyimpan rahasia ini bertahun-tahun tanpa ketahuan olehnya.

“Jadi, siapa yang mau menjelaskan semua ini padaku?”

“Eum, sebenarnya begini—“

“Biar aku saja,” sela Xiao Zhan memotong ucapan Wang Daren.

Dia menarik napas dalam-dalam sebelum kembali berkata, “Shixun, begini. Apa yang kau lihat sekarang, memanglah aku. Ini sisi lain dariku yang selama ini kusembunyikan, yang membuatku merasa ketakutan, tetapi nyaman. Mungkin aku sudah gila karena ini bukanlah hal yang normal, tetapi aku senang. Aku melakukannya karena aku ingin, bukan karena paksaan atau semacamnya. A-aku ....”

“Ge, jangan khawatir. Tenang saja, aku tidak aka men-judge yang aneh-aneh. Apa yang kau suka, apa pun yang membuatmu bahagia, aku pasti akan mendukungmu.”

Senyum tipis tersemat di bibir Xiao Zhan. Degan penampilan dan make up yang masih bertahan membuat senyum itu semakin terlihat cantik. Sembari menunduk malu Xiao Zhan berkata, “Maaf, Shixun. Aku tidak memberitahumu hal ini jauh-jauh hari.”

Wu Shixun menggelengkan kepala. Dia bangkit dan menghampiri Xiao Zhan, duduk berjongkok di depan lelaki yang tengah menunduk itu, meraih tangannya dan menggenggam dengan erat.

“Ge, siapa saja yang tahu soal ini.”

Dengan lugas Xioa Zhan menggelengkan kepala, tetapi menjawab, “Hanya Daren.”

“Benarkah? Tidak ada yang lain.”

“Tidak,” sahut Xiao Zhan cepat.

“Baguslah kalau begitu. Tapi kau tetap harus berhati-hati, Ge. Jangan biarkan orang lain mengetahui ini, terlebih lagi Yifan Ge.”

Xiao Zhan mengangguk setuju. Ia pun berpikir akan jadi apa hidupnya jika Wu ‘berengsek’ Yifan itu mengetahui kelainan anehnya ini. Mungkin sepanjang hidupnya tidak ada lagi ketenangan yang bisa dirasakan.

The Drag Queen [✓]Where stories live. Discover now