Episode 04 (Re-Upload)

Start from the beginning
                                        

Sedangkan Christy hanya tak acuh. Ia melenggang masuk ke kamarnya, tidak menghiraukan kehadiran Chira di sana.

Sontak Chira terkesiap, lalu kembali menutup pintu dan mendekati Christy. "Kamu abis dari mana?"

Si pemilik nama hanya melirik sekilas seraya melepas jaket di tubuhnya.

"Christy, jawab aku!" desak Chira saat anak itu tidak kunjung mengeluarkan suara.

"Lo mau gue jawab apa?" racau Christy lekas menatap orang di depannya tersebut.

Sontak Chira memundurkan kakinya ketika Christy semakin mendekat padanya. "K-kamu abis dari mana? Jam segini baru pulang---"

"Main," jawab Christy singkat. Ia mengambil kaus yang menggantung di belakang Chira, hingga gadis cantik itu membuang napas lega. Chira kira Christy akan berbuat sesuatu padanya, namun untungnya tidak.

Pandangan Chira tertuju pada jaket yang sebelumnya dipakai oleh Christy tersebut tergeletak di lantai. Lekas dirinya beranjak mengambil dan membereskannya.

Setelah itu, Chira kembali menuju tempat tidur, dan mendudukkan tubuhnya di sana. Ia melirik jam sekilas, lantas meraih ponselnya di atas nakas.

Sepuluh menit berlalu, Christy yang sudah selesai dengan urusan di kamar mandi pun keluar, dengan handuk di lehernya. Ia tampak berjalan ke arah tempat tidur, tetapi tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing.

Christy berpegangan pada dinding untuk menstabilkan tubuhnya. Kedua matanya terpejam seraya menahan rasa sakit yang teramat di kepalanya.

Sementara Chira yang tengah memainkan ponselnya spontan menoleh begitu mendengar desisan dari seseorang di dekatnya. Segera ia berdiri dan menghampiri Christy. "Kamu, kenapa?" tanyanya dengan raut khawatir.

"Pusing.." Hanya satu kata itu yang Christy lirihkan.

Tanpa ragu, Chira pun memapah Christy dan membantunya untuk berbaring di atas tempat tidur.

"Pusing banget kepalanya? Bentar, aku panggil Mama dulu---"

"Gak usah.." lirih Christy seraya menahan lengan Chira yang hendak beranjak memanggil Mamanya.

"Tapi kepala kamu sakit, aku gak tau harus ngapain," ujar Chira.

Christy terkekeh pelan melihat ekspresi dari gadis cantik itu. Lalu ia menarik lengan Chira dan membuatnya duduk di sampingnya.

"Kok malah ketawa? Kamu bohongin aku?" seru Chira menatap orang di depannya tersebut.

Christy menggeleng lemah. "Kepala gue pusing, tapi enggak harus manggil Mama, kan ada lo. Tolong pijitin aja," ucapnya.

Kemudian Chira menyentuh rambut hitam Christy. "Emang kalo dipijitin bisa hilang pusingnya?"

"Hm.. biasanya juga gini," jawab Christy dengan mata terpejam, mulai menikmati sentuhan Chira di kepalanya.

..

..

Pagi harinya, sekitar pukul enam, Chira merasa terusik dari tidur lelapnya. Sembari mengumpulkan nyawa sepenuhnya, ia menoleh ke samping, dan melihat Christy yang masih tertidur tenang. Embusan napasnya teratur. Sepertinya anak itu sudah tidak lagi merasakan sakit di kepalanya.

Seutas senyum terbit di wajah Chira, bersamaan dengan terbitnya fajar yang memesona. Chira berniat untuk bangun, namun seketika urung saat menyadari tangannya berada di atas perut Christy.

Kemudian Chira melirik Christy yang masih memejamkan matanya tersebut. Takut dia akan terbangun, Chira pun hendak menarik tangannya dengan hati-hati. Namun, seketika ia terkesiap saat Christy yang justru malah memeluknya, mengenduskan kepala di ceruk leher Chira.

I'M YOURS (END)Where stories live. Discover now