5. Anteros namanya.

491 86 14
                                    

Tetap up, walau gadak yg baca🗿

Yang kasih vote, semoga rezekinya lancar👍

Happy reading 👍

💫💫💫💫💫

"Harmony..."

Gadis itu berdecak, ia menatap ayahnya dengan tatapan sedikit dingin.

"Sini dulu, ayah mau bicara sama kamu." Perintah Frans.

Harmony berjalan malas mendekati sang ayah menuju sofa ruang tamu. Ia melempar tas ranselnya yang cukup berat ke atas sofa lalu duduk.

"Bicara apa, yah? Bicara tentang kapan ke psikiater lagi?" Tanya Harmony dengan nada lelah.

"Kemarin apa kata psikiater?" Tanya Frans sebab tau semalam putrinya kembali konsultasi ke sana.

Harmony menggeleng tanda tidak tau. "Mony gak dengar apapun karna Mony gak punya penyakit mental atau jiwa."

Frans menghela nafas panjang, ia berdiri lalu duduk di samping putrinya.

"Ayah percaya." Ujar pria tersebut membuat Harmony sedikit bingung.

"Apanya percaya?"

Frans diam tidak menjawab, ia masih sedikit meragukan ucapan temannya tentang Harmony.

"Siapa namanya?" Tanya Frans dengan nada pelan.

Alis Harmony terangkat tanda tidak tau apa yang dibicarakan Frans. "Nama siapa?"

"Teman gaib kamu itu."

Kini kedua bola mata Harmony membulat mendengar ucapan sang ayah. "Bentar bentar, ayah udah percaya sama Mony?"

Terlihat Frans menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya begitulah, kamu kenal om Willy kan?"

Harmony mengangguk, lelaki yang dimaksud adalah sahabat karib ayahnya.

"Jujur sebenarnya ayah masih rada gak percaya. Tapi, semalam om Willy bilang sewaktu dia berkunjung kesini, dia liat ada sosok gadis seumuran sama kamu yang selalu ngikutin kamu. Bahkan katanya kalian saling berinteraksi." Jelas Frans.

"Jadi om Willy juga bisa liat sesuatu kayak gitu? Serius?" Tanya Harmony sedikit berbinar karena kini ia mendapat kepercayaan dari ayahnya.

"Jadi sekarang ayah udah percaya sama Harmony?" Tanya gadis itu heboh.

"Sepertinya begitu." Jawab Frans.

"Berarti besok Mony gak perlu ke psikiater lagi kan?" Tanya Harmony lagi dan dibalas anggukan oleh Frans.

"YESSSSS, MAKASIH AYAH UDAH PERCAYA SAMA MONY." teriak Harmony kegirangan sambil memeluk ayahnya.

Frans terkekeh sekilas seraya membalas pelukan putrinya meskipun tersirat ketidakyakinan dalam hatinya.

"Berarti ayah juga harus jelasin ke bunda biar bunda gak ikutan anggap Mony gila." Ujar Harmony setelah melepaskan pelukan.

"Kayaknya gak usah, kamu tau bunda itu orangnya penakut plus sering khawatir kan?" Kata Frans.

Harmony mengangguk setuju. Bundanya orang yang penuh dan khawatiran, bisa-bisanya nanti dia memanggil pastor untuk mengusir arwah Alora, padahal Harmony sudah menjalankan misi untuk membantu gadis itu.

Say "Goodbye"Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt