04. until here, alora

315 89 6
                                    

Allooooo
Lama gak up

Kalo ada typo kabarin ya.

Vote coment kack

Happy reading 👍

💫💫💫💫💫

Mobil berwarna putih itu berhenti di garasi rumah. Tanpa banyak drama, Harmony segera keluar dari sana dan menutup pintu mobil dengan kasar. Wajahnya merah seperti menahan emosi, nafasnya menggebu dan matanya seperti berkaca-kaca.

"Sayang..." Panggil sang ayah yang ikutan keluar dari mobil.

Harmony tak menggubris, ia tetap berjalan masuk kedalam rumah menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, ia sudah melihat Alora di sudut kamar dengan wajah menyengir polos.

"Lo." Harmony maju sambil menunjuk dengan jari telunjuknya. Wajahnya semakin emosi menahan segala rasa kekesalan.

"Kenapa ngab?" Tanya Alora heran.

"GUE GAK MAU BANTU LO LAGI." Teriak Harmony tepat di depan wajah Alora.

"Terserah Lo mau gangguin atau teror gue selamanya, tapi gue gak bakalan pernah mau bantu Lo mulai dari sekarang." Desis Harmony.

Kening Alora mengerut pertanda bingung, padahal mulai dari tadi Alora hanya diam di sudut kamar sambil menunggu Harmony pulang. Ia seharian ini tidak ada mengejutkan, meminjam handphone Harmony untuk menonton tiktok, ataupun memunculkan ekspresi seram. Malahan semalam mereka masih baikan sambil cekikikan.

Tok tok tok

"Harmony, ayah kedalam ya!" Ujar seseorang dari balik pintu kamar.

Harmony segera naik ke kasur dan menutupi semua tubuhnya dengan selimut.

"Akhhh, om ganteng." Lirih Alora saat melihat ayah Harmony memasuki kamar.

"Pengen peluk deh."

"Diam." Bentak Harmony membuat Frans ayahnya bingung.

"Ayah belum ngomong kok disuruh diam?" Tanya Frans mengambil duduk di samping kasur.

Dalam balik selimut, Harmony menggigit bibirnya sedikit kuat karena kembali keceplosan dan bisa-bisanya ayahnya semakin menganggap ia gila.

"Ayah cuman khawatir sama kamu, makanya Ayah bawa ke psikiater." Jelas Frans seraya mengelus rambut putrinya.

Harmony menyibakkan selimut lalu duduk dengan sempurna, ia menatap wajah Frans dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Mony gak gila, yah. Mony masih waras." Ujar gadis tersebut dengan suara serak.

"Tapi kamu sering ngomong sendiri, sayang. Semenjak kecelakaan banyak kejadian aneh sama kamu, ayah yakin ada yang gak beres sama kamu semenjak kecelakaan dulu."

"Aku gak_"

"Kamu sering ngomong sendiri, ketawa sendiri, teriak sendiri, bahkan tadi malam Ayah sama bunda dengar jelas kamu ketawa-ketawa sendirian di dalam kamar yang gak ada siapa-siapa dan bahkan handphone kamu di charge di kamar ayah." Jelas Frans lagi.

Harmony menggaruk tengkuknya seraya melirik pelan ke arah Alora yang juga sudah ikutan duduk di sampingnya. Tadi malam mereka memang bercanda sambil tertawa.

"Bukan cuman ayah doang yang khawatir sama kamu, tapi bunda, Evan, sama Jeremy juga khawatir sama kamu." Ujar Frans, ia menyingkirkan anak rambut putri bungsunya itu dengan pelan.

Frans masih mengingat bagaimana shock dan histerisnya keluarga mereka saat mendengar Harmony mengalami kecelakaan.

"Sebenarnya...." Harmony menghentikan ucapannya lalu menarik nafas dalam-dalam dan kembali melanjutkan.

Say "Goodbye"Where stories live. Discover now