Leon (PoV - Griselle)

5.4K 625 23
                                    

"Kalau begitu, Mr X udah sampe di Indonesia. Gawat!" ucap Ayah, lalu turun dari mobil.

"Jangan ke luar dari mobil," perintahku, menyusul. Terjadi perbincangan antara aku, ayah dan Leon. Perbincangan yang diakhiri dengan tubuh ini yang terpental ke udara akibat serangan tenaga dalam. Brug! Aku mendarat di aspal.

Habib Husein turun dari mobil. Kulihat ada sosok yang mengenakan jubah hitam berputar-putar di atas Leon. Sosok Hitam itu tiba-tiba menghilang dan muncul di samping Habib Husein.

"Awas, Bib!" Terdengar suara teriakan Hazim dari dalam mobil. Namun, Sosok Hitam itu lebih dulu menyerang Habib Husein hingga terbentur ke kap mobil.

Hazim turun dari mobil dan berusaha mengusir Sosok Berjubah Hitam. Usahanya sia-sia karena sosok misterius itu malah mengangkat tubuhnya ke udara dan membantingnya ke jalan. Ia langsung muntah darah.

Fahad terlihat ke luar dari mobil, lalu bergerak untuk membantu guru dan sahabatnya. Ia pun mendapat serangan dari Sosok Hitam, hingga muntah darah.

Ayah berusaha menyerang Leon. Dalam sekejap, Sosok Berjubah Hitam sudah berada di hadapannya dan menyerangnya hingga terkapar di jalan. Kekuatan macam apa ini? Aku pun tak tau makhluk macam apa yang Leon bawa ke sini? Yang jelas sosok itu sangatlah kuat.

Aku bangkit, sembari memperhatikan gerakan Sosok itu yang begitu cepat ."Pergi! Pergi dari sini!" perintahku, tak mau Habib Husein dan yang lain terluka lebih parah.

Leon tidak membiarkan mereka lolos begitu saja. Ia memanggil sesosok wanita berambut panjang yang memiliki mulut besar.

HAAAAA!

Sosok itu berteriak kencang, membuat kuping ini berdenging dan pandangan mendadak kabur. Aku menoleh ke belakang, ada tiga Penjaga Habib Husein datang dan melindungi mobil.

"Cepet pergi!" teriakku.

"Kamu tidak ikut?" sahut Alby.

"Gak! Gua sama ayah bisa hadepin dia. Kalian cepet pergi!" Meski tak yakin bisa mengadapi Leon. Apalagi dari tadi Nyi Ambar dan Ki Kendil tidak datang juga. Entah kemana perginya mereka. Kini aku akan berusaha mengerahkan semua kemampuan.

"Kamu terlalu percaya diri, El. Kapan kita terakhir kali bertarung? Hmm ... sepertinya tiga tahun lalu. Selama ini kemampuan kamu tidak berkembang sama sekali. Lemah seperti biasa," sahut Leon lalu duduk di atas kap mobilnya.

"Sekarang saya hanya ingin menonton kalian berdua melawan dua makhluk dari benua Eropa," imbuhnya, seraya menyilangkan kakinya.

Sosok berjubah hitam menghilang, "Hati-hati, Yah!" teriakku. Ayah melangkah mundur dan bergabung denganku. "Apa ayah pernah liat makhluk kaya begitu?"

"Gak, El," balas Ayah.

Wanita bermulut besar kembali berteriak kencang. Membuat telinga ini berdenging. Pada saat itulah Sosok Berjubah Hitam muncul di hadapan dan mencengkram leher kami.

Aku menutup mata dan mengeluarkan Keris Tamingsari dari dalam tubuh. Keris berputar-putar dan mengarah pada Sosok Berjubah Hitam. Cring! Sosok itu kembali menghilang.

"Saya pikir keris sakti macam itu memiliki kecepatan yang luar biasa. Ternyata hanya benda rongsok yang lambat," ledek Leon, tersenyum sinis.

Wanita Bermulut Besar kembali mengeluarkan suara yang melengking. Ayah menahan gelombang suara menjengkelkan itu dengan perisai gaib. Kemudian ia memanggil Raja Kera Emas.

"Wah, bakal seru ini. Ayah dan anak  sudah mulai serius," ucap Leon.

Raja Kera Emas melompat-lompat di udara. Ekornya memanjang, berusaha menggapai si Wanita Bermulut Besar.

Sekte - Para Pencari Tumbal [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now