UMP - Chapter 3

1.4K 225 39
                                    

Update....







Update....







Update...







Ready???







Happy Reading

-----------------

Amelia baru saja memakai anting-anting mutiara untuk melengkapi penampilannya malam ini, ketika denting lembut ponselnya mengalihkan perhatiannya. Dengan segera ia mengambil benda pipih yang tergeletak tak jauh darinya, dan membuka  aplikasi pesan.

'Aku sudah berada di bawah.'

Pesan itu langsung membuatnya berbalik untuk menatap Cat yang tengah duduk di pinggiran tempat tidurnya.

"Dia sudah sampai." seru Amelia. Cat mengangkat wajahnya. "Dia tahu alamat rumahmu?"

"Aku tidak pernah memberi tahunya." Ia berkata kepada sahabatnya itu, tapi kemudian ia melambaikan tangannya tak peduli.

"Kita akan mencari tahu hal ini nanti, sekarang aku benar-benar harus pergi." Amelia memakai sepatunya, lalu mengambil clutch kecil miliknya, dan mematut dirinya di hadapan Cat.

"How do I look?" tanyanya sambil tersenyum manis,.

"Sempurna." Cat menyatukan ibu jari dan jempolnya memberi tanda sambil tersenyum puas.

"Aku akan pergi sekarang." Amelia berjalan menuju pintu depan dengan pandangan Cat yang mengikutinya.

"Have fun." Seru wanita itu menyemangati Amelia yang tersenyum lebar sebelum menutup pintu apartemennya, ia masuk ke dalam lift sambil menarik napas panjang,

Ini bukan kali pertama ia makan malam dengan seorang pria, pekerjaan dan juga lingkungan sosial membuatnya cukup sering pergi makan malam dengan beberapa lawan jenis. Tapi tidak seperti ini, entah mengapa Amelia merasa berdebar ketika bersiap dan menunggu Edward datang menjemputnya. Bunyi denting lift yang berhenti di lantai dasar membuatnya mengangkat kepala, Amelia berjalan keluar dan langsung menuju ke tempat Edward tengah menunggu dirinya.

Pria itu belum melihat dirinya, sehingga Amelia bisa dengan puas memandang tanpa cangggung. Malam ini pria itu memakai setelan berwarna hitam. Perasaan kaget menghampirinya, ketika menyadari warna dasi yang dikenakan oleh pria itu sama seperti dengan warna gaunnya. Edward tengah bersandar di pintu mobil dengan santai, kedua tangannya sibuk dengan benda pipih yang ia pegang, pria itu sangat fokus sehingga tidak menyadari bahwa Amelia telah berada tak jauh darinya. Amelia menarik napas panjang, lalu berjalan menghampiri pria itu.

Suara ketukan high heels yang ia pakai menyadarkan Edward, tatapan yang diberikan pria itu membuat Amelia merasa seperti ada ratusan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Edward sudah pernah bergaul dengan wanita-wanita cantik, ia bahkan pernah dekat dengan beberapa wanita yang mengikuti ajang kontes kecantikan. Tapi entah mengapa ketika melihat Amelia, ia merasa wanita- wanita itu tidak ada bandingannya. Wanita yang berdiri di hadapannya ini mempunyai keunikan tersendiri, yang ia yakin dapat membuat pria tidak perlu dua kali untuk menolehkan kepalanya.

"Kau sudah lama menunggu?" Pertanyaan yang diajukan Amelia menyadarkan dirinya. Edward tersenyum lalu menegakkan dirinya, ketika wanita itu mendekat.

"Tidak terlalu lama, dan yang pasti kau sangat berharga untuk di tunggu." Kata Edaward.

Pria ini sangat terbiasa dengan dikelilingi wanita-wanita!

Amelia tersenyum lalu menuruni beberapa anak tangga agar bisa lebih dekat dengan pria itu. Satu tatapan kaget pria itu berikan ketika melihat gaun yang ia kenakan, pandangannya beralih ke arah dasinya. Amelia tertawa kecil, ia menunjuk dasi pria itu.

Unleashing Mr. PerfectWhere stories live. Discover now