Bab 9. End the series

Comenzar desde el principio
                                        

Samsul maju, ia tampak sedikit kesal karna ucapan PepPey tadi

"Apa si mata katarak itu juga udah ngajarin lu buat jadi buta pey?" Samsul menatap dingin ke arah PepPey.

"Siapa perduli kalau genah bukan ayah kandung kita? siapa perduli kalau dia bohong. perjuangan dia selama 15 tahun buat besarin kita, itu nyata." ia mencoba sedikit tenang dan bicara baik-baik pada PepPey

"Sangking bodohnya lu, sampai ga bisa liat gambaran terbesarnya ya sul?" Peppey sinis pada Samsul dan mulai mengungkit keterpurukan Samsul

"Gue masih kasihan sama guru lu, yang ngorbanin nyawanya cuman buat elu." Tangan Samsul terkepal, nadanya mulai dingin

"Hari-hati kalau ngomong pey."

"Kenapa? betulkan."

"Bahkan pas dia mati, lu cuman bisa terpuruk dan nangis. kayak anak kec-"

Duakk

Amarah sudah ada di ambang batasnya, Samsul memukul PepPey hingga ia terpental.

'hah, a- aku bahkan tidak bisa melihat pergerakannya.' batin genah takjub akan perkembangan Samsul sekarang

"Genah.. lebih baik sekarang kau pergi, biar aku saja yg urus dia." Genah tampak menolak

"Ga sul, biar aku bantu kamu disini. kita bisa sadarin PepPey sama sama!" kekeuh nya

"Ga perlu. lagipula kalau kau lawan dia, kau pasti bakal menahan pukulanmu. lebih baik aku yg lawan dia"

Genah menghela nafas gausar, ada benarnya juga apa yg di ucapkan Samsul.

"Baiklah, kau hati-hati sul!" Genah berjalan menjauh.

"Tenang aja, aku gabakal nahan diri kali ini." kilatan petir menyelimuti Samsul

"Hhe.. pukulan lu lumayan berasa juga ya sekarang, tapi apa lu yakin."

Api hitam menyelimuti PepPey, terlihat tangan yg siap untuk menyerang.

"Lu bisa ngalahin gue?" Ia tersenyum licik

Samsul menyiapkan kuda kuda

"Raika...

INAZUMA!"

Sebuah ledakan terjadi.

Peppey terhempas hingga menabrak dinding, Samsul berdiri di atas dinding itu, mereka berada di taman tandur kastil tersebut.

Aliran listrik masih terasa bagi PepPey, rasa menyengat yg tampak menyakitkan.

Samsul hanya melihat PepPey dari atas dengan wajah dinginnya.

Angin menghembuskan rambut dan pakaiannya, Samsul melompat dari ketinggian.

Ia berlari maju berusaha menerjang PepPey..

Peppey juga maju, ia tersenyum senang dan menyerang Samsul dengan kekuatan penuhnya.

Dari mendekat dan menghajar, mereka mengerahkan pukulan masing masing.

Samsung hendak menendang namun meleset, dan PepPey menggunakan sikunya untuk menghantam Samsul.

Dengan gesit Samsul menahan itu dengan kedua tangannya, agar melindungi wajahnya dari pukulan PepPey.

Samsul menendang PepPey, namun PepPey lebih dahulu menendang Samsul membuatnya sedikit termundur.

Samsul sedikit terhuyung kesamping, dengan gesit ia back flip agar menjauh dari PepPey dan mengambil nafas pelan.

Api hitam mulai menyerang, Samsul menghindar sebelum PepPey meju dan berusaha menyerang dengan api nya lagi.

Samsul lebih dahulu meninju PepPey.

π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Donde viven las historias. Descúbrelo ahora