Bab 9. End the series

Start from the beginning
                                        

Saat ia menoleh ke kiri, ia mendapati sebuah perisai sihir di dalam sebuah penjara.

"Oh? ternyata lumayan gampang juga" Samsul berjalan ke arah perisai sihir itu.

"Genah!"

Sang empunya nama menoleh, ia sedikit tersentak melihat Samsul disana.

"Samsul?! kok kamu bisa disini!" genah berdiri dari duduknya.

"Aku kesini buat nyelamatin kamu." Samsul menjawab dengan sedikit tersenyum

"Kau gila kesini sendiri?! Marvel dimana?" genah melihat hanya Samsul sendirian, ia mulai khawatir tentang Marvel.

"Marvel lagi sama raja GM dan yang lain"

"Yang lainnya juga ikut kesini?" Genah merasa lega karna ada orang yg bisa pasang badan jika Marvel terluka.

"Iya, raja ikan, raja GM, raja Malik bahkan gizan juga datang." Genah merasa lega karna semua adalah orang kuat yg sangat di percayai.

"Hahh... Baguslah kalo begitu."

"Oke, sekarang biar ku bantu kau keluar." Ia melihat sekitaran sel, namun tak menemukan apapun

"Mnn... gimana caranya?" dengan polos Samsul bertanya setelah sok-sokkan tadi.

"Astaga sul, sul. Ku pikir kau sudah tau itu" genah menghela nafas lelah.

"Kau lihat batu kristal yg ada di atas itu?" Seketika Samsul menoleh, mendapati kristal yg berputar.

"Iya, aku liat."

"Kau harus hancurkan kristal itu" Samsul tersenyum

"Hooh, semudah itu kah!" Ucapnya dengan bangga

"Tunggu, emangnya kau bisa??" Heran genah

Samsul mengambil ancang ancang
"Udah, pokoknya sekarang kau kunduran dikit"

Genah menuruti apa kata Samsul dan mundur.

*Jrkkk

Prakkkk

Kristal itu pecah begitupun dengan perisai penghalangnya.

Genah melindungi dirinya dari beberapa serpihan yg akan mengenainya.

"M- mnn... Maaf, aku mukulnya terlalu kencang." Samsul mengusap kepalanya merasa bersalah.

"Kau semakin kuat sekarang ya, Samsul" gedang tersenyum bangga

Namun suara langkah kaki menghentikan mereka.

Terdapat PepPey yg ada di samping, ia terlihat senyum sinis.

"Heh, lu masih keras kepala seperti biasa ya. Samsul" PepPey menatap arah Samsul dengan senyuman sinis.

Genah merasa sedikit tertekan namun

"Pey! dengerin aku sekarang. jalan yang kau tempuh ini, kau akan menyesalinya nanti!" Genah maju dua langkah mencoba menyadarkan PepPey.

"Gausah sok nasehatin, kau bukan ayahku." Peppey menunjuk genah dengan suara rendah dan sedikit menusuk.

"Aku.." genah terdiam sejenak

"Aku hanya tidak ingin penyesalan lah yg akan menyadarkan mu! jangan.. JANGAN BERAKHIR SEPERTIKU PEY?!" Nasihat genah pada PepPey, ia mencoba agar PepPey mau melepaskan ini sekarang.

"Mungkin dulu kau yg seharusnya berfikir dua kali, sebelum kau berbohong pada kita semua." Peppey menatap dingin ke arah genah

Genah sedikit tersentak karna ucapan PepPey.

π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Where stories live. Discover now