Bab 9. End the series

Start from the beginning
                                        

"Jangan Marvel!" Peringat R. GM

"Hah kenapa?" Tanya Marvel berhenti mengulurkan kalungnya dan menariknya.

"Kau bukan gizan." Ucapnya pasti

"Apa maksudmu?" Manik gizan agak menajam.

"Iya, kalau dia bukan gizan. terus siapa?" Marvel ikut bertanya.

"Memang dia bukan gizan, dan gizan tidak pernah menyebut dirinya dengan kata 'saya'. siapa kau sebenarnya." R. GM sedikit waspada.

"Sudah ketahuan ya rupanya" maniknya berubah menjadi runcing

Booommm!

Ledakan besar terjadi

Mana MC kita? Sini ku tunjukkin.

"Lha, aing teh kesasar ma-atuh."

Misel menemukan sosok hitam pekat, maniknya melebar karna ini adalah bagiannya.

"Tch, sudah bagianku ya"

Dari sekian lama, Misel lelah karna alur dan cerita tubuh Misel yg ia tempati ini sangat rumit dan terkadang bertentangan dengan alam.

"Ayo kita bersenang-senang."

Batu berwarna ungu kemerahan itu perlahan tampak terang, seakan doa dan kesucian dan keabadian merasuki tubuh Misel.

"Paralize"

Seketika semua sosok hitam itu terdiam beku, tak bisa bergerak meski mereka memberontak.

"Bersk" gadis itu memberikan sihir suci pada mereka, cahaya terang yang memicu ledakan hingga luar kastil.

Doarrrr

.
.
.

Boomm

R. Ayon segera menoleh

"Ledakan apa itu!?"

Doarrrrr

"Ledakan lagi?!" Samsul menatap ke arah yang berbeda.

"Apa yang mereka lakukan disana sih!" Ayon berlari ke arah luar

"Tidak tau, memangnya harus perduli apa? Banyak musuh yang harus kita tangani!" peringat Malik agar Ayon kembali bertarung.

"Malik kau bisa selesaikan ini sendiri?" Mendengar pertanyaan bodoh itu Malik menjawab

"Iya bisa, memangnya kenapa!" Tanya Malik tampak perasaannya tak mengenakkan.

"Baiklah kalau begitu, aku akan membantu yang lain!"

Segera Ayon melompat dari ketinggian itu.

"Heyy!!" Teriak Malik

"Raja Malik! Raja Ayon mau kemana?!" Samsul menaiki pundak zombie dan memukul kepalanya.

"Tidak tau, cepatlah kita selesaikan ini!" Malik kembali menyerang

Namun semakin lama, zombie semakin banyak berdatangan. Mereka sedikit kewalahan, apalagi mereka kekurangan orang dan kalah jumblah.

"Sial, kalau begini kita tak sempat waktu untuk menyelamatkan genah." Celoteh Samsul frustasi.

Seketika muncullah ide cemerlang dari kepala Malik, ia sedikit menyeringai

Menoleh ke arah Samsul, dengan niat sedikit 'jahat'?

"Aku punya ide." Ia tersenyum membuat Samsul sedikit curiga

"Apa?" Dengan polosnya Samsul bertanya.

Malik mengangkat kaki Samsul dan siap melemparnya, Samsul yg terangkat pun kaget.

π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Where stories live. Discover now