"Iya, sebentar lagi tujuan kita bakalan tercapai Ren."
.
.
.
Suara hentakan kaki memenuhi lorong, terdapat dua jalan.
Hingga gizan yg memimpin pun berhenti.
"Ada apa gizan?" Marvel aktif bertanya pada gizan pun menatapnya heran.
"Seharusnya jalan kiri yang benar, tapi aku merasa ada yg aneh." Gizan menatap lekat ke arah lorong kiri
"Aku akan memeriksanya lebih dahulu, kalian tunggulah disini dan jangan kemana-mana."
"Gi, aku ikut." Misel berjalan mengikuti gizan.
Akhirnya R. GM dan Marvel duduk sejenak di dekat pilar.
"Hahh..-" Marvel membuang nafasnya lelah
"Kenapa Marvel?" Kini giliran R. GM yg menanyakan kondisi Marvel.
"Oh, tidak apa-apa. Aku hanya sedikit khawatir karna kita berada di tempat musuh sekarang." mendengar jawaban itu, R. GM hanya tersenyum maklum
"Tenanglah, kami akan ada disini menjagamu dan batu itu." Marvel mengangguk
*Tap
*Tap
*Tap
"Tunggu ada yg aneh.." R. GM menatap ke arah lorong kiri.
"Kenapa? Mungkin itu hanya gizan." Marvel berasumsi
"Tidak, langkah kaki gizan tidak seberat ini." Mendengar suara itu semakin mendekat, mereka semakin waspada.
Sehingga muncullah gizan di balik sana.
"Loh, sedang apa kalian?" Sang empu terlihat agak kaget karna mereka siap menyerang.
"Huh, untung hanya kau gizan." Marvel menghela nafas lega
"Yasudah, ayo ikuti saya kesini." Ia berjalan ke arah lorong kanan.
"Baiklah, tidak ada apa apa di lorong ini, ayo segera- lho. kemana perginya mereka?!" Ia melihat sekitar, tak mendapati Misel ataupun Marvel dan R. GM
"Padahal aku yakin menyuruh mereka menunggu disini, dan kemana Misel?" Gizan melihat belakangnya tak menemukan sosok gadis itu.
"Apa jangan-jangan?!"
"Eh tapi gizan, bukankah katamu lorong yang benar itu di kiri" gizan sedikit tersentak.
"Ah, saya hanya salah mengingat. Saya lupa kalau yang benar itu sebelah kanan." R. GM menatap tajam gizan
"Begitu ya."
"Marvel, bolehkah saya pinjam kalungmu? Biar aku saja yg menjaganya" pinta gizan
"Eh... Tapi-"
"Untuk apa." Dingin R. GM
"Hanya untuk berjaga-jaga" mendengar itu tatapan R. GM semakin tajam
Maniknya mentelisik setiap sudut dari gizan.
"Kalau begitu, biar aku saja yg memegangnya." Gizan menggeleng
"Kalau ada sesuatu yg tidak di inginkan, saya bisa dengan mudah membawa kabur batu itu menjauh. Lagipula saya lebih hapal seluk beluk kastil ini, dan itu akan memberi saya peluang lebih besar untuk kabur."
"Benar juga. baiklah kalau begitu" Marvel melepaskan kalungnya dan memberikannya pada gizan
"Heh, bodoh seperti biasanya." Gizan melepas maskernya.
Marvel terkaget menarik tangannya sebelum
Trakkk
Waktu seketika berhenti, dengan sekuat tenaga R. GM menarik kembali waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }
Fantasy[TAHAP REVISI SELESAI!] disini mengisahkan gadis yang memasuki dunia lain gimana ceritanya mari kita simak baik baik wait wait wait jangan copy ok ----√• so i hope you gusy ennjoying •√---- Warning [Tahap REVISI]
Bab 9. End the series
Mulai dari awal
