Bab 9. End the series

Start from the beginning
                                        

"Oh iya Raja Malik menitipkan ini untukmu" sang empunya langsung menoleh, ia melihat pedang vulknaite yg ada di tangan panglima Rafel.

"I- ini... untukku? tapi, jika aku pegang pedang ini.." ia menggeleng, lu mengatakannya pada Marvel.

"Tenang saja aku sudah meminta bantuan dari kerajaan olvia, mereka mulai menstabilkan komponen yg ada di dalam vulknaite ini. jadi itu tidak akan sembarangan menyerap energi mu lagi. ambil lah" Marvel meragukan itu

"Baiklah"

Namun ia tetap mengambil pedangnya dan memegangnya di tangan, tak ada reaksi apapun.

Dengan berani Marvel menghunuskan pedangnya kedepan.

R. GM terpental hingga ke samping Marvel,
Marvel menatap R. GM Lamat

"Raja GM, ayo! Kita harus segera ke herobrine sekarang!." yg di sebut namanya menoleh

"Tidak bisa Marvel." lantas Marvel terkejut akan jawaban R. GM

",hah kenapa? Ayo! k- ki-, kita harus cepat!" Marvel mencoba meyakinkan R. GM agar ikut bersamanya ke dalam kastil

"Jumblah musuh jauh lebih besar, bahkan dengan semua pasukan ini kita masih saja kalah jumblah!. aku tidak bisa meninggalkan pasukanku." Marvel sedikit tersentak.

"Lalu.. gimana?"

"Marvel, dengarkan lah aku baik–baik, kau harus pergi sendiri carilah saudaramu, dan hentikan Herobrine. Aku dan yg lain akan menyusul setelah kami semua selesai disini!."

Marvel di penuhi rasa ragu, rasa takut. ia tak mau kejadian buruk terjadi karna kelemahannya.

"T- tapi.. aku–"

"Aku yakin kamu bisa, semua latihan yg kami berikan untukmu. Inilah tujuan dari semua itu!"

"Sekarang, lakukan apa yg kami percayakan kepadamu, Marvel"

Sang empu sedikit menimbang nimbang, ia takut salah, tapi juga tak mau mengecewakan mereka.

tanpa ba-bi-bu Marvel berlari pergi dari sana untuk menuju singgasana herobrine.

Rafel menghunuskan pedangnya
Sedangkan R. GM menyiapkan diri untuk sihir selanjutnya.

Tak jauh berbeda dengan gadis ini, ia masih bengong.

Jika mereka mengkhawatirkan Marvel, lantas bagaimana gadis yg sedari tadi menahan rasa sakit luar biasa?

Wajahnya pucat bak mayat hidup, tatapan kosong seolah Tan ingin berharap.

"Mati konyol, atau... Mati dengan jasa"

Tangannya mulai mengeluarkan sihir, membantunya berteleport ke sebuah tempat.









.

tempat yg gersang dan tak ada tanda kehidupan.
dua sejoli sedang bertarung satu sama lain, bukan untuk membuktikan kekuatan, tapi untuk menyadarkan diri masing masing.

Suara pukulan, dan percikan sihir api dan petir menyelimuti tempat itu.
rasa emosional pasti akan meluap saat melihat kejadian ini.

"gw gapaham sama lu, kenapa lu lakuin ini semua?" Setiap pukulan terus menghantam sang manik green lime.

"UNTUK APA?! Padahal kita keluarga lu!" Pukulan Ter akhir membuat nya terhempas pada dinding

"Heh..– keluarga palsu?" Ucapnya dengan nada mengejek.

"Palsu.. PALSU!?"
dengan penuh amarah ia menarik kerah sang surai dark brown.

"MAKSUD LU APA PALSU!"
"Memang gue bukan saudara kandung lu. genah bukan ayah kandung kita."

π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Where stories live. Discover now