Bab 9. End the series

Start from the beginning
                                        

"Kalau kita tidak selesaikan ini segera, seluruh umat manusia akan lenyap!"

Raja Malik! kenapa tidak ada yg bisa mendengarkan aku!

Gelap...

Oke, aku bisa lakukan ini.
Aku hanya perlu konsentrasi..

Konsentrasi, aku bisa mengendalikannya..

Aku yang kendalikan, bukan kegelapan ini..!

Ugh?! SIALL! kenapa tidak bisa juga?!

Sial.. maafkan aku..
Maafkan aku!
Genah.. Samsul.. PepPey.. kakak Azre... Raja GM.. Raja ikan... Raja Malik.. maafkan aku semuanya..

Jadi, kau akan menyerah begitu saja?

S- siapa kau!

"Hahaha.. jadi akhirnya kau bisa melihatku sekarang ya?"
"Apa kau betul betul tidak mengenal wajah ini??"

Seorang wanita berparas cantik itu tersenyum sendu di harapan Marvel, seolah ia sudah mengenal Marvel sejak awal.

"Kau.. wanita yang selalu muncul di mimpiku? siapa kau sebenarnya!" tampak terkejut wanita itu kembali berkata

"Kau betul-betul tidak mengenaliku?" Ia bertanya seolah kecewa, entah apa perasaan rindu namun bingung terus menghantui Marvel.

"Yaa aku tidak bisa menyalahkanmu, kau masih sangat kecil saat aku dan speade meninggalkanmu." mencoba mengingat nama itu, Marvel sedikit menunduk.

"Kau.. dan speade..?" ia tersadar sesuatu, maniknya melebar sembari menatap wanita itu.

"Tunggu, jangan-jangan.. kau..?!"wanita itu kembali menolah, senyumnya tampak mengembang.

Dengan tatapan penuh harap dan mencoba menahan semua gejolak emosi, ia menatap kearah wanita di depannya

"Ya, aku adalah heart. Dan aku adalah...

Ibumu"

Marvel menunduk, ia menggigit bibirnya. semua perasaan itu meledak begitu saja.
sedih, senang, marah, kecewa.
semuanya dicampur dalam perasaan Marvel

Wanita itu—Liu yg menyadari hal itu kemudian mencoba meredakan situasi.

"Aku paham, kau pasti mempunyai banyak pertanyaan untukku." Liu berkata dengan lembutnya kepada Marvel

"Tapi disaat ini, kau sedang dalam bahaya, dan dunia sedang dalam bahaya. kita tak punya banyak wa—"

"Kenapa?" suara bergetar dan lirih mengagetkan Liu, suara yg tak akan mungkin ingin dia dengar dari Marvel.

"Marvel?!" wanita jelita yg berstatus ibunda pun merasa khawatir pada Marvel, suara bergetar, entah antara sedih-senang-kecewa-marah

"Kenapa kau meninggalkanku!? kenapa ibu!" amarah lah yg pertama menghampiri dan di keluarkan oleh Marvel, amarah yg mungkin ia pendam semenjak tau status org tuanya?

"Marvel! Aku paham kau marah! tapi kita tidak punya banyak waktu." ucapan itu membuat Marvel kaget, apa Liu sangat ingin dirinya pergi? atau Liu tak ingin dia disini?

π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Where stories live. Discover now