Bab 9. End the series

Start from the beginning
                                        

Ia melihat ke arah monelit, sihir penyegelan itu hancur berkeping keping dan mulai menghilang.

"Genah! Saat kita memindahkan monelitnya, apa yang terjadi pada lingkaran sihir yang kau buat di Elhims!" Tanya GM

"Hah? TIDAK ADA?! Aku sudah menyiapkan lingkaran sihir seperti perintahmu..."

"Tunggu, aku ingat. Di Elhims saat lingkaran sihir yang ku buat belum selesai, yang disaat aku di culik!" Ucap genah mengingat kembali

"MONELITNYA! sepertinya terjadi kerusakan pada monelitnya!"

Malik hanya menyimak pembicaraan mereka

"WOI!, sekarang gimana juga menenangkan Marvel?" Menghempaskan trisulanya untuk menenangkan situasi.

"Selain dengan batu emerald, aku tidak tau lagi cara menenangkan sihir hitamnya." Genah menatap ke arah dinding tanah di depannya.

"Kau begitu mau tidak mau kita harus membunuhnya, tidak ada cara lain lagi."

"Hahh kau gila Malik!" Genah menentang itu

"Kenapa kau punya ide lebih baik? kalau tidak, diam saja" dengan tegas Malik menyampaikan fakta

"Tapi kita hanya perlu membuat dirinya sadar tidak perlu membunuhnya." pinta genah pada Malik

"Dia itu sekarang sedang tidak sadarkan diri genah kau mau membuatnya tidak sadar seperti apa lagi!" Tegasnya, kini sudah hanya satu tujuan mereka

"Aku benci mengatakan ini genah, tapi Malik benar. Lagipula kita tidak punya banyak waktu, kita harus segera mengejar Herobrine sebelum dia menyatukan keempat batunya" mendengar penjelasan itu Ayon membulatkan tekadnya

"Baiklah kalau tidak ada cara lain lagi, lebih baik kita bergegas sekarang."

Lalu tiga raja itu pergi meninggalkan genah yang masih ragu dengan keputusan yang diambil olah Raja Malik

"Tunggu, tunggu!?... Akh sial."

Mereka menghadang Marvel yang mengamuk, sulurnya tampak mencari mangsa dan mengamuk.

.

Gadis dengan surai caramel nya yang berhembus karna angin.

Ledakan tadi cukup dahsyat.

"MATI!"

Ia menggunakan sihir skala besar untuk menghancurkan sosok hitam itu

"LIGHT BLUE AERISH!!!"

Setelah sosok itu tak terlihat lagi, segera gadis tersebut berlari kearah Medan perang yang berada di depan gerbang kastil.

"Ku mohon sempat!!" pinta sang gadis.































































—• point of view

"Hahh kau gila Malik!"

"Dia itu sekarang sedang tidak sadarkan diri genah kau mau membuatnya tidak sadar seperti apa lagi!"

Ada apa? Kalian dimana?!


Genah! tolong! herobrine mencuri batu emerald nya!

Genah...?

"Baiklah kalau tidak ada cara lain lagi, lebih baik kita bergegas sekarang."

Raja ikan, kau bisa dengar akuu? Haloo!

π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Where stories live. Discover now