"Iya, semoga lu bisa bujuk ya. Gue mah cuman terima nasib" kekeh Misel
Terlihat bungkus itu bergambar wajah cemberut dan marah.
"Yaudah nanti gue datang lagi, ada yg datang mau nguntit lu keknya. Babay"
Voichess menghilang, bertepatan dengan itu Rafel tiba tiba mendekati Misel.
"Emmn.. Misel" panggil Rafel membuat sang empunya nama menoleh.
Seakan mengerti tatapan dari mata Misel, Rafel memberanikan diri.
"Setalah perang.. kau mau berjalan- jalan di istana vermillion?" seketika wajah Misel terhenyak, bibirnya terkantup.
Akhirnya gadis caramel itu terkekeh pelan, ia mengangguk setuju.
"Iya" jawabnya pelan.
Bibir Rafel terangkat keatas, lalu ia mengangkat jari kelingkingnya.
"Janji!" Dengan semangat senyumnya semakin melebar.
"Aku ga bisa janji, tapi bakalan ku usaha-in ya." Misel mengingkarkan jari kelingkingnya pada jari Rafel.
.
.
.
Misel pov—·
Hari ini adalah rencana penyegelan herobrine, sialan lah. Mana gue belum siap lagi buat pernah besar besaran nanti.
Dan lagi, batu di tangan gue sekarang, batu Legard. Adalah baru pecahan dari dewa kesucian dan keabadian.
Yaitu dewa Zelkh, baru ini yg tak pernah di beri tau.
Hahh syalan syalan, kenapa peran gue di sini serumit itu?
Ga bisa apa gue cuman jadi npc, cuma liatin pertarungan mereka aja lah bangke.
Ini malah jadi MC utama jadi mainan para 'dewa-dewi' [Readers] gaje yg butuh hiburan dari 'dia' doang.
M
isel POV end —·
"Seperti yang kalian lihat monelit ini sudah siap, Ini akan menjadi kunci utama untuk menyegel Herobrine." R. GM menatap monelit yg akan mereka gunakan
"Tapi diruangan ini yang bisa melalukan penyegelan hanya aku dan ayon, jadi jika bisa, kita akan menyelamatkan genah sebelum penyegelan dimulai" lanjut R. GM
"Tapi jika tidak mau tidak mau kami harus melakukannya berdua saja walaupun itu akan merenggut nyawa kami" R. Ayon juga ikut angkat suara.
"Kalau begitu tunggu apa lagi kita menyelinap ke kastil Herobrine dan menyelamatkan genah" suara lantang itu tampak menyuruh secepatnya,
"Tapi sebelum itu Marvel bisa ku pinjam batu emerald itu sebentar ada yang ingin ku periksa" mereka seketika melihat ke arah Marvel.
Terkecuali Misel yg sedang bersandar pada pilar.
"Marvel? Kau kenapa" tanya R. GM lagi
"Aku.... ingin minta maaf karna sudah berbuat hal yang bodoh, aku membiarkan emosi membutakanku ku dan akhirnya malah membuat kalian semua terkena masalah... Aku betul betul minta maaf" ia mulai membuka suara, tampak menyesal melakukan hal bodoh yg menyulitkan mereka.
"Hei bocah bocah tengik tidak usah serius begitu" R. Ayon mendekat lalu menepuk bahu Marvel
"sekarang kami tau kalau kalian bukan hanya bocah-bocah tengik, tapi kalian juga bagian dari keluarga ini." Manik Marvel sedikit melebar namun ia tetap menerima itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }
Fantasi[TAHAP REVISI SELESAI!] disini mengisahkan gadis yang memasuki dunia lain gimana ceritanya mari kita simak baik baik wait wait wait jangan copy ok ----√• so i hope you gusy ennjoying •√---- Warning [Tahap REVISI]
Bab 8. persiapan perang
Mulai dari awal
