Chapter 17| Problem

Mulai dari awal
                                    

Disana ferari mulai terpental oleh pukulan athalah hingga membuat dirinya terkapar tak berdaya diatas pafing.

"Thal udah thal!!" Teriak elena

Namun saat ini zaza tak kunjung datang, hingga elena memutuskan untuk mendekat melerai keduanya

"Jangan deketin zaza atau gue?"

"Apa thal? Pukul? Silahkan, lagian bukannya lo sibuk sama temen temen seleb lo itu?" Ucap ferari dengan kondisi muka tak takut

"Lo tuh ya"

Athalah melayangkan sebuah pukulan cukup keras kearas dagu ferari namun disana elena menghadang pukulan tersebut hingga malah terkena pipi kanan elena yang membuat elena merintih kesakitan

"Aww" rintih elena

"El, gue ga sengaja" ujar athalah panik

Suasana semakin menegangkan dengan luka lebam sudah muncul di pipi elena sementara itu zaza yang baru saja sampai, ikut panik menghampiri sahabatnya itu

"El lo gapapa?"

Elena mengangguk

"El sory gue ga sengaja" sahut athalah mengahadap pda elena

"Lo kenapa sih thal? Sampe berantem gini sama ferari?" Bentak zaza

"Sory za gue kebawa emosi"

"Gini ya lo emosi tapi jangan sampai ngelukain orang lain. Makannya kalau punya otak itu buat mikir gimana dampak dari perbuatan lo bukan malah dibuat support emosi lo sendiri" ujar zaza menghadap pada athalah

"Gue gapapa za, udah"

"Iya za, mending kita pergi" sahut ferari

Zaza mengangguk kemudian membantu elena dan ferari berdiri

"Za maafin gue za" ucap athalah namun tidak dihiraukan oleh zaza

"Arghh za!!" Teriak athalah

***

Sebuah ruangan persegi bercat putih dengan segala peralatan medis. Disana terdapat dua orang gadis dan seorang pria yang tengah mengobati luka memar mereka berdua

"Za" panggil gadis berkucir kuda itu

"Hmm kenapa el?"

"Kenapa ferari sama atha tiba tiba berantem kaya gitu?" Tanya elena penasaran

Karena sebelumnya mereka begitu akrab dan hangat bahkan malam semifinal kemarin mereka melakukan selebrasi bersama. Namun secara tiba tiba mereka saling memukul satu sama lain.

"Gue gapaham sama atha el, dia kadang itu sikapnya hangat sama gue tapi dia juga bersikap seperti itu kesemua cewe contohnya sama temennya riri itu siapa sih devita kalau ga salah" jelas zaza

"Terus apa hubungannya sama ferari?"

" gue sama zaza jalan ke mal waktu free dan atha lihat terus dia ngamuk ke gue" sahut ferari

Zaza hanya mengangguk

"Ih apaan sih atha "

"Yaudah gausah dipikirn el, mending lo balik ke kamar besok kan ada jadwal latihan untuk lo potret kan?" Suruh zaza

"Iya za, gue balik dulu ya za, fer" pamit elena meninggalkan ruang medis itu

"Fer, atha kenapa ya?"

YOU BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang