Meng-Murid Baru

612 79 22
                                    

Hari senin sudah kembali datang. Hari untuk para pelajar memenuhi otaknya dengan banyaknya materi pun kembali di mulai.

HyungSeok baru sampai di sekolah, tentunya bersama dengan dua kakak kembarnya. Itupun perjalanannya di isi dengan godaan dari HyungSeo untuk HyungSeok.

Mereka berangkat sendiri tanpa di antar HyungJun. Sebab abang tertua mereka tengah sibuk dengan pekerjaannya, bahkan sedang ada di luar kota. Lagipula itu sudah jadi hal biasa untuk mereka.

Mereka bertiga juga masih butuh uang dari HyungJun. Buat keperluan mereka juga. Jadi nggak apa-apa lah ya manfaatin abang sendiri dulu. Hehe.!!

Kembali ke sekolah dimana HyungSeok sudah berpisah jalan dengan kakak kembarnya. HyungSeok berhenti di depan gedung sekolah sedangkan kakaknya sudah masuk lebih dulu.

HyungSeok lagi nunggu teman kelasnya. Sebab sebelum sampai tadi temannya kirim pesan buat tungguin depan gedung. Jadilah sekarang HyungSeok berdiri depan gedung seperti maskot sekolah.

Tak jarang atau lebih tepat hampir semua murid yang datang menyapa HyungSeok.

"Seok.!!"

Mendengar namanya di panggil, HyungSeok langsung nengok kemana asal suara. Dan muncullah seorang Zin yang mendekatinya.

"Zin,..ngapain nyuruh gue nunggu disini.?" Tanpa ba-bi-bu HyungSeok bertanya TTP.

"Oh, gue cuman mau bilang......nyontek tugas sejarah dong. Gue males baca buku tebelnya kayak pahala gue." -Zin.

HyungSeok memasang wajah shock sesaat. Bisa-bisanya teman kelebihan pomet itu nyuruh nunggu cuman mau nyontek tugas. Emang minta di jitak tuh kepala pomet.

"Setebel dosa loe kali yang bener.!" -HyungSeok.

"Heh,.sembarangan cocotnya. Gue ini orang yang taat agama tau.!" -Zin.

"Heleh..loe kan atheis. Masak minta Mijin lebih suka sama loe daripada tuhan." -HyungSeok.

"Diem loe bocil rese.!" -Zin.

"Bodo amat.! Zin ifrit.!" -HyungSeok.

Baru juga Zin mau nyerang HyungSeok dengan jurus gelitikan mautnya. HyungSeok langsung ngancem Zin dengan pintar.

"Mau apa loe..kagak gue kasih contekan nih ya.!" -HyungSeok.

Zin terhenti. Lebih penting tugasnya daripada ngerjain HyungSeok. Soalnya guru mapel sejarah itu guru killer. Bisa-bisa Zin di sunat sampek abis batangnya.

"Cih..awas loe ya cil.!" -Zin.

HyungSeok mengabaikan ancaman Zin dengan berjalan lebih dulu dengan senangnya. Seru juga ngebuat Zin nggak bisa ngapa-ngapain selain harus nurut karena minta contekan.

Karna biasanya HyungSeok lah yang jadi bahan godaan Zin dan kawan-kawan.

Masuk ke gedung sekolah, tanpa sengaja HyungSeok melihat orang yang seperti di kenalnya. Hingga orang yang di lihat HyungSeok berada cukup dekat dengannya.

"Kak Hyunseong..!! Benar kak Hyunseong kan.!!" -HyungSeok.

HyungSeok melambai pelan pada orang yang rupanya adalah Hyunseong. Orang yang bersamanya pergi ke pasar malem kemarin.

Hyunseong segera menghampiri HyungSeok.

"Eh..loe adiknya si gila itu kan.!" -Hyunseong.

HyungSeok mengerutkan dahi bingung. "Si gila.!! Ohh kak HyungSeo.!!" HyungSeok baru ingat punya kakak yang sifatnya bar-bar menjurus ke gila.

"Nah iya.!" -Hyunseong.

"Kak Seo emang rada gila sih. Adek juga kadang suka sebel sama kak Seo."

"Terus kak Hyunseong sendiri ngapain disini.?" -HyungSeok.

Park Family Story「Secret」Where stories live. Discover now