03

393 49 11
                                    

"Tahun pertama ikut aku, ayo jangan malu-malu tahun pertama!" Pria bertubuh besar itu memanggil para tahun pertama

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


"Tahun pertama ikut aku, ayo jangan malu-malu tahun pertama!" Pria bertubuh besar itu memanggil para tahun pertama.

"Hello, Harry," sapa pria itu. Harry menjawab, "hey Hagrid." Sedangkan, Ron menatap Hagrid kagum seraya mengucapkan, "woah."

"Baiklah, lewat sini ke perahu. Ayo ikuti aku!" Aurora berjalan di samping Hermione, berjalan mengikuti Hagrid. "Ingat, tidak boleh lebih dari empat orang!"

Aurora menaiki perahu bersama Hermione dan Neville, juga anak yang diketahui bernama Seamus Finnigan.

Mereka memandang kagum akan kastil Hogwarts yang menjulang tinggi. Ketika mereka sampai di kastil, mereka berjalan menuju anak tangga dan menemukan seorang penyihir dengan jubah berwarna hijau emerald.

"Welcome to Hogwarts. Sebentar lagi, kalian akan memasuki pintu-pintu ini. Namun, sebelum kalian boleh diduk di Great Hall, kalian akan disortir ke asrama kalian. Acara penyortiran sendiri sangat penting, karena ketika kalian berada di sini, asrama kalian akan seperti keluarga kalian. Kalian akan memiliki kelas bersama dengan teman se asrama kalian, tidur di asrama, dan menghabiskan waktu luang di common room asrama kalian.

Ada empat asrama, yaitu Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin. Keberhasilan kalian akan memberi poin untuk kalian, dan pelanggaran aturan akan merenggut poin kalian. Di akhir tahun, asrama dengan poin terbanyak akan memenangkan piala asrama—"

"—Trevor!" Neville kembali memotong ucapan seseorang dengan menyerukan nama kataknya. Neville mengambil Trevor yang berada di depan professor McGonagall dan menatapnya.

"Sorry," ujar Neville pelan. "Acara penyortiran akan dimulai sebentar lagi" McGonagall berbalik badan, meninggalkan para tahun pertama.

"Oh, ternyata benar apa yang mereka katakan di kereta. Harry Potter telah datang ke Hogwarts." Celetuk anak laki-laki dengan surai pirang platina.

"Harry Potter?" Tanya Neville pelan kepada Hermione. "Ini Crabbe dan Goyle." Anak laki-laki itu berjalan menuju Harry.

"Dan aku Malfoy, Draco Malfoy." Sontak Aurora terkejut, 'Sepupuku, lagi?' Batin Aurora. Ron tertawa saat Draco menyebutkan namanya, membuat Draco murka.

"Kau pikir namaku lucu? Aku tidak perlu bertanya siapa kau. Rambut merah dan jubah bekas, kau pasti seorang Weasley." Cemooh Draco kepada Ron.

Ron memasang wajah murung, dan Harry terlihat marah dengan cemoohan Draco. "Kita akan menemukan bahwa beberapa keluarga penyihir lebih baik dari yang lain, Potter. Kau tidak akan mau berteman dengan orang yang salah. Aku bisa membantumu."

Draco mengulurkan tangannya, ingin berjabat tangan dengan Harry. "Kupikir aku bisa membedakannya sendiri, Terima kasih."

Pundak Draco ditepuk menggunakan perkamen oleh McGonagall. Draco pun memutuskan untuk pergi ke tempatnya yang semula.

Aurora terdiam. 'Bagaimana ini, kedua sepupuku bermusuhan?' Batin Aurora lagi. "Kami siap untuk kalian sekarang, ikuti aku."

Ketika memasuki Great Hall, awalnya sunyi. "Langit itu bukan langit sungguhan, hanya disihir agar terlihat seperti langit malam. Aku membacanya di Sejarah Hogwarts."

Namun, beberapa detik kemudian, sebuah topi usang berbalik menghadap mereka dan di terpampang sebuah raut wajah di topi tersebut.

Topi itu mulai bernyanyi, menyanyikan lagu yang biasa ia nyanyikan setiap tahun. Ketika topi itu sudah selesai bernyanyi, tepuk tangan yang sangat meriah terdengar dari keempat meja berisikan masing-masing asrama, dan kemudian kembali hening.

"Ketika aku menyebutkan nama kalian, duduk di sini dan kalian akan di sortir menuju asrama kalian."

"Granger, Hermione!" Hermione terkejut, lalu mengucapkan kata penyemangat untuk dirinya sendiri. "Oh no.. Okay, relax." Gumamnya saat berjalan menuju sorting hat.

"Sepertinya dia gila." Tukas Ron. "Jangan sembarangan." Sinis Aurora. Ron pun terdiam.

"GRYFFINDOR!!" Seru sorting hat. Meja Gryffindor pun bersorak ria, bertepuk tangan atas masuknya Hermione ke dalam asrama Gryffindor. Hermione berlari menuju meja Gryffindor dan duduk di sebelah Percy Weasley.

"Malfoy, Draco!" Draco berjalan menuju sorting hat, memasang wajah khawatir. Mungkin dia takut kalau ia tidak masuk ke asrama impiannya.

Sorting hat belum saja menyentuh kepalanya, namun ia sudah berseru. "SLYTHERIN!!"

"Semua penyihir jahat berasal dari Slytherin." Bisik Ron kepada Harry. Jujur saja Aurora tidak setuju dengan itu. Ada juga seorang penyihir gelap yang berasal dari Ravenclaw, kalau tidak salah namanya Barty Crouch Jr.

"Bones, Susan!" Gadis dengan rambut coklat itu berjalan ke arah sorting hat. Pandangan Aurora tertuju pada Harry yang memegang dahinya, di tempat bekas lukanya.

"Potter, ada apa?" Tanya Aurora. Ron pun memasang wajah khawatir. "Iya Harry, ada apa?" Timpal Ron. "Aku tidak apa-apa Ron, Lupin." Harry tersenyum kepada mereka berdua.

"HUFFLEPUFF!" Seruan Sorting hat mengejutkan Aurora. "Lupin, Aurora!" Aurora maju, bisikan-bisikan mulai terdengar di telinga Aurora.

"Wajahnya serupa dengan Josephine Potter, kau tahu?"

"Josephine Potter adik dari James Potter? Benar. Lihat, seperti melihat Ms. Potter versi kecil!"

"Benar, sayangnya, kematiannya sangat tragis. Apakah dia anak dari Josephine Potter?" Kira-kira, itulah bisikan yang dapat Aurora dengar.

Aurora tersenyum gugup. 'Jelas mirip, aku kan anaknya!' Batin Aurora. "Oh, kau anak dari Josephine Potter, huh?" Ujar topi itu pelan. Sontak, anak-anak lain terkejut dengan pernyataan tersebut, terutama Harry dan Draco.

'Bisakah lakukan ini dengan cepat? aku tidak suka dengan tatapan mereka kepadaku!' Jerit batin Aurora.

"Baiklah, GRYFFINDOR!!" Aurora berlari menuju meja Gryffindor, duduk di samping Hermione.

"Kami tidak pernah tahu.."

"Kalau Ms. Potter sudah menikah!" Ujar Fred dan George, si kembar Weasley.

"Uh, ya. Ketika kejadian itu, aku masih bayi," Aurora sangat gugup, ia berusaha menyembunyikan hal ini namun berhasil terungkap karena topi usang itu.

"Dan, siapa ayahmu?" Tanya mereka lagi. Mata Aurora membulat. Ia terdiam sejenak, memikirkan jawaban yang tepat.

"Remus Lupin."

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: May 06, 2023 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

𝗪𝗼𝗼𝗱 𝗻 𝗕𝗹𝗮𝗰𝗸 - ᴏʟɪᴠᴇʀ ᴡᴏᴏᴅNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ