1 - 2

1.4K 102 18
                                    

4 MEI 2023

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


4 MEI 2023

⚠️MTL TANPA EDIT

J U D U L

Patung Pasir Di Debu Merah\红尘一沙雕

P E N U L I S

Chun Feng Yao\春风遥

S T A T U S

141 bab lengkap di JJWXC

https://www.jjwxc.net/onebook.php?novelid=5267418

.

C O P Y W R I T I N G

Setelah Li Xiangfu melakukan perjalanan melalui Kerajaan Nu Zun*, dia akhirnya memakai (*perjalanan) kembali!

*) dimana status wanita lebih tinggi

Dipaksa oleh kehidupan, selama tahun-tahun perjalanan itu, dia mahir dalam semua jenis piano, catur, kaligrafi dan lukisan, menyulam dan memasak tiada taranya di dunia, adalah kepala pelayan bertanggung jawab atas halaman.

###

Tuan muda dari Keluarga Li, yang bertekad untuk merebut harta keluarga dengan jahat, diasingkan ke luar negeri. Ketika dia kembali beberapa tahun kemudian, semua orang menunggu untuk melihatnya membuat keributan.

Namun, yang mereka tunggu adalah:

Mainkan guqin di pagi hari, menyulam sulaman dua sisi di siang hari, cuci tangan dan buat sup di malam hari.

Li Xiangfu: Manusia seringan krisan, tanpa keinginan atau kebutuhan, dewa pendiam, jangan mengganggu, jangan memberi isyarat.

Nanti:

Tuan muda keluarga Li yang kuno dan tegas: ...Adik, pergi menari.

Tuan muda kedua yang dingin dan mandiri dari keluarga Li: ... Adik, pergi jatuh cinta.

Orang tua Li yang membenci besi tapi bukan baja: ... nak, pergi buat gelombang.

###

Suatu hari, penguasa dari Keluarga Qin berkunjung, berbicara tentang pernikahan.

Tuan Li: "Hanya ada satu anak perempuan di keluargaku, jadi aku harus bertanya apa niatnya dulu."

Qin Jin: "Tidak, yang aku lihat adalah putra bungsumu."

Tuan Li: "... Maka kamu harus diberi nomor. Kamu adalah orang ke dua puluh sembilan yang berniat melakukan kencan buta dengannya tahun ini."

"..."

.

Tag konten: teks shuang, sistem, tampar wajah, kuat-kuat

Protagonis: Li Xiangfu┃Peran pendukung: Qin Jin

BL | Patung Pasir Di Debu MerahWhere stories live. Discover now