Bab 6. Menjadi Berguna

Start from the beginning
                                        

Kalau di lihat lagi tampang mereka, ternyata itu adalah genah dan R. Ayon

"Woi clover! Dengarkan aku, gadis ini... Harus menjadi kartu as kita kalau kita hampir kalah melawan herobrine." Genah terkaget, dia tak setuju karna sungguh gadis ini terlalu muda di usia dini, meskipun kekuatannya tak main-main

"Mana bisa begitu Ayon! Dia juga butuh perhatian! Dia masih kecil! Umurnya masih 16 tahun!!" Dengan keras genah itu menolak suruhan raja egois itu.

"Ini adalah jalan satu satunya clover, kalaupun dia tak menjadi kartu as. Aku yakin dia akan tetap terlibat dalam pertarungan dengan herobrine, tidak ada yang namanya tak berkorban dalam perang, pasti semua akan berkorban."

Mendengar penjelasan R. Ayon genah sempat berfikir, tapi ia tetap memilih untuk tidak menggunakan Misel sebagai kartu as dalam perang.

Kalau di pikir-pikir lagi, Misel itu juga manusia, bukan alat.

"Tidak akan Ayon! Itu bisa merusak masa depannya!" Sekali lagi genah menolak.

"TIDAK ADA ISTILAH MENOLAK CLOVER!! KAU MAU KITA SEMUA TIDAK SELAMAT! LEBIH BAIK HANYA SATU ORANG BERKORBAN DARIPADA TIDAK ADA HARAPAN!!!" Dengan amarah yang memancing R. Ayon mengungkapkan semuanya

"MEMANGNYA KAU TIDAK PERDULI DENGAN DIA HAH!? KAU HANYA MENGANGGAP DIA ALAT!! DIA JUGA MANUSIA!!! KAU TIDAK PUNYA BELAS KASIHAN YA? SEHINGGA MENGGUNAKANNYA BAGAIKAN ALAT!?"

Sungguh, genah tak suka kalau di jadikan alat oleh seseorang, dia tak mau ada yang bernasib sama sepertinya. Di jadikan alat saat dulu (vifan eps 17/18 ya :v? eps 16 ga? Dahlah lanjut ceritanya)

"Hahh... Baiklah nanti akan ku bicarakan dengannya kalau dia ikut rapat." Jelas R. Ayon, lagian kalau Misel menolak juga R. Ayon akan memaksa Misel hingga Misel mau
(Itu namanya maksa bang! Bukan minta tolong!)





Dojo Nevin
.
.
.

"Nevin, kenapa akhir-akhir ini kau terlihat sedih semenjak Misel tidak di Dojo?" Mendengar pertanyaan Alvin membuat sang empu (Nevin) menggeleng

"Tidak aku hanya berfikir tentang masa depan. Aku tidak tau mengapa tapi... Aku merasa kalau aku akan segera pergi meninggalkan ragaku (mati)." Jujur Alvin sendiri agak kaget kenapa Nevin bisa berfikiran begitu

Sehingga Alvin teringat, kalau semua firasat Nevin itu selalu benar, itu artinya umur Nevin takkan lama lagi.

"Jangan berkata seperti itu Nevin, kalau kau berkata begitu bukan hanya aku, tapi Samsul, Ayon, Misel juga akan khawatir." Alvin mencoba untuk melerai suasana

Iya babang, nanti cinta beda dunia bang -Author
Stop muncul terus Thor!
Iya iya! -Author

"Ah kalau begitu yasudah." Nevin mengingat semua ucapan Misel, dan suara tawa, serta senyuman Misel.

"Baiklah aku tidak akan berfikiran begitu lagi." Alvin tersenyum mengingat kalau Nevin tak mudah untuk melupakan firasat buruknya.

"Kau istirahat lah, mungkin besok Misel baru berkunjung. Aku yakin kalau dia tak mau melihat kamu sakit." Dengan tenang Nevin mengangguk meski hatinya sudah cenat cenut.

(Minta nya kok pake nama Misel? Mentang mentang nepin suka Ama Misel, tapi ntar Misel ku jodoh in sama rapel wkwkwwk!)



















Back to Misel
.
.
.

Sekarang Misel berada di kantin bersama Samsul, Marvel, dan PepPey.

"Misel! Nih ku suapin! Aaaa" dengan antusias pemuda luxury itu mencoba menyuapi Misel.

Gadis itu hanya mengangguk dan membuka mulutnya, tapi dengan sigap PepPey lah yang menyuapi Misel.

π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Where stories live. Discover now