aftercare

63 2 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih dalam keadaan ngumpulin nyawa, Cayden melihat ke arah Summer yang tidur di sampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih dalam keadaan ngumpulin nyawa, Cayden melihat ke arah Summer yang tidur di sampingnya. Cayden tersenyum. Dia membelai rambut merah Summer yang panjang dan mengelus lengan mulusnya.

Napasnya halus, matanya terpejam, dan tangannya diletakkan di dada Cayden. Pasti dia masih kelelahan dengan aktivitas yang mereka semalam lakuin.

Gimana nggak, Cayden memang nggak tanggung-tanggung kalau 'olahraga malam'. Mereka lakuin sebanyak lima kali klimaks, barulah habis itu mereka tidur nyenyak banget.

Perlahan-lahan Cayden bangun, meletakkan tangan Summer tadi ke atas kasur, lalu siap-siap untuk mandi. Menyambut hari Senin yang bener-bener masih lama untuk weekend lagi.

Setelah mandi, Cayden keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk yang menutupi pinggang hingga betis. Dia mengintip Summer yang masih tidur pulas, masih dengan posisi yang sama seperti semula, dan berjalan menuju dapur.

Dia membuka kulkas untuk melihat bahan makanan yang bisa dimakan sebagai sarapan pagi ini.

Ada telur, tomat, daun bawang.

"Aku harus bikin omelet," katanya, lalu berjalan ke kamar Summer lagi untuk membangunkan perempuan itu.

"Bangun, sweetheart," usap Cayden ke lengan Summer dengan usapan lembut.

Summer semalam ganti baju dengan night dress berbahan satin warna putih gading.

Perempuan itu menggeleng sambil tersenyum, "Aku males kerja, Cayden... Can I go to sleep again? I'm still tired. I think we were too loud last night," kata Summer meraih tangan Cayden sambil dimain-mainin.

"That was workout. You were great last night. And I'm pretty sure that you could be more louder than that. Kalau kamu nggak kerja hari ini, kamu nggak bisa ketemu dengan anak-anak," jawab Cayden sembari mengelus belahan bokong Summer yang tersingkap.

"Cayden, jangan mulai dulu," lenguh Summer menarik napas, tertawa kecil, dan menatap Cayden tersenyum lagi.

"You're the one who start, sweetheart

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You're the one who start, sweetheart."

Suara rendah Cayden membuat libido Summer sedikit naik, terlebih lagi soal sentuhan Cayden yang lama semakin membuat Summer bergairah.

Terlebih ketika Cayden membuka handuk yang dia pakai untuk menutupi area bawahnya.

"Wow," Summer mendecak kagum saat milik Cayden terbangun dan udah berdiri tegak.

"My little brother is waking up again. Want you to help me?"

"With my pleasure, Cayden Hayes." Perempuan itu tertawa singkat dan membiarkan Cayden naik ke atas ranjangnya, menimbulkan ranjang itu bergoyang sedikit.

Cayden mengambil kondom, membelai rambut Summer dan menatapnya mesra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cayden mengambil kondom, membelai rambut Summer dan menatapnya mesra. Summer mengemut benda besar itu ke dalam mulutnya, seperti makan es krim.

"Tapi kita harus lakuin cepat karena aku lagi masak," kata pria itu susah payah karena emutan Summer bener-bener memabukkan. He wants more, actually.

"Yes, that's it...," desah Cayden lagi. "Suck it up."

Cayden terus menyodok penisnya semakin dalam, sehingga Summer nggak kuat untuk mengemut terlalu dalam.

Setelah beberapa lama mengemut, keduanya mulai merasakan klimaks bersama.

"Mmhhh..." Desahan keluar dari mulut Summer. "Mmmhhhh..."

"Agghhh, I wanna cum...," Cayden memejamkan matanya karena sebentar lagi mereka akan klimaks. "J wanna cum so hard!"

Dan benar, pria itu pun mendesah keras, urat-uratnya timbul dan mengeras, bertepatan ketika Summer mengeluarkan penisnya dari dalam mulut.

Cairan berupa air mani itu keluar banyak, membuat Summer terbatuk-batuk pelan namun menelan cairan berwarna putih kental.

"Mmhhh," desah Summer lagi sebelum digendong oleh Cayden menuju dapur.

Cayden menggendongnya dan menaruhnya dekat meja makan. Dia melucuti celana tidur Summer dan melemparnya ke sembarang arah.

"Berbaliklah," kata Cayden dengan napas tersengal-sengal. Summer menurut. Dia memutar tubuhnya ke depan meja makan. Cayden mencium belahan bokong Summer lagi sebagai foreplay. Memberikan sentuhan-sentuhan sensual yang membuat Summer menggeliat.

Kemudian pria itu menarik rambut Summer dan menghentakkan bokong Summer ke pinggangnya.

"Aahhh, Cayden... Mmhhh...," Summer memegang erat meja makan itu.

Posisi keduanya benar-benar panas. Cayden semakin menarik rambut pacarnya dan mencium punggung mulus Summer.

"Fuck... Moan my name, sweetheart. Just moan my name..."

"Agghh, Cayden... Cayden, don't stop..."

"Such a good girl..." Cayden memegang pinggang Summer dan menampar bokongnya.

"Akh! More, Cayden..."

Cayden menjilat tangannya dengan air liur, kemudian meraba-raba vagina Summer.

"Owhhh... Cayden...!"

Dan saat keduanya mencapai klimaks bersama, pria itu memakai celana boxernya lagi dan menggendong Summer di dekat wastafel. Summer melingkarkan leher Cayden dengan kedua tangannya.

"Kamu masak omelet?" Cayden mengiyakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu masak omelet?" Cayden mengiyakan. "Thank you. Aku belum sempet belanja lagi. Nanti aku masakkin makanan kesukaan kamu dan Lennox. Apa makanan favoritnya?"

"Dia suka steak, with the fries on it."

Summer mengangguk, "Alright. Steak and fries, it is."

accidentally in love with you (again)Where stories live. Discover now