Taman Senopati

103 23 7
                                    

Typo bertebaran

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karya_ by Lidwinsetya

🥀🥀Happy reading 🥀🥀

_______________________________________

~ Saling mengikhlaskan menjadi pilihan terbaik untuk melanjutkan kehidupan
Walaupun dengan cara yang tak biasa
Semua pasti sudah menjadi takdirNya~

~Seandainya Kamu~

Dua bulan berlalu begitu saja, kondisi Akma berangsur pulih, luka luka yang berada di area wajah pun sedikit memudar, walaupun belum pulih secara menyeluruh, Akma sudah bisa berjalan  seperti biasa tidak seperti dua bulan yang lalu dimana sebelah kakinya tidak dapat di gerakkan karena ada pergeseran di tulang kaki bagian sebelah kanan.

Wajahnya yang tampan masih tetap menjadi pesona bagi orang yang melihatnya, walaupun ada bekas jahitan di bagian pelipis dan pipi sebelah kirinya. Namun senyuman di wajah Akma sama sekali tidak pernah luntur dari kedua sudut bibirnya.

Akma, cukup di kenal banyak pasien rumah sakit sebagai anak lelaki yang memiliki kharisma tak tertandingi. Ramah pada siapapun walau hanya dari pendengaran saja anak lelaki itu langsung tahu nama orang yang memanggilnya, keadaan buta yang membuat Akma selalu menggunakan insting dan intuisi nya, tak lupa juga Akma dikenal dengan sebutan serangga pembuntut, karena seringnya dia mengikuti kemana Dokter anak yang tak lain adalah tantenya sendiri.

Di ruang Sakura, tempat dimana Akma bertemu kembali dengan anak gadis dari lelaki yang di cintai Onty nya. Akma dengar gadis itu akan segera keluar dari rumah sakit setelah melewati masa kritis dan masa pemulihan. Akma sangat bersyukur akan hal itu, setidaknya satu bulan belakangan ini Akma sering berbicara saat gadis itu masih memejamkan mata.

Walaupun kedua mata Akma  tidak dapat lagi melihat indahnya dunia,  Akma tetap menjadi lelaki paling tampan menurut  gadis itu. Akma di buat tertawa dan tidak pernah terlihat rasa putus asa, hingga membuat gadis itu pun sama halnya dengan Akma semangat untuk sembuh. Itu yang Akma dengar dari kedua sudut bibir gadis yang bernama Sakura.

"Hansome, kalau nanti aku  dewasa, kamu mau gak jadi suami aku. Kata Abi dan Daddy. Aku boleh memilih lelaki manapun saat sudah besar nanti. Pokoknya saat ini, aku beri satu cap di buku yang harus selalu kamu bawa kemana pun kamu pergi, tidak boleh sampai lupa, pokoknya kamu jaga baik-baik buku pemberianku dan ingat, ya, namaku  Sakura yang paling cantik di ruang sakura."

"Jadi, namamu Sakura? Sama seperti ruangan ini! Bukannya namamu Chala?"

"No, My name is S-A-K-U-R-A, khusus buat kamu panggil aku dengan sebutan Sa. Kenapa Sakura? karena Aku pasien paling lama disini. Benar begitu Onty Dokter?" Celoteh gadis manis berkerudung warna pink

Seandainya Kamu 4 (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang