#10

27.4K 2.1K 16
                                    

Saat sampai di rumah Adeline langsung pergi ke kamarnya tanpa sepatah kata.

Sedangkan Livania pergi ke taman miliknya, saat sampai dia bisa melihat Dave yg memiliki rambut hitam dengan mata yg sama tapi... Tu nenek lampir ngapain anjing?!!

Livania langsung menghampiri mereka dengan berjalan anggun bersama pelayan dan ksatria pribadinya.

"Ekhm, maaf ibu tuan Dave adalah tamu saya jadi anda bisa pergi" ucap Livania sesopan mungkin mengusir Agatha yg justru tidak mau pergi.

Livania yg melihat hal tersebut menghela nafas dan menatap Dave yg juga menatapnya.

"Baiklah, tuan Dave mari ikut saya dan ibu, tolong jangan membuat keributan dengan memecahkan barang seperti waktu itu, karena itu milik ibu kandung saya" ucap Livania lalu pergi di ikuti oleh Dave.

Sedangkan Agatha yg mendengarnya langsung menggertakkan rahangnya dan mengepalkan tangannya.

Livania sekarang sedang berada di perpustakaan pribadinya bersama dengan Dave dan tiga pelayan pribadinya.

"Jadi, saya mengundang anda kesini untuk memberikan anda pekerjaan sebagai asisten saya untuk mengelola semua yg dulu di kelola ibu saya, dan menggantikan saya saat saya di akademi nanti" ucap Livania menatap Dave yg menatap cangkir yg dia pegang saat mendengar ucapan Livania.

Livania yg tak kunjung mendapatkan jawaban sedikit was was kalau Dave akan menolaknya.

"Berapa gaji yg saya dapatkan?" Tanya Dave meletakkan cangkirnya dan menatap Livania dengan tatapan datar.

Livania sempat berfikir gaji berapa yg akan ia berikan untuk Deva saat menjadi asistennya.

"70 ribu koin emas setahun dua kali?" Ucap Livania menatap Dave yg sedang mempertimbangkan ucapan Livania.

Dave menatap Livania dan langsung mengulurkan tangannya yg membuat Livania terkejut.

"Saya menerimanya nona" ucap Dave yg langsung di jabat oleh Livania yg tersenyum ramah.

"Baiklah kalau begitu! Mari kita lihat apa saja yg dikelola oleh mendiang ibuku" ucap Livania berdiri bersama Dave dan mereka keluar dari perpustakaan pribadinya.

Seharian itu Livania menghabiskan waktunya untuk mempelajari semua yg dikelola oleh ibunya dulu.

Dan saat malam hari Livania memilih makan malam di kamarnya dengan tenang memandang bintang yg di atas sana.

"Oh iya! Besok ulang tahunnya si kain- eh Kyne, salah ngomong kan gw njir. Hmm... Mari kita ingat kembali apa yg akan terjadi besok saat ulang tahun Kyne" ucap Livania sembari mengingat apa yg akan terjadi besok saat ia pergi ke acara ulang tahun putra mahkota.

Tok tok tok.

"Nona, ini saya Emmy, ada orang dari istana raja yg mengirimkan gaun untuk nona pakai besok saat ulang tahu putra mahkota" mendengar ucapan Emmy tiba tiba ada sebuah ide yg muncul di otak Livania.

Livania menyeringai dan menyuruh Emmy masuk dan membawakan gaunnya.

Bisa Livania lihat gaun dengan warna kuning cerah dan banyak permata yg menghiasinya.

"Emmy, menurutmu aku cocok menggunakan kuning cerah atau Adeline?" Tanya Livania melihat lihat gaun tersebut dengan teliti.

"Tentu saja gaun itu cocok untuk Adeline nona, anda hanya cocok menggunakan warna gelap karena itu menambah kecantikan anda" ucap Emmy yg membuat Livania tersenyum dan menepuk pundak Emmy.

Bisa dibilang Emmy dan Livania yg sekarang itu se frekuensi, sama sama memiliki otak licik.

Livania langsung membisikkan ide yg terbesit di otaknya tadi dan itu membuat Emmy tersenyum.

"Itu ide yg bagus nona!" Ucap Emmy membuat Livania tersenyum dan kembali menatap gaun tersebut.

Tengah malam.

Livania terbangun dari tidurnya dan segera memakai jubahnya dan mengambil gaun tadi.

Livania segera menggunakan teleportasi menuju kamar Adeline, saat sudah sampai bisa Livania lihat kamar yg gelap hanya ada pencahayaan dari rembulan.

Livania mengendap endap masuk keruang gaun milik Adeline dan tak lupa menyembunyikan aura sihirnya.

Livania membuka pintunya lalu masuk kedalam dan tak lupa menguncinya.

Livania langsung membuka tudungnya dan menggunakan sihir pengelihatan malam.

Livania langsung mengambil gaun yg besok digunakan Adeline untuk ke pesta putra mahkota dan menggantinya dengan gaun yg dia bawa.

Livania langsung menggunakan sihir manipulasi dan merubah gaun yg dia bawa menjadi gaun yg mirip dengan gaun yg dia ambil.

"Permainan akan dimulai Adeline, tunggu saja pembalasanku" ucap Livania lalu menggunakan teleportasi untuk pergi ke taman samping kediaman yg tidak seluas milik ibunya.

Livania langsung melempar gaun tersebut ke semak dan membakarnya dengan sihir api.

Livania masih berdiam diri lalu teleportasi ke kamarnya dan melepaskan jubahnya, Livania langsung menatap taman milik Adeline yg tepat di samping kamarnya.

Livania membuat wajah terkejut dan berlari keluar kamar menuju kamar Adeline lalu mengetuk pintu dengan brutal.

"ADELINE!! ADELINE!!" Teriak Livania yg bisa dibilang mirip kek toa sampai sampai membangunkan seisi kediaman.

Ceklek.

"Ada apa kak? Kenapa kakak mengetuk pintu den-"

"TAMAN MU TERBAKAR!!" Ucap Livania dengan suara tinggi dan itu berhasil membuat Adeline terkejut dan langsung berlari ke tamannya.

Livania yg melihat hal tersebut langsung menatap kepergian Adeline dengan senyum kemenangan.

"Permainan sudah di mulai adik ku sayang"

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang