Bab 2. Masalah terbuka

Start from the beginning
                                        

"MARVEL! Jangan dengerin dia!" Ucap genah

"Clover! Atau yang sudah kalian kenal sebagai genah bukanlah ayahmu! Marvel..." Ucap raja GM membuat sebuah luka di hati Marvel

"Eh? Udah lewat kah? Apa gua terlalu lama ngobrol sama elu?"

[ Iya udah ewat ]

"Marvel tunggu!" Ucap genah

Misel masih terdiam di tempat masih sibuk berbicara dengan voichess.

"Dan kau, apa yang kau lakukan?" Tanya R. GM

"Ah... Saya hanya mengikuti mereka, yasudah saya keluar dulu yang mulia" ucap Misel

"Apa yang ingin kau sampaikan" tanya R. GM

Misel tersenyum karna R. GM peka terhadap situasi dan maksud Misel.

"Suatu hari... Apa yang kalian lakukan akan sia sia jika mengetahui faktanya" ucap Misel, Misel pergi meninggalkan misteri yang membuat raja GM kebingungan.

Setelah itu Misel langsung pergi ke kamarnya dan merebahkan diri, sudah berapa lama dia tidak menjatuhkan diri ke kasur yang empuk? Entahlah mungkin sudah Minggu Minggu.

Seketika Misel merasa lapar.

"Gua lapar, tapi gua gaada gold buat beli makanan co" ucap Misel

[ Tenang ada gua, nah sekantong gold sama iron buat lu, yang warnanya coklat brownies itu gold yang abu abu itu iron. ]

"Owh! Thx akhirnya gua bisa makan" ucap Misel lalu langsung bangun dan beranjak menuju toko makanan.

Di tempat tujuan

"Eh Misel? Ngapain?" Tanya PepPey

"Mau ngepet pey, ya mau makan lah!" Jawab Misel agak kesal karna di tanyakan hal yang tidak masuk akal

"Ya siapa tau mau nyuri makanan kan?" Ucap Samsul

"Astaga sull, gini gini aku orangnya jujur loh" ucap Misel

"Yaudah mau beli apa?" Tanya PepPey

Misel duduk di tengah Samsul dan PepPey lalu memesan segelas es teh manis + 1 kue bolu.

Pesanan Misel segera di siapin sih...

"Oh iya sel, lu punya sihir ga?" Tanya Samsul

"Punya, emang kenapa?" Tanya Misel

"Emhh... Sihir tipe apa?" Tanya Samsul

"Tipe spirit" jawab name singkat lalu meminum es nya.

"Ouhhh... Tipe spirit" si manik tosca itu ber 'oh' ria.

"Emang kenapa?" Tanya gadis surai caramel itu.

"Ya pengen nanya aja, siapa tau kan bisa sparring?" Ucap Samsul dengan akhiran agak sedikit ragu.

"Yudh sih" ucap Misel lalu memakan bolu nya dgn tenang.

Akhirnya Misel selesai makan dan berjalan jalan di sekitar taman istana, melihat bunga dendelion berwarna kuning keemasan.

"Lihat bunga dendelion aku jadi senang" ucap Misel lalu duduk dan merangkai bunga dari bunga dendelion itu.

"Cause i'm in a field of dendelions, wishing on everyone that you'll be mine..~ mine.."

Misel menyanyikan lagu dendelions. Taulah ya yang Laginya agak bucin tapi dikit nyesek itu.

Nah Marvel yang lagi frustasi mendengar lagu nya Misel yang sedang membuat rangkaian bunga.

"Katakan saja
Jangan kau sembunyikan
Bila diriku, tak lagi di hati
Kenang lah aku
Yang pernah singgal di hatimu
Meski sekedar
Mengukur hatimu

Sakit hatiku
Galau jiwaku
Saat kau katakan
Putus dengan aku
Sakit hatiku
Galau jiwaku
Saat kau katakan
Putus dengan aku..."

[ Elah kambing kok galau? ]

"Lagi kit ati"

[ Kenapa? ]

"Pacar gua mutusin gua, tapi gua ga punya pacar *hiksrot"

[ Oalah anjienk lu ]

"Ngehe-"

Misel melihat ke rangkaian bunga yang dia buat tadi, bunga dendelion itu terlihat indah, lalu Marvel datang.

"Lagi ngapain Misel?" Tanya surai luxury itu

"Lagi buat rangkaian bunga vel" jawab sang empu

"Cantik rangkaian nya" ucap Marvel

"Iya, nih buat kamu" ucap Misel lalu memasangkannya di kepala Marvel membuat Marvel memerah.

[ Mau buat Harem ya mbak? ]

"Kagak atuh, ini cerita genrenya aja bukan romance"

[ Ngaku aja kalau mau ]

"Y"

"Makasih..." Ucap si surai luxury tersenyum

"Sama sama, semoga hari harimu indah ya. Yaudah vel aku mau tidur dulu, dadah" pamit gadis surai caramel.

[ Udah buat anak orang bucin malah ga tanggung jawab ]

"Lu ngomongin gua voichess?"

[ Bukan ngomongin tiang lampu di depan noh! ]

"Tapi di depan gaada tiang lampu... Ini bukan zaman modern"

[ Anak baji-ngan! ]

"Y in biar seneng"








TBC

Yup sampe segituh aja [revisi] nya author nya lagi abis ide


π~^ Masuk Dunia Lain ^~π { Viva Fantasy X Reader }Where stories live. Discover now