🌹8. YES I'M CRAZY

Mulai dari awal
                                    

        Menarik nafas dalam Suhwan lantas mendudukan tubuhnya lagi akibat tarikan tangan Sarang juga. "Maaf Sarang.. aku tak bisa banyak membantumu!"

        "Kau sudah sangat membantu aku, terima kasih. Euh,,,, lalu kau sedang apa disini?" Sarang mencoba untuk mengalihkan pembicaraan sepertinya

        Suhwan mebuka ranselnya, ia merogoh tumpukan kertas "Biasa, aku mencari tambahan uang!"

        Sarang tersenyum, dulu ia juga sering melakukan ini bersama Suhwan di keramaian, menyebarkan selebaran kertas pada tiap orang yang berlalu-lalang. Meski terkesan benar-benar harus berjuang, tapi moment-moment itu justru malah dirindukan Sarang hingga tanpa sadar Sarang tersenyum

        "Kenapa kau tersenyum? Huh?" Suhwan menatap Sarang disampingnya, "Meledek aku karena pekerjaanku seperti ini?"

        "Tidak ada,, aku tak seperti itu... aku justru rindu dan ingin melakukannya lagi!"

        "Cih.... bergurau, siapa yang mau hidup susah!"

        "Aku benar-benar serius, aku ingin melakukannya lagi"

        Merasa gemas lantas Suhwan mengacak rambut Sarang dengan asal, keduanya memang sudah benar-benar lebih dari dekat layaknya adik kaka. Tanpa keduanya sadari karena terlarut dengan euphoria mengenang masa lama, seseorang tengah siaga dan mengintai mereka sedari tadi.

***

        Langit menggelap dengan beberapa titik kecil cahaya diatas sana, Sarang dan Suhwan berjalan bersisian di taman yang semakin sepi ini.

        "Kau yakin tak ingin pulang ke rumah kedua orang tuamu?" Tanya Suhwan disela perjalanan mereka.

         "Tidak bisa Hwan, aku masih punya hutang yang harus aku selesaikan pada dia, aku kembali kesana pun bukan murni karena keinginanku, tapi karena aku tak punya pilihan lain!"

         Suhwan menghembuskan nafas gusar, pada posisi ini mereka dibuat rumit dengan ikatan hutang dan keselamatan ayah Sarang yang jadi taruhannya jika pun Sarang berani macam-macam. "Yasudah, izinkan aku untuk mengantarkanmu kesana jika begitu!"

        "Tidak,, aku, aku bisa Hwan, bukannya kau juga ada pekerjaan lainnya!"

        "Ada apa denganmu?" Suhwan telak menodong, sebenarnya ia sudah punya pemikiran lain menimbang Suhwan cukup pintar dalam penangkapan suatu hal, apalagi respon Sarang yang selalu panik saat Suhwan membahas Taehyung semakin membuat Suhwan menaruh kecurigaan. "Sebenarnya kau menyembunyikan suatu__"

        Ucapan Suhwan terhenti manakala diwaktu yang sama sebuah mobil Phanter berhenti dan menurunkan lima orang pria berbadan tegap, tiga diantaranya membawa sebuah balok ditangan mereka.

        Mendekat, benar-benar tanpa aba ke lima pria itu berlari dan mencoba merundung Suhwan dengan mengarahkan beberapa pukulan.

        "Apa yang kalian lakukan!" Sarang dengan tubuh bergetarnya menatap ke sekeliling namun hanya hening yang ia dapati, "To-Tolong,, Lepaskan temanku!" Sergahnya hendak menolong Suhwan tapi Sarang malah berakhir di dorong satu pria hingga gadis itu tersungkur ketanah.

        "Sialan kau!" Geram Suhwan menatap pria yang mendorong Sarang "Tidak apa Sarang, aku bisa menanganinya!"

        Untuk beberapa lama Suhwan mampu menghandel, ia seorang petarung juga memang, tapi pada satu kesempatan Suhwan tak bisa menghalau saat diarah kiri seorang pria mengarahkan pukulanya menggunakan balok, Suhwan oleng kesamping di detik yang sama satu pria lainnya mengunci tubuh Suhwan dari belakang

YOUR IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang