"I-IYA MAAF GA LAGI GA LAGI!!"
.
.
Pemandangan yang tak epic di awal cerita. Gorou kali ini sengaja mencubit pipi Kokomi kuat karena mulutnya yang ember dengan menyebutnya "Alpha"
Sebenarnya bukan salah Kokomi, ini kecerobohan Gorou juga di karenakan ia belum mengatakan bahwa jangan memberitahu siapapun mengenai identitasnya sebagai Alpha penerus keluarga Ragvindr.
"Besok besok panggil gitu lagi ku sop kamu :3"
"BANG UDAH BANG"
Gorou menghela napas panjang. Setidaknya tidak apa-apa untuk sekarang. Suara kokomi seharusnya tidak ada yang mendengarnya. Jadi harusnya pula tidak ada yang mengerti mengenai rahasia Gorou kecuali mereka berdua.
Benar kan?
"Sudahlah, aku kemari untuk memenuhi panggilanmu. Kali ini apa? Makanan ikan lagi? Kalau ya aku ambilkan di gudang itu"
"ISH DIEM AH! AKU TU MAU NGOMONG! LAGIPULA KENAPA KAU MEMBERIKU MAKANAN IKAN?? Ekhem.. Ya jadi, aku ingin bertanya suatu hal.. Mengenai kakakmu. Aku jamin kau berhasil menemukannya dari koordinat yang ku berikan. Tapi.. Kau gagal kan?"
"Kau mengejekku?"
"DIAM."
"Nggeh ndoro"
"Koordinat tidak salah, kau pun pasti bertemu dengannya. Hanya saja.. Kakakmu yang tak ingin kembali kemari akibat masa lalunya? Kalau itu sih alasan klasik. Menurutku, ada 1 hal lagi yang kakakmu rahasiakan untuk menjadi alibi mengapa ia ingin terus tinggal di hutan sana"
"Artinya ada alasan lain kakak tak ingin kembali? Apa ada hubungannya dengan ayah?"
"Itu alasan nomor 1, karena pasti ada alasan lain lagi. Kali ini tak ada kaitannya dengan ayahmu. Ia seperti.. terikat kontrak atau apa yang membuatnya sulit untuk meninggalkan tempat itu"
'Apa karena manusia itu ya..'
"Sudahlah, kembalilah ke ruanganmu. Aku mengerti kau pasti kelelahan dengan perjalanan yang panjang. Biarkan aku cari infomasi untukmu lagi. Berhubung.. Bola cahayaku sudah mendapatkan kekuatannya lagi setelah ku modifikasi sedikit"
"Baiklah.. Terima kasih, aku nantikan lagi informasi darimu"
"Eh ngga ada niatan ngasih makan nih? Sekali-kali kasih makananmu dong, yang di panggang atau apa gitu kan kelihatan enak"
"Ya.. ya nanti aku beri tahu pelayan kepercayaanku untuk memberikannya kepadamu. Dah, aku masuk dulu"
.
.
.
"AAAAKHHH RAZOR TUNGGU! Aku.. aku sudah tidak kuat.."
"Be-benn.." Tanpa pikir panjang Razor menarik lengan Bennett menuju lemari untuk bersembunyi. "Shh.. diamlah, mereka kemari. Aku berusaha menyamarkan aura dan wangi darahmu. Akan menguras energi banyak menggunakan kekuatan ini. Maka diam dan patutlah untuk kali ini"
Bennett hanya mengangguk, mulutnya tak mampu bersuara karena Razor menyegelnya menggunakan tangannya. Badannya pun terasa sesak berada di ruangan sempit tersebut. Beruntunglah ia tak memiliki gejala Claustrophobic.
"Mereka begitu menginginkan kau sebagai budak mereka. Bahkan rela memberimu apapun. Mengapa kau tak menerimanya... dan malah membela vampir lemah sepertiku?" Razor merebahkan kepalanya di pundak Bennett. Di kondisi saat ini, Razor mulai melemah di akibatkan energinya yang terpakai untuk menyamarkan aroma darah Bennett.
Bennett menggigit Bibirnya sendiri. Dirinya tak mengerti harus menjawab apa. Karena bahkan ia sendiri belum paham alasan mengapa ia membela Razor dan memilih untuk bersamanya. Bodoh? Ku rasa tidak, Iba pun tidak. Bennett seperti memerlukan sosok Razor.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Am i your next Target.?
Про вампировBennett seorang manusia yang terdampar di hutan karena alasan tertentu, yang tiba tiba bertemu dengan seorang Pemuda yang tak ia kenal. Apa yang akan terjadi selanjutnya.? . . . •Fokus Rannett ya, Benny Bottom ofc. •Hiks maaf di Fic ini naura mau...
