Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Denji dan yang lainnya berjalan beriringan, "Kita makan siang di mall ini yuk."
Mereka lalu berbelok memasuki mall tersebut dengan Yoshida dan (m/n) dibarisan paling akhir.
Kusakabe dengan cepat membuat lingkaran dengan dirinya berjongkok ditengah-tengahnya. Tak lama, segerombolan 'boneka' datang.
Jempol dan telunjuknya saling bersentuhan, dan karbondioksida yang keluar dari mulutnya yang melewati celah antar jarinya membuat boneka yang berada didepannya itu berubah menjadi batu.
"Woah~ mereka berubah jadi batu, kereen!"
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Angel lucu.
Yoshida yang berdiri dibelakang Denji menjelaskan, bahwa jika menyentuh mereka walaupun hanya bajunya saja akan membuat orang yang menyentuhnya menjadi salah satu dari mereka.
"Bagaimana kau tahu mereka akan muncul?" Pertanyaan Angel dijawab oleh Tamaoki, bahwa langkah 'mereka' terlalu seragam.
Kusakabe menoleh kebelakangnya, boneka itu berniat menyerangnya. "Aku dengar dari nona Makima kalau Santa Claus Jerman akan datang. Kita harus tetap waspada..." Dan setelah itu, boneka itu hancur ketika tubuhnya yang sudah menjadi batu jatuh ketanah.
"Ini payah. Sampai kapan begini terus?" Denji mengerucutkan bibirnya.
(m/n) mengencangkan ikatan kain hitamnya itu, "Jumlah mereka akan bertambah seiring waktu, Bayarannya pasti akan sangat mahal."
Dan benar saja, pintu kaca mall rusak karena segerombolan boneka yang berlari kearah mereka dengan brutal.
"LANTAI 2! MUNDUR KE LANTAI 2! MEREKA TERLALU BANYAK!"
Mereka berlari menuju tangga, suara langkah kaki dan teriakan mereka membuat telinga (m/n) bisa pecah sewaktu-waktu.
Selagi berlari, ia beradu dengan pikirannya sendiri. Jika ia menggunakan kekuatan justice nya kearah boneka itu hanya akan berakhir sia-sia saja.
Karena itu sama halnya dengan ia mengarahkan kekuatannya kearah manusia yang telah berubah menjadi boneka milik Puppet Devil.
Langkah kakinya berhenti, dan ia menoleh kebelakang. Teriakan para rekannya saling bersautan.
