Our Destiny #ThirtyEight

208 8 0
                                    

"Kebetulan ketemu disini Joy gue cariin padahal dikelas" Ucap seseorang secara tiba-tiba mengagetkannya
"Ya kenapa Jaein" Sahut Joy
"Kalian saling kenal?" Tanya Sana dengan herannya,

"Eee itu....."
"Ofcourse Joy mantan gue" Sahut Jaein memotong ucapan yang hendak Joy lontarkan
"Gak usah ngaku-ngaku deh lo masa iya lo mantannya padahal saling sapa aja gak" Cletus Chaeyoung begitu tidak percaya,

"Gak ada yang ngaku-ngaku tanya aja sama orang nya kalo pada gak percaya" Ucap Jaein dengan begitu santainya
"Emang iya Joy" Ucap Mina yang juga penasaran akan kebenarannya dengan begitu ragu Joy menganggukkan kepalanya yang artinya semua ucapan Jaein adalah benar,

"Yaelah kalian kaya gak tau Joy itu dulu siapa semenjak sama Momo aja dia jadi lebih anteng" Sahut Jeongyeon yang begitu memahami bagaimana Joy dulu seorang ratu club yang sekarang menjadi remaja rumahan menurut dari penilaian Jeongyeon
"Jeongyeon oppa kayaknya tau banget ya soal Joy mantannya juga kah?" Tanya Rose dengan penasaran,

"Gue bukan mantan dia si cuma gu... "
"Cuma pernah menikmati" Sahut Chaeyoung dengan entengnya memotong perkataan yang ingin Jeongyeon lontarkan,

Taaakkk

Satu jitakan pun mendarat dengan sempurna diatas kepala Chaeyoung dengan begitu kerasnya namun Chaeyoung hanya tertawa dengan begitu puasnya,

"Bukan begitu konsep yang mau gue jelasin ke Rose bego enteng banget mulutnya kalo ngomong walaupun bener, tapi ya bukan begitu gue emang bukan mantan dia cuma dia temen gue diclub dari lama banget sebelum kembali ke negara ini malah maka dari itu jelas gue tau, gue paham soal dia" Jelas Jeongyeon dengan begitu detail nya,

"hahahha lah itu membenarkan nya dengan jelas" Sahut Chaeyoung yang semakin puas menertawakan Jeongyeon
"Jeongyeon aja paham masa kalian gak paham, Ya awalnya si gue gak suka sama dia tap..."
"Gak ada yang pengin tau kisah lo, kalo udah gak ada urusan mending pergi aja ganggu banget orang makan" Ucap Momo memotong perkataan yang ingin Jaein ceritakan,

"Lo doang kan yang merasa terganggu" Sahut Jaein dengan senyuman liciknya
"Kebetulan gue juga keganggu si" Cletus Jennie tak lupa tatapan tajamnya yang seakan-akan ingin membunuh Jaein saat ini juga
"Kita juga" Cletus Tzuyu yang faktanya Jaein cees masih menjadi musuh JMCT tetapi tidak dengan Suji, Minju,

"Baiklah sepertinya gue yang salah datang, Oya Joy gue cuma mau balikin lipstik kesayangan lo ketinggalan" Ucap Jaein sembari memberikan lipstik kepada Joy membuat semua orang yang berada disitu menatap Joy dengan tatapan tak percaya termasuk kekasihnya sendiri,

"Thanks" Sahut Joy dengan begitu gugupnya
"Sama-sama Joy, Pakaian lo semalam masih dirumah nanti ambil sendiri ya soalnya gue bakal ada urusan" Ucap Jaein begitu lantangnya membuat Joy semakin gugup bercampur rasa takut,

"Maksudnya?" Sahut Momo memandang Joy dengan tatapan bingung
"It.. Itu gak ada maksud Apa-apa sayang" Jawab Joy setenang mungkin meskipun begitu jelas terlihat rasa gugupnya
"Gak ada maksud sampai harus dia mengembalikan lipstik juga pakaian lo? Itu gimana konsepnya?" Tanya Momo dengan acuhnya,

"Menurut lo aja gimana" Sahut Jaein begitu tenangnya tanpa rasa bersalah sedikit pun
"Gue gak ngomong sama lo gak usah lo ikut bacot" Ucap Momo menatap tajam sosok Jaein seolah-olah Jaein adalah mangsa yang harus ia bunuh,

"Santai aja kali harusnya lo bersyukur punya ratu club yang sangat menawan" Goda Jaein sembari memegang dagu Joy dengan begitu lembut namun Joy tepis
"Rasa bersyukur apa yang harus gue tunjukin" Sahut Momo yang langsung berdiri memegang kerah jaz milik Jaein,

"Udahlah Mo sabar aja dia emang sengaja mancing emosi lo biar kacau aja pikiran lo pas tanding nanti" Relai Jeongyeon yang begitu memahami akal licik dari Jaein beserta gangnya
"Lo lupa sama ucapan gue Joy? mulai sekarang kita putus" Ucap Momo dengan lantangnya membuat hati Joy begitu hancur dalam sekejap,

"Sayang, sayang gak gitu maksudnya aku, aku maaf aku khilaf" Jelas Joy menahan tangan Momo agar ia tidak pergi
"Lepas, gue gak butuh alasan apapun" Sahut Momo sembari menepis kasar tangan Joy hingga akhirnya ia pun pergi dari area kantin
"Momo aku tau aku salah tapi bisakah mengerti" Teriak Joy yang membuat seisi kantin menatapnya dengan heran,

"Udahlah Joy gak usah malu-maluin diri lo sendiri ingat ini kantin bukan kebun binatang dia juga gak akan ngegubris teriakan lo percuma lo yang malu" Celetuk Chaeyoung dengan begitu santainya
"Berisik lo bantet gak usah ikut campur" Bentak Joy menatap tajam sosok Chaeyoung,

"Bangsat bantet bantet enteng banget mulut lo ngebacot" Ucap Chaeyoung yang langsung berdiri hendak memukul Joy namun ditahan oleh Minju
"Chae ingat dia perempuan gak usah kasar" Bujuk Minju dengan begitu lembutnya,

"Lagian dia duluan yang bangsat mulutnya" Geram Chaeyoung terasa menyimpan dendam dalam hatinya dengan perkataan yang Joy lontarkan
"Mending nanti malam party sama gue Joy dari pada mikirin pengecut itu" Ucap Jaein dengan tampang yang tidak punya rasa bersalah sedikit pun,

"Hahaha sibanci modal adu domba abis itu sok-sokan ngerayu kampungan" Sindir Jeongyeon begitu muak melihat tingkah Jaein yang terlalu naif menurut Jeongyeon
"Maksud lo apa hah" Bentak Jaein yang langsung memegang kerah Jaz Jeongyeon dengan kerasnya,

"Singkirkan tangan kotor lo, Gue gak ada maksud apapun gue ngebacot dengan fakta yang ada nyatanya lo beserta geng lo itu pengecut" Ucap Jeongyeon dengan smirk andalannya
"Lo...",

"Udah berisik, gue mau makan dengan tenang bukan malah ngedengerin orang bertengkar gak jelas! Mending lo pergi deh Jaein bikin masalah terus" Bentak Jennie membuat Jaein berhenti mengayunkan tangannya pada muka Jeongyeon,

"Awas aja lo, Bakal nyesel setelah ini gue jamin bakal berhasil ngadu domba lo lihat aja meskipun ke Momo gagal" Ucap Jaein sembari meninggalkan area kantin dengan perasaan emosinya
"Gue tunggu! Gak akan pernah ke makan sama adu domba lo yang kampungan" Teriak Jeongyeon namun hanya direspon acungan jari tengah oleh Jaein,

"Arghhhh" Pekik Joy dengan begitu frustasi menggebrakkan meja kantin lalu berjalan
"Joy mau kemana?" Tanya Irene yang terlihat begitu sangat khawatir akan keadaan adik kandungnya
"Bukan urusan lo" Bentak Joy meninggal area kantin,

"Tunggu Joy" Ucap Irene mengejar langkah Joy sampai ia lupa untuk berpamitan pada kekasihnya
"Ikut eonnie" Celetuk Yeri yang juga menyusul nya
"Eh Ren gue belum izinin lo berani banget lo pergi tanpa pamit" Teriak Jisoo menatap punggung Irene yang semakin jauh,

"Berisik bangsat posesif nya keterlaluan bener biarin aja lah dia mau nenangin adik kandungnya ada hak apa lo larang-larang dia buat ngebiarin adiknya frustasi sendirian" Ucap Jeongyeon dengan begitu benar
"Jelas hak gue dia kan milik gue jadi terserah gue lah lo gak ada hak ikut campur" Sahut Jisoo tak kalah tegasnya,

"Sekarang tinggal kalian yang berisik bisa gak si diam abisin makanan kalian masing-masing kalo masih laper gak usah nambahin masalah" Bentak Sana begitu pusing melihat keributan
"Udah gak laper mending nyusulin Momo dah lumayan rokok gratis" Sahut Jeongyeon yang juga pergi meninggalkan area kantin disusul dengan Chaeyoung, Tzuyu mengikutinya dibelakang.










Jangan lupa bantu vote dan komennya bantuan kalian begitu sangat berharga minimal vote thank's you BAS,

Our Destiny || TWICE X BLACKPINKWhere stories live. Discover now