1. Truth - Baek Min Ho & Ye Hwa

Start from the beginning
                                    

"Anda..."

"Jangan pergi dan tetaplah di sini," seolah tahu apa yang ada di pikiran Ye Hwa, Baek Min Ho segera memberikan keputusannya yang mutlak.

"Tapi Ye Hwa ingin bertemu orabeoni, sebentar saja, setelah itu Ye Hwa akan langsung kembali."

Kening Min Ho mengernyit, "bukankah kau mengatakan jika kau akan patuh padaku? Lalu sekarang kau tidak bisa menuruti perintah kecil ini? Kau harus tahu bahwa ini bukan permintaan, tapi perintah."

Nada suara Baek Min Ho terdengar semakin meninggi, Ye Hwa tak bisa mengatakan apapun untuk membantah, perempuan itu hanya menurunkan pandangannya sebentar dan mengangguk kecil.

"Maafkan Ye Hwa, jika begitu... tolong Tuanku sampaikan pesan kepada orabeoni bahwa Ye Hwa merindukan mereka—"

Baek Min Ho bahkan tidak mau mendengar permintaan terakhir istrinya, dia hanya berbalik dan gerakannya itu membuat Ye Hwa mengangkat kepalanya kembali.

"Tuanku, kembalilah dengan selamat."

Pangeran Mahkota Baekje sempat berhenti sejenak saat kalimat kedua dilantunkan oleh suara lembut istrinya. Hingga kemudian dia kembali berjalan menjauh tanpa menjawab apapun, sedikitpun.

***

"Ye Hwa-ya! Ye Hwa-ya!"

"Ku mohon tetaplah jaga kesadaranmu! Jangan terlalu banyak bicara!"

"T-tuan...ku— rasanya... m-menyakit...kan..."

"Aku tahu! Aku tahu! Karena itu ku mohon dengarkan aku... aku akan segera membawamu pada tabib! Bertahanlah!

"Aku mencintaimu! Aku mencintaimu, istriku.. ku mohon bertahanlah!"

"?!"

Perempuan itu membuka sepasang matanya, dia sangat terkejut, napasnya menggebu dan tanpa sadar ia berkeringat hingga leher dan dahinya basah.

Itu adalah mimpi buruk.

Tapi yang membuat Ye Hwa lebih terkejut bukan karena mimpi yang dia alami, namun karena seseorang yang menghalangi pandangannya begitu ia segera membuka mata.

Baek Min Ho.

Entah sejak kapan suaminya sudah tiba kembali di Baekje— bahkan kini berada di sisi ranjang dengan tangan yang menempel di dahinya.

Sepasang netra indah Sang Putri dan oniks kelam Pangeran kemudian bersua.

Baek Min Ho tersadar, dia segera membuang pandangan dan menarik tangannya yang menempel di dahi Ye Hwa dengan cepat, kemudian pria itu berdiri.

Ye Hwa terduduk, mengusap peluhnya sendiri. "Tuanku sudah kembali, maaf karena Ye Hwa tidur lebih dulu."

"Lanjutkan tidurmu," dingin Min Ho. "—dan jangan pikirkan yang baru saja terjadi, aku hanya memeriksa suhu tubuhmu karena kau terlihat menggigil tadi."

Terlihat sekali dari gesturnya jika pria itu sedang kikuk. Jika Yeo Woon melihatnya, Si Jenderal pasti sudah menertawakannya. Baek Min Ho seperti remaja bodoh.

What If [Series]Where stories live. Discover now